♔: Kembalinya Ritual Sebelum Tidur

918 66 20
                                    

Sorry for typo,  vote and komen jangan lupa ♥

☆★☆

Setelah tadi pura-pura tidur, Xiao Zhan tertidur betulan. Pertamanya Yibo sudah pelan sesuai permintaan Xiao Zhan, tapi karena sakit Xiao Zhan lupa janjinya. Dia terpaksa teriak sekerasnya, memanggil bibi pula. Bibi atau mungkin sekalian paman sampai datang dan mengetok pintu, tapi Yibo mengusirnya. Yibo meneriaki pembantunya itu dan memaki mereka. Sebenarnya bukan bermaksud benar-benar memaki, itu cuma refleks tanggapannya terhadap teriakan Xiao Zhan. Selebihnya Yibo tak menggubris apapun, dia bekerja sesuai nalurinya. Kalau dia mau cepat, ya cepat. Dia tak ingin berhenti, ya tak berhenti. Xiao Zhan sampai teriak-teriak memanggil bibi dan paman terus. Memintai tolong pada sepasang pembantu itu, tapi tak dapat respon. Bukankah Yibo sudah mengusir mereka? Xiao Zhan memberontakpun percuma. Yibo sudah gelap mata dan tak akan berhenti seperti yang dikatakannya diawal. Dia menutup telinganya mengabaikan permohonan Xiao Zhan untuk pelan, mengabaikan permintaan istirahat sejenak. Dan satu-satunya jalan Xiao Zhan pura-pura tidur.

Saat membuka mata, pandangan Xiao Zhan sekilas tertuju pada jam di dinding ruangan. Dia tertidur sekitar dua jam. Tadi ketika dia pura-pura tidur, Yibo masih terus bergerak sampai Xiao Zhan hampir membatalkan acara pura-puranya. Tapi entah setelah itu dia lupa dan tertidur betulan. Tidak tahu kenapa tadi jadi seperti itu. Dia kelepasan berteriak, tapi Yibo membalas sedemikian. Efek kabur dan menangis kemarin saja masih ada, sekarang ditambah Yibo yang kasar begini, makin lelah badan Xiao Zhan.

Xiao Zhan memandangi sekitar kamar tamunya. Sama bagusnya dengan kamarnya, tapi tak ada rak koleksi kaset game-nya, tak ada lemari pakaian besar seperti di kamar-nya dan tak ada rak koleksi buku milik Yibo. Kamar ini bagus, tapi lebih nyaman di kamarnya sendiri. Xiao Zhan bergerak sebentar, mencoba memajukan bokongnya tapi gagal. Daerah pinggang, pinggul, bokong dan pahanya sakit. Xiao Zhan mencoba memajukan bokongnya lagi, bukan bermaksud menabrakkan bagian depan mereka, tapi lebih menghindar. Yibo sekarang sedang memeluk ketat dibelakangnya, sampai semua tubuhnya menempel pada Xiao Zhan.

"Yibo."

Xiao Zhan tak dapat sahutan, padahal dia mau minta bantuan Yibo. Menyorokkannya kedepan atau Yibo yang memundurkan bagian itunya ke belakang.

"Yibo."

Dia memanggilnya pelan, takut Yibo terbangun karena kaget lalu balas dendam. Apa lagi sekarang belum pagi, pasti Yibo akan minta ronde-ronde berikutnya. Andai Raja setan memberikannya tiga permintaan yang akan dikabulkan pada Xiao Zhan. Dia mau minta Yibo jadi orang kaya sedunia, atau paling tidak sekaya Sehun, biar Xiao Zhan tak pernah kekurangan saat hidup dengan Yibo. Kedua dia mau Yibo mencintainya sampai mati, biar manusia es itu tak bisa sedetikpun berpisah darinya. Lalu permintaan terakhir, semoga sakit di bokongnya hilang seketika karena Xiao Zhan yakin saat Yibo bangun, manusia es itu akan minta pengulangan tanda tangan. Atau boleh ditukar, tiba-tiba Yibo lupa ingatan dan melewatkan acara pengulangan tanda tangan.

"Yibo" panggilnya lagi lebih lirih. Xiao Zhan takut Yibo terbangun, tapi dia butuh bantuan manusia es itu. Bagaimana ya, itunya, atau entah apanya Yibo mengganjal bokong Xiao Zhan. Pokoknya Xiao Zhan mau benda itu disingkirkan dari bokongnya, paling tidak jangan menempel.

Xiao Zhan menarik tangan Yibo yang melingkar di badannya. Digoyang-goyang supaya Yibo mau bangun. Sudahlah, dia terlalu risih ingin segera bergeser. Mau Yibo bangun lalu marah lalu balas dendam lalu minta ronde tambahan, mengulang tanda tangan, plus bonus, plus plus, tak masalah. Lagi pula Xiao Zhan istrinya. Dia wajib melayani Yibo walau sekujur tubuhnya masih sakit. Toh dia sudah berdoa supaya bokongnya disembuhkan saat mereka mulai lagi. Kalau Raja setan tak dengar doanya, Tuhan pasti dengar, siapa tahu dikabulkan.

Contract With The Devil's Son(YiZhan)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang