Istirahat siang tadi Yibo keluar TC. Dia ada keperluan sedikit di luar sana, bertemu dengan kolega. Membicarakan acara pertemuan antar pembisnis yang akan diadakan oleh seorang pengusaha sukses asal Korea Utara. Training Center' Wang dapat undangan, perusahaan kolega Yibo juga. Sekalian makan siang mereka membicarakannya, siapa tahu pengusaha kaya raya itu berminat bekerja sama dengan mereka.
Yibo kembali ke TC tiga jam setelahnya. Sudah sore, dia tinggal melewatkam satu dua jam di TC untuk mengurus ini itu lalu pulang. So easy jadi seorang bos.
Haikuan tergesa menyamakan langkah dengan Yibo, saat bos-nya itu menuju belakang kantor. Tadi saat Yibo akan ke ruangannya, dia dengar kegaduhan dibelakang. Jam segitu seharusnya trainee sedang dalam kelas mereka. Ada ataupun tidak guru pengajar dalam kelas, seharusnya mereka tak segaduh itu. Ini Training Center yang mengajarkan mereka jadi pekerja, bukan sekolahan yang diisi anak-anak labil. Kalau ingat umur mereka yang semuanya diatas 20 tahun, gaduh itu memalukan. Yibo berniat mengeceknya dan menegur tentunya.
"Yibo!" sapa Haikuan setelah berjajar langkah dengan Yibo.
"Ge, kenapa dibelakang ramai sekali?"
"O, Mr. He mengajak mereka lomba renang" Yibo berhenti sebentar kemudian berjalan lagi. Haikuan mulai tertular anak didiknya, pikir Yibo. "Kolam renangnya sudah bisa dipakai hari ini"
"Mr. He untuk apa di sini? Dia tak ada pekerjaan?"
He Peng itu menager pemasaran. Kerjaannya bepergian terus. Pergi ke perusahaan satu ke perusahaan lain, ke kota satu lalu ke kota lain dan ke negara-negara tetangga juga. Dia memasarkan trainee-nya, memberi gambaran bahwa image anak didik TC's Wang itu baik dan pantas diterima sebagai karyawan di perusahaan manapun. Kerjaannya yang tak pernah menetap di meja membuatnya merindukan suasana TC. Contohnya saat dia off, bukannya istirahat di rumah tapi dia malah pergi ke asrama TC. Bertemu dengan trainee dan mengajak mereka melakukan hal-hal tak masuk akal. Seperti tempo hari, Hepeng mengajak sebagian trainee mengecek tembok asrama. Siapa tahu berkarat, siapa tahu ada lubang. Demi apa tembok dari semen bisa berkarat? Apalagi tembok yang tebalnya hampir 30 senti bisa berlubang?
"Dia off beberapa hari" jawab Haikuan sesantai pertanyaan Yibo. "Kau mau melihat mereka lomba renang?"
"Renang di mana? Ini masih sore dan kau sudah mulai bermimpi, Ge."
Haikuan tersenyum sejenak. Yibo tetaplah Yibo, dia jenius, kaya, dan tampan tapi masih saja pelupa. Haikuan sudah minta ijin Yibo untuk membut kolam renang, dan bos-nya itu juga sudah mengiyakan. Sekarang Yibo lupa, jangan bilang setelah ini dia menyuruh Haikuan menimbun kembali kolam renangnya.
"Aku sudah minta ijin padamu waktu itu. Kau juga sudah mengijinkan" Yibo tak menggubris karena memang tak ada bagian permintaan ijin dari Haikuan di otaknya. "Kau masih saja pelupa"
"Aku bukan pelupa!"
"Ya ya ya, aku yang pelupa." balas Haikuan.
"Memang aku bukan pelupa. Aku tak pernah menanda tangani proposal apapun yang berkaitan dengan pembuatan kolam renang. Kalaupun ada, aku tak akan tanda tangan"
"Aku tak membuat proposal memang, kan waktu itu kuminta secara lisan. Dan kau mengiyakan."
"Jangan mengada ada, Ge. Aku tak mungkin mengiyakan hal konyol seperti itu. Ini Training Center, buka hotel!"
"Aku tahu. Tapi trainee sudah mulai bosan, Yibo." Trainee di sini memang sengaja dibuat bosan, mereka diajarkan bertahan dalam kebosanan agar bisa sukses, tidakkah Haikuan ingat itu?
Yibo kali ini benar-benar berhenti. Menatap Haikuan dan mencari apa yang membuat pria itu keukeuh dengan kolam renangnya. Adalah hal bodoh membuat kolam renang. Lagi pula di mana Haikuan membuatnya? Tidak mungkin Haikuan menyuruh kontraktor menggali lubang di pekarangan belakang ataupun di tamannya. Apa dia mau membuat kolam renang sebesar kolam ikan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract With The Devil's Son(YiZhan)√
FanfictionSejak menemukan Xiao Zhan terbaring dalam keadaan naked di ranjangnya, Wang Yibo kehilangan hidup damainya. Yibo yang awalnya adalah pria straight, mengaku belok karena sosok yang katanya manis_Song Jiyang, dan berakhir satu ranjang dengan Sean Xi...