♔: Balas Dendam

889 79 40
                                    

Bantu koreksi typo ya,  vote dan komen jangan lupa ♥
.★.


Xiao Zhan lagi-lagi terbangun di..., tidak dipelukan Yibo kali ini. Iblis itu memeluk gulingnya, lalu Yibo kemana? Pria es itu keluar dari kamar mandi ketika Xiao Zhan mulai melongok ke sekitar. Yibo keluar dengan bathrobe birunya. Menggosok-gosok rambut basah dengan handuk kecil di lehernya. Ah, wangi sampo-nya sampai tercium oleh Xiao Zhan.

Manusia es itu berjalan ke lemari, berjongkok sejenak mengambil satu celana dalam di drower bawah, kemudian memakainya. Yibo melepas bathrobe setelah itu, menyampirkan ke kursi terdekat kemudian membuka lemari. Dia akan memakai apa hari ini? Berdiri membelakangi Xiao Zhan membuat tubuhnya terpantul dari kaca lemari. Xiao Zhan bisa melihat badan Yibo yang menonjol-nonjol itu. Kotak-kotak seperti cetakan batu bata. Kemudian Xiao Zhan meraba dadanya sendiri turun sampai perutnya. Lalu dia mendengus, kenapa badannya rata? Apa kurang banyak susu yang diminumnya selama ini.

"Apa?"

Ah, Xiao Zhan ketahuan mengintip. Yibo melirik Xiao Zhan lewat pantulan kaca. Xiao Zhan cuma menggeleng sambil masih memandangi Yibo. Bagian belakang Yibo dari atas, rambutnya yang masih basah. Kemudian turun, bahunya yang kokoh. Turun lagi, punggungnya yang tegap tapi tebal. Turun lagi, pinggangnya. Apa Yibo pernah sakit pinggang seperti Xiao Zhan ya? Lain waktu dia akan minta digendong Yibo, biar manusia es itu juga merasakan sakit pinggang. Nanti saja kalau badan Xiao Zhan sudah lebih besar lagi dari ini. Biar Yibo merasakan berat saat menggedongnya, kemudian jadi sakit pinggang. Xiao Zhan tersenyum sebentar membayangnya Yibo berteriak-teriak menyebut pinggangnya.

"Ada yang lucu?" Xiao Zhan menggeleng lagi.

"Bokongmu bagus!" kata Xiao Zhan yang kebetulan memang sudah memandangi bokong Yibo. Kemudian Xiao Zhan melihat pantulan kaca lemari, sejajar dengan bokong Yibo tapi bagian depan. Tubuh Yibo memang menonjol-nonjol, sampai sanapun masih ada tonjolan. Aih, Xiao Zhan jadi membayangkan acara sakral tanda tangan kontrak ala Yibo.

"Yibo!"

"Hn" sahutnya sambil buru-buru memakai celana kemudian meraih kaos putihnya. "Apa?"

"Kau tak kerja?" basa basi saja. Xiao Zhan sendiri tahu kalau dari kemarin Yibo mencarinya.

Semalam setelah Yibo menangis, begitu kata Xiao Zhan, Yibo melarang nya untuk pergi lagi. Kalau memang harus keluar rumah setidaknya Yibo tahu kemana tujuan Xiao Zhan. Dan kalau Xiao Zhan marah, manusia es itu cuma mengijinkan Xiao Zhan pergi ke rumah Jackson. Karena mulai tadi malam dia lebih percaya Jackson dari pada orang lain. Dan Yibopun akan lebih mudah menemukannya bila Xiao Zhan ada di sana.

"Kenapa? Kau tak suka aku di rumah?" Xiao Zhan buru-buru menggeleng. Tentu saja dia suka. Mana ada istri yang baru berbaikan dengan suami tak mau suaminya di rumah. Harusnya kan, waktu seperti ini digunakan untuk bermesraan.

"Yibo, kapan kita liburan ke luar negeri?"

Itu juga yang jadi perdebatan Xiao Zhan dan Yibo setelah resmi berbaikan semalam. Xiao Zhan minta liburan ke luar negeri dan Yibo menolak. Setelah itu Xiao Zhan mengancam kabur lagi dan paling buruk dia mengejek Yibo yang menagis semalam. Yibo tiba-tiba melepaskan Xiao Zhan dari pelukannya kemudian mulai beranjak yang membuat Xiao Zhan langsung teriak-teriak tak mau ditinggalkan. Bibi dan paman mendatangi mereka dan membantu membujuk Yibo agar tak meninggalkan Xiao Zhan sendirian. Yibo tak jadi keluar. Itu bukan karena kasihan dengan iblis itu, tapi karena dia menghormati permintaan paman dan bibi.

Yibo tak merespon sama sekali. Manusia es itu lebih memilih mengambil peralatan kerjanya, dia akan memeriksa hasil pertemuan bisnis beberapa hari yang lalu. Semenjak kejadian Xiao Zhan pergi ke Thailand sampai sekarang proposal itu belum disentuhnya sama sekali. Dan kalau harus meladeni Xiao Zhan, pasti dia akan dipaksa menyetujui keinginan iblis itu liburan ke luar negeri. Dan kalau menolak Yibo akan diolok-olok karena semalam dia menangis.

Contract With The Devil's Son(YiZhan)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang