♔: Love is Never Without Jealousy

934 97 89
                                    

Awas typo

.
.

Xiao Zhan terbangun saat benda lembut sedikit kasar menyeruak masuk mulutnya. Basah dan hangat. Saat dia membuka mata, memicing karena sinar, dia mendapati Yibo nangkring di atas tubuhnya. Xiao Zhan menutup matanya lagi, kemudian menyesap saliva yang meleleh di mulutnya. Xiao Zhan menggerakkan tangannya, membawa kedua lengannya melingkari leher Yibo. Selain menggantungkannya, dia menyusupkan jemarinya ke helaian rambut hitam legam Yibo. Meremas sedikit kemudian menekan kepala itu, menjadikan bibirnya makin terhimpit oleh bibir Yibo.

"Buka matamu, ini sudah pagi. Kau mau ikut ke TC atau tidak?" tanya Yibo setelah menarik wajahnya sedikit menjauh.

Di TC sudah tidak asyik lagi menurut Xiao Zhan. Semua teman yang dikenalnya sudah dapat pekerjaan. Zhanjin sudah mulai bekerja hampir seminggu yang lalu. Yubin? Entahlah, tak ada yang berharap dia berpartner dengan Zhanjin. Bisa jadi duo gila souvenir itu menjadikan kantornya ajang gosip dan harap dapat oleh-oleh gratis. Tapi bagaimanapun juga Yubin sudah bekerja. Jili sekarang masih di Thailand bersama Yizhao. Mungkin Yizhao akan merekrutnya jadi asisten pribadi plus-plus. Sedangkan duo Cupai, Ceryl menarik mereka di studionya. Lalu kalau Xiao Zhan ke TC, jelas dia tak punya teman lagi. Semuanya trainee baru, dan Xiao Zhan sampai saat ini belum punya pekerjaan.

"Yibo."

"Hn"

"Kapan aku dapat pekerjaan? Kemarin itu sudah banyak tawaran kerja untukku, tapi saat aku tanya Haikuan Ge dia bilang sudah tidak ada lagi. Aku harus bersabar katanya. Sampai kapan?"

Yibo mengerti itu. Dia yang melarang Haikuan memberi pekerjaan pada Xiao Zhan. Dia juga menyuruh pria kuda itu menarik CV Xiao Zhan dari daftar tawaran pekerja. Yibo tak mau Xiao Zhan bekerja terlalu jauh. Dia sendiri yang akan mencarikannya pekerjaan nanti. Jadi Nyonya rumah dan istri yang baik untuk Yibo itu juga sebuah pekerjaan. Tapi tak mungkin sekali Iblis itu mau berdiam lama-lama di rumah. Nanti Yibo akan carikan kerja, yang mudah dan dekat agar Yibo terus bisa bertemu Xiao Zhan setiap harinya.

"Ada. Bagaimana kalau kau jadi asistenku saja?" canda Yibo.

"Boleh. Berapa gajiku?" tanya Xiao Zhan antusias. Drama dipagi hari bisa menghilangkan stres.

"Kau minta berapa?"

"Satu juta dolar perbulan."

Yibo mengernyit kemudian tersenyum. Pria es itu menyusupkan kepalanya di leher Xiao Zhan, menghirup aroma Wisky dari sana. Yibo mencium sepanjang leher itu, dari atas ke bawah, ke atas lagi kebawah. Kemudian berpindah di bawah telinga Xiao Zhan. Xiao Zhan merasa gatal, geli atau apalah. Rasa seperti itu susah dijelaskan. Setiap dia dapat sentuhan dari Yibo, tubuhnya merinding, meremang tak karuan.

"Satu juta dolar? Mahal sekali. Aku bisa bangkrut menggajimu sebegitu banyak." kata Yibo yang sudah kembali menarik kepalanya. "Boleh kutawar?"

"Berapa?"

"Kubayar dengan tubuhku, pemikiranku, dan hatiku." kata Yibo lebih mirip gombalan.

Xiao Zhan tersenyum lega. Ini kali pertama Yibo menjadi sangat romantis. Yibo suka senyum Xiao Zhan kali ini. Manusia es itu mencengkeram kedua pipi Xiao Zhan membuat bibirnya terdesak mengerucut, berkerut lucu. Yibo mengecupnya sekali. Dua kali. Tiga kali. Empat kali. Lima kali. Enam ka... Xiao Zhan menghalangi bibir Yibo dengan telapak tangannya.

"Tidak cukup, tambahkan!"

"Kau mau apa lagi?"

"Semua milikmu, juga milikku!" katanya mantap.

"Bukankah sudah?"

"O, iya. Deal, aku asistenmu sekarang. Ayo bersalaman!" ajak Xiao Zhan tapi tak mengulurkan tangannya. Posisi mereka tak bisa melakukan salaman.

Contract With The Devil's Son(YiZhan)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang