Sorry for typo
…
…
…Xiao Zhan terbangun, entah pukul berapa tapi sepertinya hampir pagi. Kepalanya sangat sakit, kala dia membuka mata lebar kepalanya berdenyut. Xiao Zhan menutup matanya lagi, kemudian membukanya pelan-pelan. Dia hanya mampu memicing, yang penting dia bisa melihat. Xiao Zhan bangun karena ingin ke kamar mandi. Ada sesuatu yang bergejolak dalam perutnya ingin dikeluarkan. Xiao Zhan ingin muntah, dan isi perutnya sudah mulai naik ke tenggorokan.
Dia mencoba bangkit, tapi gagal. Seluruh tubuhnya sakit sampai sudut sudut terdalam. Sendi sendinya nyeri dan dia hampir tak bisa merasakan tubuhnya sendiri saking sakitnya. Xiao Zhan mengumpulkan tenaganya kemudian mencoba lagi. Dia mampu duduk, walau pinggangnya sakit mesti ditopang dengan tangannya. Xiao Zhan bangun dan beranjak dari pembaringanya. Dia mengedarkan pandangan pada sekitar, masih gelap berarti masih sangat pagi.
Xiao Zhan tak tahu dia berada di mana. Terakhir dia ingat dibawa ke dokter oleh Haikuan dan Zhuo Cheng. Dan kamar sebesar ini jelas bukan asramanya. Mungkin dia di rumah Haikuan. Xiao Zhan mencari letak kamar mandi, ada tiga pintu di ruangan ini. Dia berjalan pada pintu pertama, pintu yang berada paling jauh dari ranjang. Saat dia membuka, ada sinar temaran dari luar, ruang tamu dengan sofa-sofa besar di sana. Itu ternyata pintu menuju luar kamar. Xiao Zhan kembali menutupnya kemudian berjalan ke pintu lain. Pintu berikutnya sama, ada ruang tapi tak begitu luas. Xiao Zhan tak bisa melihat apa-apa disitu karena cahayanya datang dari pancaran ruang lain. Ya ampun, Xiao Zhan sudah tak tahan dan dia terhambat oleh pintu-pintu menuju dimensi aneh. Xiao Zhan cuma butuh kamar mandi sekarang ini. Dan menuju pintu ke tiga harusnya kamar mandi. Banar, Xiao Zhan merasakan hawa dingin saat membuka pintu ketiga, itu kamar mandinya.
Xiao Zhan masuk dan merabai tembok, dia memencet saklar baru dia dapat penerangan. Bergegas ke wastafel, Xiao Zhan memulurkan kepalanya kebawah dan memuntahkan isi perutnya.
"Hoooekkk!"
Cuma sedikit yang keluar, selebihnya tak ada lagi. Perutnya mual, tapi Xiao Zhan tak banyak makan kemarin, jadi cuma itu. Ini siklus menyembuhan, obat dari dokter masih bekerja dan dia butuh lebih banyak istirahat. Xiao Zhan membuka tab air, menyiram muntahannya sampai bersih. Kemudian dia membasuh mulutnya, dia juga membasahi mukanya agar pandangannya sedikit lebih baik. Sejenak Xiao Zhan mengusap wajahnya, tanganya merasakan panas di sana. Ya, Xiao Zhan masih deman. Dia harus tidur lagi setelah ini.
Xiao Zhan selesai dengan wajahnya, matanya mengarah kekaca melihat pantulan dirinya sendiri di sana. Dia mendapati tubuhnya lebih kurus dari yang dulu. Ternyata tinggal di asrama membuatnya sedikit kurang gizi, tapi dia masih punya pesona. Tubuhnya putih hampir tak ada cela, walau pucat tubuh telanjangnya masih sangat menggoda. Telanjang? Xiao Zhan mengernyit sebentar. Sejak kapan dia telanjang? ini keterlaluan, tahu Xiao Zhan sakit, tapi ditelanjangi. Pasti Haikuan yang melakukannya dan Zhuo Cheng kenapa tak mencegah. Xiao Zhan sadar hal lain, badannya tidak sepanas kemarin tapi tulang-tulangnya sakit. Ada yang tidak beres dengannya.
Pria Xiao itu tergesa keluar. Ini sudah kelewatan, dia harus pastikan apa yang dipikirkannya tak benar-benar terjadi. Xiao Zhan membalik tubuhnya spontan tapi keseimbangannya tak begitu baik. Tangan Xiao Zhan terantuk wastafel membuatnya oleng. Dia tak sempat berpegangan lagi lalu jatuh menabrak barang-barang kecil yang ada disitu dan berakhir tersungkur di lantai.
"Aeee!" Xiao Zhan mengerang lirih. Suaranya tak mau keluar.
Sekarang keadaannya jadi makin buruk. Dia tak bisa bergerak sama sekali. Tenaganya hilang dan badannya makin sakit. Nafas Xiao Zhan terengah, matanya mulai berat dan kepalanya kian berdenyut. Dinginnya lantai kamar mandi menyentuh kulit punggung Xiao Zhan, menyadarkan pria itu agar segera pergi. Kalau dia tertidur disitu, dia akan semakin sulit sembuh. Dan akan sangat percuma semalam dia dibawa ke dokter. Xiao Zhan mencoba membuat energi baru, mencoba bangkit tapi tak sanggup. Dia hanya mampu duduk, kemudian merangkak menuju pintu dan keluar kamar mandi. Xiao Zhan berdiri berpegangan pada apapun disekitarnya, berjalan pelan dan berakhir di ranjang. Dia merebah dan ingin tidur. Tadinya ingin marah, tapi keadaannya belum memungkinnkan, besok saja kalau dia sudah sembuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract With The Devil's Son(YiZhan)√
FanfictionSejak menemukan Xiao Zhan terbaring dalam keadaan naked di ranjangnya, Wang Yibo kehilangan hidup damainya. Yibo yang awalnya adalah pria straight, mengaku belok karena sosok yang katanya manis_Song Jiyang, dan berakhir satu ranjang dengan Sean Xi...