♔: Dia Istriku!

1K 101 38
                                    


Tolong bantu koreksi typo, terutama typo nama.  Vote dan komen jangan lupa ♥

.
.

Xiao Zhan terbangun saat mendengar berisik di sekitarnya. Badannya terasa kaku, tangannya kebas tak bisa digerakkan. Matanya yang sayu mencoba melihat sekeliling, bukan kamarnya, maksudnya bukan kamar Yibo. Dadanya sedikit sesak saat menghirup udara dan lipatan tanganya sakit. Ah, dia di rumah sakit.

"Zhan, kau sudah bangun? Bagaimana perasaanmu? Masih merasa sakit? Yang mana? Yang mana?" tanya Yizhao sambil memeriksa badan Xiao Zhan. Dibolak balik ke sana kemari mencari sesuatu di badan Xiao Zhan.

"Ge, sakit." erang Xiao Zhan lemah.

"Oh maaf, maaf. Bagaimana? Bagaimana keadaanmu?" tanyanya diulang ulang. Dia senang sekali mendapati Xiao Zhan siuman. Entah kenapa Yizhao merasa perlu menyayangi Xiao Zhan, seperti 25 tahun waktunya terbuang percuma tanpa melihat Yibo sebagai anak. Mungkin menyayangi Xiao Zhan bentuk ganti sayang pada Yibo.

"Ge, aku mau pulang." pintanya memelas. Xiao Zhan tak suka dokter apa lagi rumah sakit. Akhir-akhir ini dia sering sakit diharuskan ke dokter dan sekarang malah menginap di rumah sakit.

"Ssttttt, tak boleh begitu. Kau baru bangun, nanti kalau keadaanmu sudah lebih baik baru boleh pulang." bujuk Yizhao.

Seorang dokter masuk ke ruangan Xiao Zhan, di belakangnya ada bibi dan paman. Mereka dari tadi menjagai Xiao Zhan. Begitu Xiao Zhan bangun dua pembantu Yibo itu segera memanggil dokter. Dokter memeriksa Xiao Zhan sekedarnya, mengecek matanya, denyut nadinya dan hal-hal kecil lain. Dokter bilang Xiao Zhan sudah lebih baik. Satu dua hari lagi boleh pulang. Kemudian dokter pamit undur diri setelah kerjanya selesai.

"Ge, aku mau pulang!"

"Zhan, dokter bilang satu dua hari lagi. Menurut kata dokter dan kau bisa cepat sembuh."

"Kau kan lihat sendiri, Ge, dokternya jelek." Xiao Zhan beralasan tak masuk akal. "Aku rasa di sini tak ada susu coklat panas, tak boleh makan es krim dan mana PSP-ku?" tambahnya.

Bibi dan paman maklum, memang begitu tingkah Xiao Zhan. Mereka tersenyum kecil mendapati tingkah manja Xiao Zhan. Yizhao sendiri sebenarnya setuju dengan Xiao Zhan. Dokter yang tadi jelek dan selama dia duduk sedari pagi sampai siang menunggui Xiao Zhan tak ada satu suster cantikpun yang datang ke situ. Yizhao kan jadi bosan. Dia sebenarnya sudah ingin pergi sedari tadi, ingin ke TC lalu membujuk Jili agar mau berkencan dengannya. Tapi dia harus menjaga Xiao Zhan seperti pesan Yibi tadi pagi.

"Kalau aku sudah siuman, berarti sudah sehat. Ayo pulang saja." paksa Xiao Zhan.

Bibi mengelus tangan Xiao Zhan bermaksud meredakan permintaan Xiao Zhan yang serba memaksa itu.

"Sebenarnya aku setuju denganmu, di rumah sakit ini tidak menyenangkan. Tapi dokter itu lebih pintar dari pada aku, turuti dia sajalah!" kata Yizhao kehilangan wibawanya.

"Bibi, ayo pulang!" pintanya lagi. "Paman..." rengeknya lagi.

"Jangan sekarang. Besok saja, Zhan."

"Aku mau pulang sekarang!"

"Besok!"

"Sekarang, Ge!"

"Besok, Zhan!" Yizhao dan Xiao Zhan sudah mirip anak-anak saat berantem. Sedangkan bibi dan paman cuma melihat interaksi mereka, ikut campur pun juga tak akan dianggap. "Tunggu, tunggu ada pesan." potong Yizhao yang mendapati handphone-nya bergetar.

"Aku akan ikut Yibo sore ini ke Guangzhou. Ayo pulang saja!"

"Tunggu dulu, ini Yibo mengirim pesan. Emmm dia sudah berangkat." kata Yizhao sambil membaca isi pesan dari Yibo. "Dia ada beach party dengan teman-temannya malam ini, makanya dia berangkat cepat."

Contract With The Devil's Son(YiZhan)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang