Sorry for typo
.
."Pagi" sapa Xiao Zhan sambil menarik kursi dan duduk disebrang meja.
Yibo melihat arlojinya, 35 menit setelah Bibi meninggalkan dapur untuk memanggil Xiao Zhan. Sekarang si iblis itu datang dihadapan Yibo dengan piyama semalam. Selama 35 menit dan dia belum mandi? Jangan-jangan Xiao Zhan tidak tidur tapi pingsan, sampai butuh waktu selama itu untuk membangunkannya.
"Maaf Tuan, sedikit lama" kata pembantunya yang datang setelah Xiao Zhan.
"Kau belum mandi, Sean?" tanya Yibo memastikan.
"Aku sudah cuci muka dan gosok gigi" jawabnya santai tanpa memandang Yibo. "Bibi, aku tak mau sarapan. Buatkan aku susu panas saja." perintahnya seenak jidat. Bibi mengangguk saja. Beruntung di rumah Yibo punya segala hal. Walau Yibo tak minum coklat atau susu, Bibi selalu beli. Kadang kadang secara tak terduga saudara Yibo datang, orangnya aneh dan permintaannyapun juga aneh-aneh. Menurut pembantu Yibo semua orang yang mengaku saudara majikannya, aneh. "Apa?" tanya Xiao Zhan yang tahu dirinya dipandangi oleh Yibo.
"Setelah minum susu, cepat mandi dan ikut aku ke TC!" perintahnya.
Memang omongan Yibo selalu kasar dan terkesan tak mau tahu, tapi sebenarnya dia tidak serta merta melakukan kekasaran. Kalau Yibo memang jahat, Xiao Zhan sudah pasti ditendangnya dari kemarin. Yibo cuma tak mau memgotori image-nya dengan hal-hal semacam itu. Dia memang dingin dan tak pedulian, bukan berarti tak tahu tanggung jawab. Anggap saja kejadian kemarin adalah kesalahan Yibo, dan kebaikan kali ini wujud permintaan maafnya yang tak bisa diucapkan Yibo lewat kata-kata.
"Pinggangku masih sakit, iya kan Bibi?" Xiao Zhan yang sakit kenapa harus tanya pembantu Yibo? Tampaknya Xiao Zhan juga memanfaatkan Bibi sebagai pelindungnya.
Pembantu Yibo akan mengiyakan, tapi dia melirik majikannya dulu. Dia melihat situasi di meja makan, kalau buruk dia akan diam saja. Mata Bibi bertemu Yibo, pria itu tetap bermuka datar tapi sedikit menakutkan. Langsung saja Bibi menunduk. Dia tak akan membela Xiao Zhan kali ini. Yibo serius mengajak Xiao Zhan, jadi mau tak mau Xiao Zhan harus ikut.
"Bibi." Bibi merespon cepat panggilan Yibo. "Kau tak perlu membelanya lagi. Akan kukembalikan dia ke asramanya"
Xiao Zhan tak mau kembali ke TC. Memang di sana ada banyak teman yang dirindukannya, tapi tinggal di rumah Yibo jauh lebih nyaman dari pada di asrama. Di sini apa-apa ada, segala macam yang dimintanya dituruti pembantu Yibo. Yibo-pun walau terlihat jahat sebenarnya dia baik, tinggal bagaimana mengakali pria muka datar itu saja. Xiao Zhan masih ingin tinggal, setidaknya sampai dia dapat pekerjaan dan tanda tangan kontrak.
"Aku tidak mau" jawabnya spontan agar Yibo marah dan memaksanya. Dia punya rencana agar diperbolehkan tinggal.
"Mau atau tidak, kau harus ikut!"
"Kau tak kasihan padaku ya? Kau kan pria, tak akan ditanya macam-macam. Kalau aku,.."
"Kau juga pria, Sean. Kau mulai lupa gender?"
Xiao Zhan salah memakai kalimat.
Maksud Xiao Zhan, dalam hubungan ranjang Yibo di pihak pria. Xiao Zhan juga dipihak pria, tapi dia yang dimasuki. Kalau Xiao Zhan menjelaskannya seperti itu, jatuhlah martabat Xiao Zhan. Dia, seorang Sean Xiao Zhan, masak Sean Xiao Zhan jadi uke, kedengarannya saja tidak enak.
"Pinggangku sakit, Tuan Wang." Xiao Zhan memulai dialog. "Tidak bisa berjalan normal. Kalau mereka tanya, aku harus jawab apa?" Xiao Zhan melirik kearah pembantu, Bibi sedang menuang air panas dalam gelas berisi susu coklat. Wanita itu tak segera mengambil sendok dan mengaduk susu, dia sedang mencuri dengar penjelasan Xiao Zhan. 'Terjatuh di kamar mandinya Yibo' Lalu mereka akan percaya? Tentu tidak. 'Terjatuh dikamar mandi' itu alasan pasaran"
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract With The Devil's Son(YiZhan)√
FanfictionSejak menemukan Xiao Zhan terbaring dalam keadaan naked di ranjangnya, Wang Yibo kehilangan hidup damainya. Yibo yang awalnya adalah pria straight, mengaku belok karena sosok yang katanya manis_Song Jiyang, dan berakhir satu ranjang dengan Sean Xi...