♔: Yibo in Mood

762 84 12
                                    

Sorry for typo.  Tolong bantu koreksinya.  Vote dan komen jangan lupa ♥

.

Yibo duduk di sofa mini bar-nya. Ditangannya ada segelas wisky Jepang dengan satu es batu bundar besar di dalamnya. Yibo menyesap sekali, kemudian dia merebahkan kepalanya disandaran sofa. Sepertinya lama sekali dia tak masuk mini bar-nya ini dan meminum koleksi minumannya. Terakhir kali saat kejadian Xiao Zhan tempo hari, dan itu kapan ya? Ah Yibo lupa. Mungkin setahun lalu, atau sebulan yang lalu. Yibo tak pernah ingat kapan tepatnya kejadian itu, yang dia ingat adalah paha putih Xiao Zhan yang memar keunguan. Yibo jadi tak yakin kalau waktu itu dia meniduri Xiao Zhan, karena kemarin saat di Guangzhou reaksi iblis itu kelewatan. Xiao Zhan berteriak-teriak seperti orang gila, seperti dia diperkosa saja. Kan ceritanya bulan madu setelah mereka resmi jadi "suami-istri"

Yibo tak bisa ingat kenapa bisa sampai sejauh itu. Tiba-tiba sekali ada aroma memabukkan keluar dari tubuh Xiao Zhan lalu masuk indra penciumannya. Aromanya sama kuatnya dengan wisky kesayangannya. Makanya Yibo tertarik.  Yibo tergoda dan rasanya memang seperti perkataan Jackson, tak sama dengan milik wanita.

Yibo menegakkan kepalanya, menyesap wisky-nya lagi lalu kembali merebahkan kepalanya.

Di Guangzhou, di hotel itu, di ranjang itu, dia menemukan kenikmatan lain. Sepertinya dia mulai jatuh cinta pada pria, lebih tepatnya tubuh pria. Bukan jatuh cinta pada Xiao Zhan, tapi pada tubuh berbentuk sama. Dia akan mencoba pria lain kapan-kapan, kalau Song Jiyang mau, Yibo akan sangat senang. Tempo hari saja, tubuh Xiao Zhan terasa seperti itu, apa lagi Song Jiyang.  Membayangkan miliknya diremat kuat oleh Xiao Zhan membuatnya tak mau berhenti. Seperti roda yang berputar kuat pada porosnya bertemu dengan rem cakram. Yibo mau lagi, lagi ,dan lagi, tapi sayangnya dia harus berhenti ketika mendapat pukulan kecil tapi amat keras di rahangnya.

Yibo menegakkan kepalanya lagi, meneguk wisky-nya lagi lalu mengarahkan pandangannya pada pintu terbuka ke arah kamarnya. Xiao Zhan dilihatnya sedang mondar-mandir di dalam sana, tentu dengan gaya bebek-nya. Bokongnya terlihat lebih mundur dari anggota badannya yang lain, dan sebelah tangannya masih ditopangkan ke pinggang. Lucu sekali. Apa memang sesakit itu rasanya? Bukankah itu nikmat? Tak tahu lah, untung saja bukan Yibo yang berada di posisi itu.

"Yibooo!" teriak Xiao Zhan dari kamarnya. "Kenapa aku tidak menemukan kaos yang sama seperti yang kau pakai?" Yibo tak menanggapi teriakan Xiao Zhan. Dia memang beli satu setiap baju, kalau beli sama nanti dikira tak tukar baju.

Agenda Xiao Zhan malam ini adalah mengcopy semua dari Yibo. Yibo memakai kaos biru dan celana panjang. Xiao Zhan juga mau yang sama, tapi tidak ketemu. Ada yang mirip tapi dia mau yang persis sama. Pokoknya dia harus bisa menyaingi Yibo dalam hal apapun. Dimulai dari pakaian sama dan Xiao Zhan harus lebih keren. Bibi dan paman harus mendukungnya, tidak boleh seperti tempo hari yang bilang Xiao Zhan sama kerennya dengan Yibo.

"Yiboooo!" teriaknya lagi. "Mana kaosnya?"

"Aku cuma punya satu."

"Kenapa kau cuma punya satu?"

"Kenapa kau mau aku punya lebih dari satu?" tanya Yibo balik.

"Yibooooo!"  jerit Xiao Zhan geram dengan pria es itu. Dia membanting pintu lemari Yibo dan menjatuhkan dirinya sendiri ke ranjang. "Aduuh aduuh!" rintihnya sampai terdengar Yibo. Yibo cuma menghela nafas menanggapi Xiao Zhan. Iblis itu sudah tahu bokongnya sakit, bertingkah saja kerjaannya.

Xiao Zhan merebah saja di ranjangnya, diam disitu tak tidur tapi tak bergerak. Menyamai Yibo saja sulit, bagaimana dia bisa lebih keren? Yibo tidak punya baju sama persis, ya kalaupun ada atau mirip, semua ukuran Yibo, jelas Yibo akan lebih keren. Kalau seumpama Yibo memakai bajunya Xiao Zhan, sama persis, apakah Xiao Zhan akan lebih keren? Xiao Zhan menyeringai, dia ingat membeli piama sama persis seukurannya minggu lalu. Tadinya dia mau berikan pada Jiyang dan Hao Xuan, tapi tertinggal di rumah lalu Xiao Zhan memberikan baju lain yang dibawanya. Kalau tak ada yang memakainya, berarti piyama itu masih ada.

Contract With The Devil's Son(YiZhan)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang