Walaupun sudah tumbuh dan berkembang menjadi remaja, saya pikir kedua putri saya itu tetap membutuhkan sosok seorang ayah. Saya tidak tahan ketika berada di rapat wali murid di sekolah, ada seorang Ibu yang menceritakan bagaimana kegiatan liburan mereka, piknik di dekat danau, ayah dan anak memancing bersama. Atau saat saya melihat keluarga tetangga sebelah rumah, ayah dan anak yang bermain bola di pekarangan, menonton televisi bersama saat malam. Saya ingin kedua putri saya merasakan kehadiran sosok ayah dalam hidup mereka. Saya ingin menciptakan rumah dengan keluarga yang utuh di dalamnya. Saya hanya ingin Anastasia dan Drizella itu merasa bahagia.
Pria itu juga punya alasan yang sama.
“Ingin membangun keluarga yang sempurna,” katanya. “Demi Ella.”
Pada dasarnya, kami ini dua orang dengan nasib yang sama. Orang kami cintai sudah pergi dan tidak akan pernah kembali.
“Istri saya meninggal karena terjangkit penyakit,” ujar pria itu saat pertemuan pertama kami. Malam hari di kafe, diiringi alunan musik jazz lembut dari radio. Aroma kopi memenuhi tempat itu. “Selama ini saya tinggal sendirian bersama putri saya, Ella.”
Saya mengerti perasaan pria itu. Perasaan dari orang-orang yang sudah ditinggalkan. Saya juga. Saya memberitahu pria itu kalau suami saya juga sudah lama tidak ada, meninggal di medan perang. Saya menceritakan semuanya, membuka kenangan masa lalu yang hampir membuat saya meneteskan air mata setiap kali saya mengingatnya.
Pria itu memasang senyum sedih sepanjang saya bercerita. Saya pikir, dia mengerti dengan perasaan saya, posisi saya sebagai orang tua tunggal. Saya suka cara pria itu memandang saya, penuh simpati, mengingatkan saya seperti manta suami saya.
Pria itu seorang saudagar kaya yang sering pergi ke luar negeri untuk bekerja. Dia kadang khawatir dengan putrinya kalau ditinggal sendirian di rumah. Wajar saja, saya pikir. Karena itu dia berharap menemukan seorang istri, sosok ibu baru untuk putri kesayangannya. Sama seperti saya yang berharap menemukan sosok ayah bagi Anastasia dan Drizella.
Tidak butuh waktu lama, kami akhirnya memutuskan untuk menikah.
Entah karena ini adalah pernikahan kedua saya atau apa, saya tidak terlalu merasakan adanya euforia seperti yang saya rasakan di pernikahan saya dengan suami saya sebelumnya. Saya... tentu saja, tetap merasa bahagia dengan acara pernikahan itu. Namun saya juga tidak bisa mengabaikan sesuatu yang mengganjal di hati saya. Ada yang berbeda. Entah apa. Padahal kami menikah di gereja yang sama, berdiri di altar yang sama, mengucapkan sumpah setia yang sama. Tapi saya merasakan ada yang kurang.
Kedua putri saya waktu itu hadir di gereja. Mereka tidak terlalu keberatan dengan pernikahan kedua saya. Bisa dibilang, mereka sebenarnya cukup senang.
“Kita bakal tinggal di rumah Papa baru yang besar itu.” Sebelum pernikahan, saya sempat tidak sengaja mendengar Anastasia berkata seperti itu ketika sedang bermain dengan Drizella.
“Pasti asyik, deh.” Drizella tersenyum lebar, sorot matanya bergerak ke atas, seolah sedang membayangkan sesuatu yang seru. “Nanti aku pilih kamar yang paling besar.”
“Eh, enak saja. Kamar yang paling besar itu punyaku!”
“Mana bisa begitu. Nggak adil, dong!”
“Nanti aku bakal hias kamar itu. Kutata sampai rapi. Baju-bajuku di lemari, buku-buku di rak buku, boneka di sisi tempat tidur. Aku juga bakal beli poster sama stiker yang banyak, sampai menuhin seluruh tembok."
Saya tahu tidak baik menguping pembicaraan kedua putri saya seperti ini. Saya hanya tertarik, telinga saya rasanya ingin terus mendengarkan apa yang dipikirkan anak-anak itu tentang keluarga dan rumah barunya nanti. Saya tidak bisa berhenti memfokuskan pendengaran saya, apa lagi setelah Anastasia bertanya, “katanya, Papa itu juga punya seorang anak perempuan, ya?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella in Wonderland [END]
Mystery / ThrillerCinderella si pembohong itu, memang pantas untuk mati. *** Seorang gadis remaja bernama Ella Tremaine ditemukan tidak bernyawa di area lobi belakang sekolah. Ada luka lebam yang membiru di lengan dan kakinya. Gaun yang dia pakai kotor terkena noda k...