Report

212 43 3
                                    

Aku sudah membaca semua laporan yang kau kirimkan padaku, Senior.

Kau benar, ini bukan kasus yang biasa.

Aku tidak pernah membayangkan, ada tiga orang sekaligus yang mengaku telah melakukan aksi pembunuhan. Apa kau pernah mendapatkan kasus yang sama seperti ini sebelumnya, Senior?

Ah, jadi ini juga yang pertama kali selama karirmu di departemen satu. Aku mengerti.

Jadi, bagaimana menurutmu, Senior? Siapa yang paling kau curigai?

Nyonya Tremaine yang mengaku telah membunuh mendiang Ella dengan motif tidak tega melihat kedua putrinya dirisak di sekolah itu, mungkin? Dari laporan yang kubaca, wanita itu terobsesi dengan keluarga yang sempurna. Sosok ibu yang tidak akan membiarkan putrinya mengalami sesuatu yang buruk.

Karena tidak ingin kedua putrinya dirisak lagi, Nyonya Tremaine nekat mencekik Ella. Seperti itulah kesimpulan yang kudapat.

Bagaimana menurutmu, Senior? Apa menurutmu itu motif yang bagus untuk melakukan aksi pembunuhan?

Atau mungkin... kau lebih suka motif Anastasia Tremaine?

Anastasia dengan kecemburuannya, melihat sang cinta pertama berdansa dengan saudara tirinya sendiri, orang yang dia benci?

Kasus pembunuhan dengan motif asmara seperti itu memang sudah sering terjadi, Senior. Beberapa bulan lalu pun, aku menangani kasus dengan motif kecemburuan yang kurang lebih sama seperti itu.

Lalu, bagaimana dengan Drizella Tremaine?

Bisa dibilang, Drizella itu termasuk orang yang menderita mother complex. Gadis itu terlalu menyayangi ibunya. Tentu itu bukan hal yang sepenuhnya salah. Entah kenapa aku mengerti perasaan Drizella di situasi seperti itu. Dia hanya ingin ibunya lebih dihargai. Dia tidak tega ibunya diperlakukan semena-mena oleh Ella.

Lalu Pangeran? Aku tidak tahu apa Pangeran bisa dimasukkan ke dalam daftar tersangka atau tidak, Inspektur. Sewaktu aku membaca hasil laporan yang kau berikan, aku benar-benar tidak habis pikir tentang remaja laki-laki satu itu. Maksudku...  ya, dia memang sedikit aneh. Tapi... entahlah, kurasa bukan dia pelakunya.

Eh, tentang laporanku?

Apa kau sudah membaca laporan yang kuberikan, Senior?

Cepat juga ya, padahal aku baru memberikannya beberapa jam yang lalu.

Sesuai yang tertulis di laporan itu, aku sudah menginterogasi Alice Bunn, Fairy Springfield, dan juga beberapa guru yang bertanggung jawab atas kelancaran acara malam itu.

Menurutku, tidak ada yang aneh dari kesaksian mereka.

Alice Bunn dan Fairy Springfield yang pertama kali menemukan tubuh Ella di lobi belakang sekolah. Di bawah tangga, sekitar jam satu lebih tiga puluh dini hari. Tubuh Ella ditemukan terbaring di atas lantai, gaun yang dia pakai sedikit kotor terkena noda kue dan debu. Kedua tangannya melingkar di leher, mulutnya menganga, dan matanya melotot lebar seperti orang yang tercekik atau kehabisan napas.

Dicekik oleh Nyonya Tremaine? Atau diracun?

Dari laporan tim forensik, ada beberapa reaksi alergi yang ada di tubuh Ella. Ada noda krim kacang yang menempel di gigi gadis itu.

Sewaktu aku menginterogasi Alice Bunn dan Fairy Springfield, aku sedikit menyinggung tentang kacang dan alergi.

“Iya, Ella memang punya alergi.”

“Dia alergi kacang.”

Sebagai seorang teman dekat, Alice Bunn dan Fairy Springfield membenarkan hal itu.

Cinderella in Wonderland [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang