17. Pengganggu

319 57 16
                                    

Lagi-lagi Dongju menatap diam pada Geonhak yang sedang mengucapkan salam perpisahan kepada serigala kecilnya. Pria itu lalu berjalan menghampiri Dongju yang menopang wajahnya menggunakan punggung tangan. Dia tidak melihat ke arah Dongju dan memilih menjalankan gerobak.

Sementara Dongju tidak mengalihkan pandangannya sedikit pun dari wajah Geonhak hingga membuat pria itu menegup ludahnya gugup.

"Siapa namanya?"

Geonhak melihat ke arah Dongju, "Nama siapa?"

Tanpa mengubah ekspresi wajahnya, Dongju menjawab, "Serigala itu."

Geonhak terlihat berpikir, "Aku belum memberinya nama, tapi kurasa Bora nama yang bagus."

Dongju memasang wajah tidak habis pikir akan rencaan Geonhak, "Tapi dia berwarna hitam? Kenapa Bora?"

"Tidak apa-apa."

Dongju menghela nafas panjang mendengar jawaban Geonhak. Dia memang tidak akan bisa mengerti sepenuhnya mengenai pria ini.

Dongju maupun Geonhak tak lagi berbicara selama perjalanan. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

Setelah sampai di pasar, mereka telah disambut oleh Sungmin yang berdiri di depan kios. Remaja itu memandang Dongju dengan manik berbinar dan segera membantu Geonhak menurunkan sayuran-sayuran yang akan dijual hari ini.

"Kau sangat bersemangat ya, Sungmin." Dongju mengucapkan basa-basi pada anak berambut panjang itu.

"Iya." Respon anak itu singkat dan segera mulai bersih-bersih dan mengatur sayuran.

Dongju memperhatikan badan kurus Sungmin dan tampak lusuh tetapi tetap bersih. Ada beberapa bekas luka di lengan dan kakinya. Rambutnya panjang sampai pundak berwarna hitam dan dibalik kain lusuhnya, kulitnya seputih salju dengan mata yang bulat.

"Kemari sebentar." Panggil Dongju pada anak itu.

Yang dipanggil memang Sungmin, tetapi Geonhak juga ikut menoleh. Dia menatap penasaran akan Dongju yang terlihat mencari sesuatu dan tak lama pemuda itu tersenyum sembari memberi jepit rambut untuk rambut panjang Sungmin.

Remaja itu terdiam ditempatnya sembari menyentuh jepit rambut sederhana yang Dongju sematkan di helai rambutnya.

"Supaya rambutnya tidak masuk ke mata." Kata Dongju sembari mulai bersiap melayani pembeli.

Geonhak memperhatikan bagaimana Sungmin tertegun dan sekali lagi menyentuh jepit rambut di kepalanya. Remaja itu tersenyum kecil dan langsung mengikuti Dongju dari belakang. Pria kekar itu memiliki perasaan yang sulit dijelaskan ketika melihat bagaimana Sungmin memandang pada Dongju.

Pekerjaan Dongju sangat terbantu dengan kehadiran Sungmin. Remaja itu sangat cekatan dan cepat belajar. Dongju hanya mengajarinya bagaimana melayani pelanggan sekali dan dia sudah mahir dalam hal itu. Para pelanggan Dongju juga suka pada Sungmin yang terlihat cerah dan segar. Tidak ada yang mengenalinya karena rambut panjangnya kini tak lagi menutupi wajahnya. Padahal dia adalah gelandangan yang selalu berkeliaran di pasar ini, hanya saja orang-orang tidak terlalu memperhatikan.

Ketika Dongju sedang beristirahat sebentar, matanya bertemu dengan Sujin. Wanita itu sedang melihat ke arah kiosnya. Ah, bukan. Ke arah Geonhak yang sedang makan disampingnya. Pemuda itu memicingkan mata, apa yang dipikirkan oleh wanita ini. Tak lama, Sujin bertemu mata dengan Dongju dan dia langsung membuang wajahnya sambil menarik Yaeji yang sedang mengagumi Dongju menjauh.

Dongju benar-benar harus berhati-hati dengan wanita ini. Sesuatu dalam dirinya seolah berkata bahwa wanita ini akan menjadi masalah besar nantinya.

Mengesampingkan pemikirannya, Dongju kembali bekerja. Dia bahkan menjual habis seluruh sayurannya. Senyum senang tidak lepas sedikitpun dari wajah Dongju. Dia mendekati Sungmin yang juga sedang membantu Geonhak menutup kios.

Different World [LeeOn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang