35. Bunga Peony

290 50 15
                                    

Dongju menopang wajahnya sembari memperhatikan para pekerjanya yang sedang olahraga bersama Geonhak dan Bora. Tadi mereka sudah melakukan pemanasan dan sekarang sedang bersiap untuk mendaki bukit. Geonhak yang memimpin bersama dengan Bora lalu para pekerja akan mengikuti dari belakang.

“Kakak, ini teh herbal.” Sungmin tidak ikut olahraga, belakangan ini anak itu terlihat sibuk berkutat dengan obat-obatan dan herbal.

Dongju tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Dia mengangkat cangkir dan menyesap cairan berbau kuat tersebut. Sungmin dan Bibi Han selalu menyiapkan teh herbal untuk Dongju, karena menurut keduanya Dongju sangat membutuhkannya. Dia bekerja setiap saat, dan tubuhnya bukan tipe tubuh yang terbiasa dengan olahraga. Jadi, agar tetap bugar maka keduanya merecoki Dongju dengan tumbuhan-tumbuhan herbal setiap harinya.

Dalam keadaan seperti ini, Dongju banyak merenung. Dia merasa ini semua adalah mimpi. Mimpi yang begitu indah dan Dongju tidak ingin terbangun untuk selamanya. Disini dia memiliki segalanya, dia begitu dicintai dan memiliki keberuntungan. Disini ia memiliki keluarga yang siap siaga untuknya.

Dan… memiliki pasangan.

Mungkin ini terkesan aneh, pada awalnya, Dongju sama sekali tidak mengetahui orientasi seksualnya sendiri, karena dirinya yang dulu terlalu sibuk mencari cara agr tetap bertahan hidup, jadi dia tidak memiliki waktu utuk berurusan dengan pasangan. Ketika pertama kali terbangun di tubuh ini juga, Dongju memiliki keinginan untuk menceraikan Geonhak, karena bagaimanapun juga dia tidak bisa menjalin hubungan seperti itu. Tetapi, lihatlah dia sekarang. Dia bahkan tidak ragu-ragu mengumumkan bahwa Geonhak adalah suaminya di depan banyak orang. Dia jelas-jelas tidak suka jika ada yang mendekati Geonhak. Dan Dongju jelas-jelas suka semua sikap manja Geonhak padanya.

Dongju sebenarnya suka jika ada orang yang memujanya dan Geonhak memberi makan keinginannya itu. Bagaimana pun dia menolak, Dongju sadar jika dia haus akan hal itu. Karena itulah, saat ini senyum lembut terukir di bibir Dongju ketika Geonhak yang penuh dengan keringat dan bertelanjang dada menghampirinya.

Tangan besar pria itu menangkup wajah Dongju dan mencium bibir pemuda itu. Jika pada awalnya Dongju akan menolak, kali ini pemuda itu menjilat bibir Geonhak dan hal tersebut membuat pria itu hampir gila.

“Ekhem. Tuan mohon jangan melakukannya dia depan anak kecil.” Bibi Han menutup mata Sungmin yang terlihat ling-lung.

Geonhak terpaku karena respon Dongju. Hari yang lalu, pemuda itu membelanya di depan banyak orang dan memanggilnya suami. Dan sekarang, Dongju memancingnya melakukan hal lebih.

Raut wajah Dongju terlihat sangat santai. Dia tetap duduk sambil menopang wajahnya menggunakan punggung tangan. Dia menatap lurus ke dalam bola mata Geonhak dan menampilkan senyum miring.

Ini adalah hal berbahaya. Geonhak langsung mengangkat pemuda itu. Dia menggendong Dongju tanpa memutuskan kontak mata sedikitpun. Lengan besarnya menopang bagian bawah Dongju. Hanya butuh satu tangan untuk mengangkat pemuda itu. Sementara itu, Dongju melingkarkan tangannya di leher Geonhak, dada keduanya saling menempel. Posisi Dongju lebih tinggi dari Geonhak dan hal itu membuat yang lebih tua menjadi mendongak untuk melihat wajah cantik milik Dongju.

Dan perlakuan Dongju selanjutnya membuat Geonhak gila sepenuhnya. Pemuda itu mendekatkan wajahnya dan mencium kening Geonhak. Ketika kedua belah bibir lembut itu menyentuh kening miliknya, Geonhak menutup matanya.

Mereka melakukan hal itu didepan para pekerjanya yang hanya bisa mengalihkan pandangan mereka. Heechan menutup wajahnya dengan tangan tapi matanya tetap terbuka lebar. Sementara Changmin menatap mereka datar. Ada yang aneh di dadanya ketika melihat Dongju begitu. Dia merasa tidak nyaman dan… tidak suka.

Different World [LeeOn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang