44. Sebuah konspirasi

204 36 8
                                    

Dongju berada di pelukan Geonhak sepanjang malam hingga ia terbangun keesokan harinya. Salju hari ini turun dengan lebat dan kios tidak buka, baik yang di desa maupun yang di ibu kota. Tidak akan akan pembeli juga. Jadi hari ini, Dongju bersantai-santai dan bermanja-manja kepada Geonhak. Pemuda itu benar-benar melupakan keadaannya yang menyedihkan semalam.

Dia juga bukanlah orang yang berlarut-larut dalam kesedihan. Karena menurut Dongju itu hanya akan merugikan dirinya sendiri. Emosi negatif akan mempengaruhi mood Dongju seharian dan makin menambah sakit kepalanya. Jadi yang terjadi kemarin, biarlah tertinggal pada hari kemarin juga.

Dia hanya berbaring di tempat tidur, mandi air hangat, minum sup ayam, makan buah-buah dan terakhir meminum ramuan obat yang Dongju benci. Tetapi dia tetap harus meminumnya agar tidak membuat Geonhak khawatir.

Dongju merasa lega setelah menerima informasi Dongmyeong meskipun informasi itu sempat membuatnya frustasi. Untuk sekarang Dongju akan menjalani kehidupannya seperti biasanya, dia tidak akan memikirkan hal-hal negatif lagi.

Bora melingkari tubuh Dongju sama seperti kemari. Dia terlihat mengantuk sepanjang musim dingin dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan tertidur. Tetapi jika Dongju berada di ruang tamu, Bora akaj terbangun dari kamarnya dan mendekati pemuda itu. Tubuhnya akan ia lingkarkan di sekitar Dongju seperti mantel berbulu.

Warna bulu Bora yang berwarna hitam sangat kontras dengan pakaian dan tubuh Dongju. Dia terlihat seperti makhluk mitos dalam cerita dongeng. Geonhak datang dari dapur dan membawakan sup buah pir yang terlihat menggiurkan. Dongju menatapnya dengan antusias.

“Terima kasih!” seru Dongju sambil menyendok cairan manis itu ke dalam mulutnya. Rasanya enak sekali. Dongju memakannya dengan semangat.

Geonhak tersenyum tipis saat melihat Dongju makan dengan lahap. Kondisinya sudah lebih baik. Kulitnya sudah tidak pucat dan bibirnya sudah kembali lembab, tidak kering dan pecah-pecah lagi. Sepertinya juga emosi Dongju sudah lebih stabil dari sebelumnya. Dia jadi lebih banyak tersenyum dan ceria.

Meskipun Geonhak tidak bisa tidak memikirkan mengenai kedatangan Son Dongmyeong pada hari-hari yang lalu. Tetapi hal itu bisa bisa dia selidiki nanti, yang penting sekarang Dongju sudah merasa lebih baik.

Geonhak tidak tahu apakah ini adalah ilusi atau tidak, tapi dia selalu memiliki perasaan bahwa Dongju akan meninggalkannya suatu saat nanti. Pemikiran ini sudah ada sejak lama dalam kepala Geonhak tetapi dia selalu mengesampingkannya. Begitu juga sekarang, Geonhak lebih memilih untuk fokus kepada Dongju. Meskipun tidak dapat ia pungkiri dirinya tetap khawatir.

Karena salju yang turun lebat, para pekerja pun tidak bekerja. Mereka bergelung di bawah selimut mereka menikmati kenyamanan dan kehangatan rumah masing-masing. Tidak pernah terpikirkan oleh mereka sebelumnya bahwa akan ada kesempatan dimana mereka merasa hidup itu menyenangkan.

Semua pekerja Dongju merasa senang dan bahagia. Mereka diam-diam berjanji dalam hati bahwa mereka akan berbakti pada Dongju selamanya.

Sungmin belakangan ini memiliki ketertarikan kepada obat-obatan herbal. Sebelum musim dingin tiba, jika ia memiliki waktu, dia akan pergi ke kaki hutan untuk mencari tanaman obat herbal. Ramuan obat yang Dongju minum juga dia yang membuat bersama dengan Bibi Han. Sungmin sangat menyukai Dongju dan bersedia melakukan apapun demi kakak angkatnya itu.

Semuanya meringkuk dengan nyaman di bawah selimut masing-masing hari itu. Tidak mengetahui sesuatu yang cukup besar akan melanda mereka.

••||••


“Nyonya Cheng memiliki pandangan luas.” Hyungsik tersenyum menawan pada Sujin yang ditutupi mantel bulu mahal.

Di bawah salju yang turun, Hyungsik bersama dengan gerombolan bandit pasar menuju kediaman keluarga Cheng secara diam-diam. Mereka membuat perjanjian dengan Nyonya baru keluarga yang cukup berkuasa itu. Lebih tepatnya, Pakgo lah yang membuat perjanjian.

Different World [LeeOn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang