Yeo Hwanwoong adalah seorang anak kecil ketika ia ditugaskan menjadi pelayan seorang selir rendahan di kerajaan. Dia berasal dari keluarga pelayan yang memang sudah memiliki peran sebagai pelayan keluarga kerajaan.
Sejak Hwanwoong bisa mengerti perkataan orang lain, dia tidak pernah mempertanyakan mengapa takdirnya seperti ini. Dia akan selalu menerima apapun yang terjadi pada dirinya. Memenuhi semua perintah dan tidak pernah bertanya, 'mengapa'.
Hanya saja, Hwanwoong yang bahkan tidak pernah menunjukkan ekspresi berarti, kini sering mengerutkan keningnya saat melihat ekspresi wajah dari Tuan barunya.
Dialah Kim Youngjo. Seorang putra dari selir rendahan di istana. Di katakan, dia adalah seorang yang lahir karena ketidaksengajaan. Kim Youngjo selalu tertawa dan tersenyum bahkan saat di rendahkan oleh saudara-saudaranya yang lain.
Hwanwoong hanya akan diam saja di tempatnya jika Kim Youngjo sudah menjadi bulan-bulanan para saudaranya yang lain. Hwanwoong merasa aneh di dalam hatinya. Dia seseorang yang pasrah, seketika ingin Kim Youngjo melawan.
Dia benci ekspresi tersenyum Kim Youngjo bahkan ketika dia sudah ditutupi lumpur kotor. Atau mengabaikan peringatan yang baru saja ia keluarkan karena Youngjo di ajak ke sebuah pesta.
Hwanwoong khawatir. Jadi dia mengikuti Kin Youngjo ke pesta itu. Hanya untuk menemukan sang Tuan yang dilayaninya kini di hina habis-habisan. Youngjo memiliki darah sang Raja di dalam tubuhnya, dia tidak pantas di perlakuan seperti ini.
Hari itu, Yeo Hwanwoong untuk pertama kalinya menunjukkan emosinya yang tidak ia sangka ada. Dia menerobos perkumpulan putra bangsawan itu dan memaksa Kim Youngjo yang berlutut di tanah untuk kembali berdiri.
Kim Youngjo hanya tersenyum dan tertawa dan bertanya mengapa Hwanwoong berada di sana. Hwanwoong menampar Kim Youngjo dengan air matanya yang berlinang. Menjadi tontonan menarik para putra bangsawan yang lain. Hwanwoong tidak memikirkan akibat dari perbuatannya. Drama yang ia ciptakan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri dan sang Tuan.
Kim Youngjo semakin di hina dan di rendahkan dan Hwanwoong ikut terseret dalam hal itu. Namun apa yang membuat hati seorang Hwanwoong yang tanpa emosi takut adalah Kim Youngjo ang melindungi dirinya dari segala perlakuan jahat dari saudara-saudaranya.
Hwanwoong tidak mengerti mengapa Kim Youngjo melakukan itu. Dia tidak mengerti dan sangat ingin mengerti.
Kehidupan keduanya menjadi sangat keras semenjak itu. Ibu sang Tuan membunuh dirinya sendiri karena tidak sanggup dengan kehidupan istana yang menyakitkan. Sehingga kini, hanya Hwanwoong lah kepunyaan Youngjo.
Youngjo tidak pernah menganggap hinaan yang ia terima menyakitkan. Dia selalu merasa bahwa semuanya akan selesai jika dia diam dan menerima semua siksaan itu. Namun, ketika tamparan itu menyapa wajahnya dan air mata itu menggenang di manik Hwanwoong, dada Youngjo terasa sesak.
Di dunia ini, hanya Hwanwoong yang bersedia meneteskan air mata untuknya dan Youngjo hanya punya lelaki itu di sampingnya. Dia selalu berfikir bahwa dia dan Hwanwoong akan segera lepas dari penderitaan ini. Cukup bersabar sedikit lagi saja.
Kim Youngjo tahu, dia memiliki darah bangsawan di tubuhnya. Akan tetapi, tahta tidak pernah sekalipun menarik perhatiannya. Dia hanya ingin hidup damai dan tenang.
Kala itu adalah musim terdingin di negeri tersebut. Kim Youngjo terbangun dari tidurnya karena tidak menemukan keberadaan Hwanwoong di sampingnya. Dia menelusuri salju yang dingin dan menemukan lelaki berkulit pucat itu di ikat di sebuah pohon.
Kim Youngjo menemukan hal itu dilakukan oleh saudara-saudaranya yang lain. Meskipun dia hanya diam, Youngjo menyimpan dendam.
Hal seperti itu terus berulang, hingga pada puncak kemarahan Youngjo, Hwanwoong hampir di bunuh. Saat itu, Youngjo marah sekali dan langsung menyerang anak yang lebih kecil darinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different World [LeeOn]
FanfictionSon Dongju adalah seorang petani sebatang kara yang tinggal di desa terpencil. Suatu hari, nasib sial menimpanya. Ia terpeleset dan tenggelam di sungai ketika sedang mencari ikan. Lalu ia terbangun di sebuah gubuk dari ilalang dengan pakaian tradis...