33. Kekhwatiran lama

295 54 9
                                    

Geonhak berdiri memandangi punggung Dongju. Semenjak kedatangan Dongmyeong tadi sore, pemuda itu terduduk diam didalam kamarnya. Bahkan ketika makan malam tadi, ia tidak banyak bicara. Padahal biasanya Dongju akan sangat cerewet. Dia terlihat banyak merenung dan Geonhak sama sekali tidak tahu apa yang seharusnya dia lakukan pada kondisi saat ini, jadi dia mengikuti Dongju ke kamarnya dan berdiam diri memandanginya dari belakang.

Pada akhirnya dia berjalan menuju Dongju yang sedang duduk dengan pandangan yang rumit. Pria itu duduk dibelakang Dongju, matanya bergerak untuk melihat punggung pemuda yang sudah terikat pernikahan dengannya itu.

“Istri?” panggil Geonhak pelan sambil berusaha melihat wajah Dongju.

Bola mata Dongju bergerak pelan untuk melihat Geonhak yang tampak khawatir. Dia menghela nafas panjang sekali hingga membuat Geonhak terlihat bingung. Dongju sedari tadi berkutat dengan pikirannya.

Son Dongmyeong. Dongju ingat pernah melihat pemuda itu ketika ia pergi ke rumah Son di waktu yang lalu. Pemuda berkulit tan yang menyembunyikan wajahnya dibalik kipas. Mata itu menyorot datar padanya saat itu. Dia benar-benar tidak menyangka jika Dongmyeong adalah saudara kembar Dongju yang asli.

Keadaan seperti ini tidak pernah terpikirkan sedikitpun oleh Dongju. Saat Dongju yang asli mendatanginya lewat mimpi, dia sudah memutuskan untuk memotong hubungan Dongju yang asli dengan dirinya sendiri. Karena bagaimanapun, Dongju yang asli dengan Dongju yang sekarang adalah dua jiwa yang sangat berbeda. Apalagi mendengar sekilas dari Dongju yang asli dan Geonhak, kisah keluarga ini juga tidak bisa disebut harmonis. Jadi ia pikir, datang ke rumah keluarga Son dan menciptakan drama picisan itu akan membuat segala hubungan antara keluarga Son dan dirinya terputus.

Baik Geonhak maupun Dongju yang asli tidak pernah memberitahunya mengenai Son Dongmyeong ini. Jadi jujur saja, saat ini Dongju sangat bingung dan terombang-ambing.

“Apa istri sakit?” tanya Geonhak lagi. Karena Dongju hanya memandanginya.

“Hah…”

Dongju memegangi kepalanya. Lalu menatap Geonhak serius.

“Aku pernah bilang, karena terjatuh di sungai, kepalaku jadi sakit dan lupa beberapa hal, kan?”

Geonhak mengangguk.

“Dan sepertinya aku tidak aku tidak bisa mengingat siapa Son Dongmyeong ini.” Untuk memperkuat kepura-puraannya, Dongju memengangi kepalanya dan menatap sendu pada lantai kayu dibawahnya.

Geonhak tidak segera menjawab, dia memandangi Dongju begitu dalam. Bagaimana dia mengatakannya. Mungkin selama ini Dongju mengira dirinya tidak tahu, tetapi Geonhak tahu betul sejak lama jika Dongju yang ada dihadapannya saat ini, bukanlah Dongju yang menjadi tuannya selama hampir dua puluh tahun. Geonhak itu terlalu mengenal Dongju, jadi dia langsung sadar akan hal itu.

Meskipun begitu, Geonhak tetap berada disisi Dongju yang ini. Karena Geonhak itu haus kasih sayang dan perhatian. Dia memang mencintai tuannya, Son Dongju sejak dia lahir. Tetapi rasa cintanya hanyalah terbatas antara langit dan bumi. Dalam artian, Geonhak hanya menganggap Dongju sebagai seseorang yang harus dihormati dan dilindungi. Karena bagaimanapun, hidup Geonhak sudah dibeli oleh keluarga Son dan dia sepatutnya mengabdikan hidupnya sebagai alas kaki Dongju.

Tetapi Dongju yang sekarang membuat Geonhak ingin lebih. Dia ingin memeluk dan menciumi pemuda itu setiap saat. Dongju yang sekarang membangkitkan keinginan aneh dalam dirinya. Tubuhnya panas setiap melihat Dongju selesai mandi. Ada bagian tubuh Geonhak yang membara ingin menguasai pemuda itu.

Jadi melihat Dongju yang menatapnya dengan mata sendu seperti ini dan berkata bahwa ia tidak bisa mengingat Dongmyeong, membuat Geonhak tersenyum tipis sekali.

Different World [LeeOn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang