Bugh!
Dongju meringis ketika Geonhak terjatuh menghantam tanah dibawahnya. Bibir pria itu robek dan banyak luka di tubuhnya. Tetapi meskipun demikian, tidak terlihat niat untuk mundur sedikit pun di mata Geonhak. Dia bangkit setelah menyeka darah yang ada di mulutnya dan kembali menyerang Changmin.
Sebenarnya, metode latihan seperti ini sangat tidak dianjurkan apalagi bagi pemula seperti Geonhak, tetapi Geonhak tetap bersikeras untuk menjalankan pelatihan semacam ini. Karena dinilai lebih efektif dan menunjukkan hasil yang signifikan. Geonhak terlalu gila untuk menjadi kuat, agar dirinya bisa melindungi Dongju.
Geonhak tidak peduli siapa yang dia hadapi, dia akan tetap melindungi dan membela Dongju. Pemuda itu adalah alasannya hidup di dunia ini, rumahnya, pasangannya, keluarganya, segalanya bagi Geonhak. Jika Dongju terluka, Geonhak tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri.
“Ssshh!”
Changmin melompat mundur saat pinggiran tinju Geonhak mengenai pipinya. Pria itu kemudian melesat dengan kecepatan penuh sembari memandang sengit menuju Geonhak. Kemampuan tuannya ini begitu diluar nalar. Bagaimana bisa Geonhak menguasai teknik beladiri dalam satu bulan? Padahal dirinya membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk menguasainya. Changmin merasa tertantang hingga ia lupa bahwa saat ini dia sedang melatih bukannya bertarung.
“Tuan.”
Bibi Han menyampirkan jubah panjang dan hangat pada pundak Dongju. Saat ini pemuda itu sedang menonton latihan Geonhak dari teras rumah. Latihan ini terlihat berbeda dari latihan-latihan sebelumnya. Kali ini terasa menyeramkan. Dongju mempererat genggaman tangannya pada cangkir teh herbal miliknya. Dia tidak melepaskan pandangannya sedikitpun dari Geonhak yang terlihat menakutkan. Ditambah luka dan darah yang ada ditubuhnya. Ingin rasanya Dongju menghentikan ini semua, tetapi dia tahu bahwa saat ini Geonhak sedang melatih dirinya sendiri.
Entah apa yang terjadi dengan kepala Geonhak. Sejak kedatangan preman pasar bulan lalu, ia menjadi tergila-gila dengan beladiri seperti ini. Tetapi tidak apa juga sebenarnya, karena itu bukanlah suatu hal yang buruk.
“Tuan menyeramkan…” Heechan berucap pelan kepada Taehyun disampingnya.
Saat ini mereka berdua mengintip diam-diam latihan antara Geonhak dan Changmin. Keduanya bersembunyi dibalik semak-semak agar tidak ketahuan. Malam ini ada suara yang agak mengangggu, mau tidak mau para pekerja dan yang lainnya merasa terganggu dan memutuskan asal suara itu dan mereka bertemu dengan latihan tidak biasa ini.
Selain Heechan dan Taehyun, hampir semua pekerja datang untuk melihat. Ada beberapa yang tetap di rumah karena tertidur terlalu pulas hingga tidak mendengar suara berisik tersebut.
Dongil bahkan hampir menjatuhkan rahangnya ketika melihat bagaimana latihan dan kemampuan Geonhak. Pria itu mendecih dalam hati, dasar orang-orang berbakat sialan.
“Hngg…” Bora meletakkan dagunya ke atas pangkuan Dongju.
Hewan itu pada dasarnya adalah hewan yang beraktivitas malam dan setiap melihat Dongju, ia akan selalu ikut kemana saja. Seperti saat ini, dia sedang sibuk bermanja-manja pada Dongju tanpa menghiraukan Geonhak yang kembali memuntahkan darah segar dari mulutnya.
“Sudah cukup.”
Bora mengaing pelan ketika Dongju berdiri secara tiba-tiba. Hewan itu segera menyusul Dongju yang turun ke area latihan dengan wajah yang khawatir.
“Maafkan saya, tuan. Saya berlebihan.” Changmin dengan nafasnya yang memburu membungkuk sopan di hadapan Dongju. Pria itu menyesali perbuatannya yang tidak terkendali hingga menyentuh titik vital Geonhak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different World [LeeOn]
Fiksi PenggemarSon Dongju adalah seorang petani sebatang kara yang tinggal di desa terpencil. Suatu hari, nasib sial menimpanya. Ia terpeleset dan tenggelam di sungai ketika sedang mencari ikan. Lalu ia terbangun di sebuah gubuk dari ilalang dengan pakaian tradis...