19. Mencuri perhatian

280 65 20
                                    

Setelah kejadian dimana Geonhak menghajar Pakgo habis-habisan, orang-orang pada awalnya merasa takut pada Geonhak karena mereka kira pria itu akan berlaku seenaknya, tetapi rupanya Geonhak hanya akan diam dibelakang Dongju. Dia akan ada di sana memperhatikan setiap gerak-gerik pasangannya itu. Dan dia sama sekali tidak repot untuk bersosialisasi dengan masyarakat, dia hanya akan terlihat berbicara dan membeli dagangan paman Ahn sesekali.

Tetapi setelah berlalu beberapa hari, semua kembali kepada keadaan normal. Kegiatan berjalan baik dan dagangan Dongju setiap harinya lebih cepat habis. Banyak pemilik rumah makan kecil yang membeli stok sayuran-sayuran pada pemuda itu. Hingga Dongju berencana untuk memperluas kebun dan menyewa gerobak yang lebih besar.

Daripada merasa takut pada Geonhak, para penghuni pasar lebih merasa senang dan lega karena Pakgo dan teman-temannya tidak pernah muncul lagi di pasar. Kehadiran Geonhak membawa kedamaian. Apalagi pria itu juga tidak jahat, tapi tidak bisa dibilang baik juga.

Dongju saat ini sedang menopang wajahnya menggunakan punggung tangan, matanya melihat bagaimana Geonhak berjalan ke arahnya dengan beberapa kue di telapak tangannya. Pria itu terlihat sangat berhati-hati membawa kue-kue itu. Dia sesekali melihat kue ditangannya dan tanpa sadar tersenyum kecil.

Melihat hal itu Dongju menghela napas. Geonhak seolah memiliki dua sisi yang saling bertolak belakang. Dongju masih ingat bagaimana kemarin pria ini tidak bergerak hanya karena seekor kupu-kupu hinggap di tangannya. Matanya membulat dengan polos sambil melihat sayap hewan itu berkepak. Ketika Dongju melihatnya, Geonhak tersenyum lembut dan matanya seolah menyuruh Dongju untuk melihat kupu-kupu ditangannya juga. Dan Dongju masih sangat ingat ketika kupu-kupu itu terbang, Geonhak terlihat sangat sedih.

Pada saat itu Dongju hampir mencekik lehernya sendiri. Bisa-bisanya Geonhak merasa sedih karena seekor kupu-kupu terbang dari tangannya, padahal pria itu sudah hampir membunuh seorang manusia. Dongju tidak akan mengerti pria ini.

“Ini kue.”

Dongju melihat telapak tangan Geonhak yang berisi kue-kue kecil. Dia baru sadar ternyata telapak tangan Geonhak penuh dengan bekas luka dan terlihat sangat kasar. Lalu setelahnya, mata Dongju naik untuk melihat wajah Geonhak yang terlihat bangga akan dirinya sendiri. Tangan Dongju yang lentik dan panjang terlihat sangat kontras dengan tangan Geonhak, jari-jari cantiknya bergerak meraih salah satu kue dan memasukkannya ke dalam mulutnya.

Geonhak tersenyum tipis ketika kue itu sudah masuk ke mulut Dongju. Tangan Dongju bergerak lagi mengambil kue dari tangan Geonhak dan memasukkannya ke dalam mulut pria itu. Geonhak nampak terkejut tapi tak lama mengunyah kue tersebut. Sangat manis. Geonhak tidak suka makanan manis, tapi karena Dongju memberikannya padanya, maka akan ia makan sampai habis.

“Terima kasih.” Ucap Dongju sembari mengambil semua kue ditangan Geonhak.

Pria itu mengangguk dan kembali ke belakang Dongju.

“Sungmin, kemarilah.” Panggil Dongju pada remaja yang sedang membersihkan halaman kios mereka.

Sungmin segera meninggalkan kegiatannya dan berjalan ke arah Dongju. Anak itu terlihat sangat sopan dan giat dalam bekerja. Selalu mengangguk dan menuruti setiap perintah Dongju. Karena itulah Dongju sangat suka padanya dan selalu memberikan makanan padanya.

“Makanlah.” Dongju meletakkan sebuah kue kecil ditangan Sungmin.

Remaja itu berkedip beberapa kali sebelum mengucapakan terima kasih pada Dongju dan pergi melanjutkan kegiatannya. Dia memakan kue itu dengan perlahan dan Dongju bisa melihat garis bibirnya terangkat. Jika melihat hal seperti ini, Dongju merasa kehangatan menelusup kedalam hatinya. Hal-hal kecil seperti senyuman Sungmin membuat semangat Dongju untuk menjadi segera kaya bertambah kuat.

Different World [LeeOn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang