27. Situasi berbahaya

334 62 29
                                    

Setiap harinya, kebun Dongju semakin luas. Para pekerjanya juga adalah orang-orang yang kuat dan tekun. Ya, tentu saja begitu karena itulah mereka semua lolos seleksi tidak masuk akal milik Geonhak. Rumah mereka juga hampir selesai. Semua rumah dibangun dengan baik, bahkan hampir sama kualitasnya dengan rumah utama. Rumah-rumah itu dibangun dibelakang rumah Geonhak dan Dongju, sehingga membentuk sebuah area perkampungan kecil. Karena daerahnya sama sekali tidak menyentuh kebun milik Dongju, melainkan dibangun melebar ke samping. Setiap pekerja mendapatkan satu rumah, jadi ada sekitar lima belas rumah, kecuali rumah utama yang dihuni oleh Geonhak dan Dongju.

Dongju juga menyarankan untuk membangun pagar dan menanam ratusan pohon persik di sekeliling rumah dan juga jalan menuju rumah mereka. Dia dibantu Sungmin dan bibi Han menanam tanaman hias juga. Para pekerja itu sampai berlutut di kaki Dongju karena kemurahan hati pemuda itu. Bayangkan saja, tidak hanya digaji dengan baik, mereka diberi rumah juga, Dongju juga memperlakukan mereka dengan baik, makanan mereka juga sama seperti yang dimakan Dongju dan Geonhak. Mereka benar-benar diperlakukan seperti anak saja oleh kedua orang itu.

Heechan dan Dongil sampai menangis terharu. Sekian lama berkeliaran dijalan, kini mereka punya rumah sendiri dan pekerjaan. Mereka tidak tahu terbuat dari apa hati Dongju. Mereka merasa pemuda itu bukanlah manusia, melainkan malaikat suci milik para dewa yang diturunkan untuk membantu mereka.

Kini tibalah saatnya peresmian rumah para pekerja itu, Harin dan rekan-rekannya mengusap air mata bagian melihat hasil kerja mereka. Ditambah bayaran yang mereka terima dari Dongju tidaklah main-main. Harin sampai memastikan pada Dongju yang ditanggapi tidak serius oleh pemuda itu. Bahkan pemuda itu menawarkan agar bekerja dengannya saja, tetapi Harin menolak. Karena pada dasarnya ia adalah jiwa yang bebas dan tertarik dengan hal-hal baru.

Lima belas rumah itu dihuji oleh sepuluh orang pria pertama yang lolos seleksi, Changmin, Heechan dan Dongil di tiga rumah lainnya. Sungmin mendiami rumah paling dekat dengan rumah utama dan bibi Han memiliki rumah sendiri yang dibangun menempel dengan rumah utama. Dongju benar-benar membangun sebuah desa. Selain lima belas rumah itu, ada beberapa bangunan kecil yang berguna sebagai tempat bersantai dan ada juga tempat untuk menyimpan kayu bakar dan yang lainnya. Para pekerja itu akan memasak makanan mereka sendiri, biaya hidup juga merekalah yang menanggung sendiri. Dongju hanya bertanggung jawab untuk memberi upah sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Rumah-rumah itu juga adalah milik Dongju, sehingga tidak bisa diperjualbelikan, tetapi mereka tidak membayar sewa jika tinggal di sana.

Didepan dan sekeliling rumah-rumah itu dibangun pagar besar. Tepat didepan, ada sebuah gerbang yang tidak terlalu besar, namun terlihat kokoh. Dongju resmi menjadi anggota bangsawan sebenarnya, karena hanya mereka yang memiliki bentuk rumah semacam ini.

Para pekerja itu mulai memasuki rumah mereka masing-masing, semuanya terkagum-kagum saat melihat isi rumah tersebut. Memang rumahnya tidak sebesar rumah utama, tetapi terlihat sangat nyaman dan lengkap dengan lemari kayu. Satu kamar, dapur, gudang kecil dan kamar mandi. Tetapi sama seperti rumah utama, tidak ada tempat untuk buang air besar disini, mereka harus pergi ke sungai. Saluran pembuangan di alirkan ke hutan. Karena pada jaman ini belum ada bahan-bahan kimia berlebihan, jadi air dari rumah-rumah itu masih baik untuk tumbuhan-tumbuhan di hutan.

“Semoga panjang umur, tuan!”

Mereka semua berseru sambil berlutut dikaki Dongju, bahkan ada beberapa yang bergerak untuk mencium kaki pemuda itu, tetapi dia segera menarik kakinya menjauh dan Geonhak langsung menatap tajam mereka satu-persatu. Hingga akhirnya mereka menciut dan mulai berlutut lagi. Dan Changmin yang tidak pernah berlutut pada orang lain, kini berlutut di hadapan Dongju.

“Kakak begitu murah hati!”

Tuk!

“Eh?!” Dongju berjengit karena tiba-tiba Sungmin menjatuhkan dahinya ke atas tanah dengan keras. Yang lainnya melihat hal itu dan ikut menjatuhkan kepala mereka ke atas tanah juga.

Different World [LeeOn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang