Happy reading
"Yaudah, kita berangkat ya, Inne," pamit Ananda.
'kalau enggak ada Alwi aja, panggil sayang,' batin Inne.
"Iya, Mas," balas Inne.
"Alwi semangat ya, kerjanya!" lanjut Inne.
"Iya, Mah," balas Alwi sembari menyalami tangan Inne, lalu Inne menyalimi tangan suaminya.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam."
Hanya keheningan yang terjadi di dalam mobil. Tak ada yang angkat bicara, baik Ananda maupun Alwi.
"Pah." Alwi mencoba memecah keheningan.
"Hm," balas Ananda.
"Yaelah, Pah. Masih ngambek aja, Papah kayak cewek deh," ucap Alwi.
"Dih, enggak ngaca. Kamu juga kalau ngambek kayak cewek, ya!" seru Ananda tak terima.
"Masa sih? Alwi enggak merasa tuh." baiklah anaknya ini memang menyebalkan.
'menyebalkan,' batin Ananda
"Papah juga menyebalkan, kok," kata Alwi santai, sedangkan sang Papah tercengang. Kok bisa ni anak tahu?
'Anak saya cenayang kayaknya." Ananda tentu kaget. Bisa-bisanya, Alwi tahu isi hatinya.
"Alwi buka cenayang, ya!" seru Alwi tak terima.
Lagi-lagi, Ananda tercengang "Fiks, kamu cenayang, Wi. Bisa-bisanya kamu tahu isi hati, Papah."
Alwi memutar bola matanya "Ck, terserah Papah aja deh."
"Btw, Papah udah lihat poster filmku yang akan tayang di bioskop?" tanya Alwi.
"Udah, kenapa? Kamu belum lihat, ya?" ucap Ananda dan mendapat gelengan kepala Alwi.
"Ck, kebiasaan." Ananda heran sama anaknya itu, artis lain mah ya kalau main film pasti gercep, lah si Alwi malah keliatan bodo amat.
Setelah itu, mereka berdua mengobrol dengan random. Inilah suasana yang diinginkan Alwi, ia tak suka perang dingin dengan Papahnya. Papahnya itu sebenarnya sangatlah humoris, tapi sesuai mood saja sifat itu keluar. Kayak cewek aja, sesuai mood.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET ME BE FREE || Alwi Assegaf ✓
Fanfiction[Sudah end] ✓ [Sudah revisi]✓ Let me bee free Apa makna dari kata tersebut menurut kalian? Sejak saat itu, ia bergumam. Semesta tidak berpihak padanya, sesuatu hal yang banyak ia pendam, menjadikan sebuah beban yang tertanam. Ia memiliki banyak...