24🍁

263 67 5
                                    

Happy reading







"Napa Lo, Rey? Kusut bener tuh muka," ucap Cello. Kini, ketiganya, sudah tiba di kelas.

"Tadi bokap nelpon, katanya mereka mau keluar negeri hari ini, ada urusan mendadak katanya. Mana kakak gue belum pulang lagi dari KKN. Gue sendiri lagi dirumah," curhat Rey lesu.

"Yaela, gue kira kenapa. Tenang nanti biar kita berdua aja yang nginep di rumah Lo, ya kan, Wi?"

"Hm ... sorry, gue enggak bisa."

"Lah? Kenapa? Lo ada jadwal syuting? Tapi, bukannya Lo lagi libur, ya?"

"Enggak kok, gue hanya mau jenguk Rafael di rumah sakit. Kasihan dia enggak ada yang rawat." Rey dan Cello sontak terdiam, lagi-lagi tentang Rafael.

"Sekali lagi maaf ya, lain kali gue nginep kok. Lo aja dulu ya temenin si Rey, Cel. Enggak papa, kan?"

"Ah, iya enggak papa kok," kata Rey memaksakan senyum. Sebenarnya, dia sedikit kecewa.

"Makasih." Rey hanya mengangguk.

"Yaudah, gue ketoilet dulu ya," pamit Alwi lalu melenggang pergi.

"Gue tahu Lo kecewa, Lo yang sabar. Gue bakal temein lo kok." Cello menepuk pundak Rey sembari tersenyum.

"Makasih, Cell."

"Yo, sama-sama. Lagian gue ke rumah lo juga enggak bakal nyesel, karena banyak makanan." Cello nyengir.

"Sialan!" seru Rey, Cello tertawa.

Kini, Alwi baru saja keluar dari toilet. Dia perlahan-lahan berjalan kembali ke kelasnya. Pikirannya masih dipenuhi semua kejadian-kejadian yang terjadi.

"Huft, gini banget hidup gue," gumam Alwi.

Ting

"Siapa sih? ... oh Papah."

|Papah, enggak bisa jemput kamu.|
|Tapi, Papah udah suruh supir yang jemput.|

Tanpa membalas, Alwi menyimpan kembali handphonenya.

"Bagus deh kalau bukan papah yang jemput. Gue jadi enggak usah repot-repot bujuk lagi," ucap Alwi.

"Keadaan tuh anak, gimana ya?"

"Gue chat aja kali, ya." Setelah itu, ia mengambil kembali handphonenya.

|Gimana keadaan Lo?|

"Centang satu?" gumamnya setelah mengirim pesan tersebut.

"Tidur kali, ya. Udahlah bentar lagi bel, mending gue masuk kelas."

Alwi kembali melangkahkan kakinya menuju ke kelasnya. Tersisa 1 mata pelajaran sebelum waktu pulang.

***

"Yaudah, gue duluan ya, guys," pamit Alwi.

"Lah, emang Papah Lo udah sampai? Perasaan belum ada mobilnya," kata Cello.

"Gue dijemput supir," jawab Alwi.

"Ooh, yaudah. Hati-hati brother," sahut Rey.

"Hm, sekali lagi maaf gue enggak bisa dulu temenin Lo."

Rey tersenyum "It's okay."

Alwi ikut membalas senyuman Rey "Thanks. Yaudah gue duluan, kalian juga hati-hati bawa motornya. Assalamu'alaikum."

"Okey, wa'alaikumussalam."

Alwi sudah memasuki mobilnya, didalam sudah ada Pak Ujang yang menunggu.

"Maaf, Pak, Alwi kelamaan," ucap Alwi.

LET ME BE FREE || Alwi Assegaf ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang