26🍁

277 71 10
                                    

Happy reading







Sesampainya di lokasi yang Rafael kirimkan, disebuah jembatan yang minim akan pencahayaan, Alwi segera mencari keberadaan Rafael. Namun, ia tak melihat siapa-siapa disini. Apa Rafael mau menjahilinya? Ah, tidak mungkin.

"Rafael!" untuk kesekian kalinya ia memanggil, namun nihil tetap tak ada jawaban, tetapi tiba-tiba ada yang bertepuk tangan dibelakang, sontak ia berbalik.

Prok ... Prok ... Prok

"Enggak nyangka siswa berprestasi di sekolah, bisa juga di tipu." seseorang bertopeng keluar dari kegelapan.

"Siapa Lo?"

"Siapa gue?" tanya seseorang itu menunjuk dirinya sendiri.

"Lo mau tahu gue siapa? Oke, gue bakal kasih tahu sama Lo. Gue adalah iblis yang bakal buat Lo sengsara seumur hidup," jawabnya dengan menekan diakhir kata.

Alwi mengerutkan dahinya "maksud Lo apa? Kenapa Lo mau buat gue sengsara? Emang gue ada salah sama Lo? Gue enggak merasa punya musuh kok."

"Ck, Lo emang enggak merasa punya musuh. Tapi, tanpa Lo sadari, Lo udah ngusik seseorang yang membuat dia benci sama Lo."

"Dan, orang itu gue." Alwi terdiam mendengar semua ucapan dari sosok bertopeng ini.

"Siap-siaplah, sebab malam ini Lo akan hancur sehancur-hancurnya. Bahkan, karir Lo ikutan berimbas." sosok itu tersenyum penuh arti.

"Apa mau Lo sebenarnya? Kalau memang ada tindakan gue yang enggak Lo suka, gue minta maaf," tegas Alwi setelah lama terdiam.

"Ck, Lo tanya kemauan gue? Tentu saja, itu adalah kehancuran seorang Alwi Assegaf, yaitu Lo. Dan, maaf Lo nggak diterima, karena itu semua sudah enggak berguna."

Alwi tertegun "siapa sih Lo sebenarnya?"

"Segitu pengennya Lo lihat wajah gue? Oke, gue bakal lihatin muka gue. Oh ya, jangan kaget," ejek sosok itu.

Tangan Alwi terkepal "sialan."

Karena terlampau kesal, Alwi mulai menyerang terlebih dahulu. Alwi memang jago dalam hal bela diri, Papahnya sendiri yang menyuruhnya untuk menguasai ilmu beladiri untuk berjaga-jaga.

Perkelahian pun tak terelakkan, baik Alwi maupun sosok itu sudah termakan amarah masing-masing. Tak ada yang mau mengalah, perkelahian itu terjadi sangat sengit, dan tak ada yang bisa menghentikan.

"Buka topeng lo, sialan!" dengan segera, Alwi menarik topeng tersebut, dan nampaklah wajah sosok itu.

"L-lo!" Alwi terkejut melihatnya.

"Kenapa? Kaget? Gue kan udah bilang Lo jangan kaget," ledek sosok itu.

"Lo ... Abi Kakak kelas yang ngebully Rafael waktu itukan?" Ya, orang itu Abi Manyu, orang yang sudah membully Rafael.

"Iya, ini gue. Abi orang yang sudah Lo buat diskors selama seminggu."

"A-apa sebenarnya mau Lo?"

"Ck, perlu berapa kali gue bilang? Gue itu hanya mau ngehancurin hidup Lo aja."

"T-tapi kenapa?"

"Karena Lo udah ngehancurin rencana gue, untuk membuat Rafael bunuh diri," ujarnya menatap tajam Alwi.

"Bukannya itu hal yang bagus?"

"Ya, itu bagi Lo. Tapi, tidak bagi gue," tekan Abi.

"Sebenarnya salah Rafael sama Lo itu apa?" tanya Alwi.

LET ME BE FREE || Alwi Assegaf ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang