[4] Kejutan

199 23 0
                                    

―enjoy with this story!
Happy reading 🤟―

―enjoy with this story! Happy reading 🤟―

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berdasarkan hasil tes yang kalian ikuti sebelumnya, berikut nama-nama siswa yang lolos dan akan menjadi perwakilan sekolah kita" ucap salah satu panitia seleksi.

Semua diam kala panitia memberi peringatan agar semua murid memperhatikan.

"Clay Wijaya dengan urutan nilai pertama paling tinggi,"
Semuanya bertepuk tangan sebagai bentuk apresiasi. Seperti biasa dan sama seperti tahun-tahun sebelumnya Clay selalu menjadi perwakilan sekaligus menjadi pemenang nilai dengan urutan pertama.

"Yang kedua Karren Ameera dengan urutan nilai tertinggi kedua," pun dengan Karren yang juga mendapat tepukan tak kalah gemuruh dari Clay, keduanya bahkan selalu mendapat julukan couple favorit jika kejuaraan olimpiade diadakan.

Hanya saja prestasi yang Karren miliki tertutupi dengan keangkuhannya. Ia bahkan tak segan membully siapapun yang menurut pandangannya rendah. Diancam untuk dicabut dari sekolah pun tidak bisa, karena SMA Erawa milih ayahnya sendiri.

Kejuaraan olimpiade diwakilkan oleh 3 orang tiap sekolahnya. Dan Dito Pamungkas biasanya akan menjadi pelengkap tim SMA Erawa, semuanya sudah menyangka bahwa Dito akan menjadi perwakilan. Bahkan Dito pun sudah percaya diri bahwa nama terakhir yang akan disebut adalah dirinya.

Dito yakin itu.

"Dan terakhir Ajian Prakarsa dengan urutan nilai tertinggi ketiga."

Deg!

Semua mendadak diam. Tidak ada yang bertepuk tangan. Tidak menyangka dengan pernyataan yang didengar. Secepat kilat perasaan Dito berubah, hatinya tidak karuan, ia melirik Ajian sekilas lalu kembali memalingkan wajahnya. Dito pikir ini mimpi. Namun ternyata ini adalah kenyataan yang hari ini terjadi.

"Wuuuuh!" Teriak Clay sembari menepuk tangannya dan disusul oleh yang lain.

Ajian tersenyum kikuk, ia masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Ia dinyatakan lolos dan menjadi perwakilan sekolah? Perasaannya sangat tidak karuan. Bagi Ajian ini seperti sebuah keajaiban, Padahal ia sudah mengira bahwa seleksi tahun ini ia tidak akan lolos seperti tahun-tahun sebelumnya, namun ternyata kerja keras dan ambisi yang selama ini ia miliki itu menjadikan hasil yang indah.

"Bagi yang tidak lolos jangan berkecil hati, kami sangat bangga dan menghargai kerja keras yang kalian lakukan. Dan bagi siswa yang tadi disebut, persiapkan diri kalian untuk olimpiade bulan depan."

Setelah pengumuman ditutup, semuanya lantas membubarkan diri. Kecuali Ajian. Ia sengaja menunggu kelas sepi agar ia bisa menelfon sang Kakak―Bang Jevan. Sebenarnya orang pertama yang ingin ia hubungi kabar baik ini adalah Narendra, namun ia pikir lebih baik jika ia membicarakan hal ini saat dirumah saja secara langsung, semuanya percuma jika menghubungi Narendra lewat handphone. Narendra tidak akan pernah membalas pesan ataupun menjawab panggilan dari Ajian.

Ajian Prakarsa || Jisung Nct (Revisian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang