9. Terungkap

88 13 0
                                    

_____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________
____






Elina membuka pintu rumahnya dengan cerah sambil menunjukkan plastik yang dibawanya. "Hari ini, kita akan makan enak." Rafe tidak menunjukkan ekspresi mencurigakan. Dia hanya menyiapkan minum untuk Mamanya.

"Apa hari ini ada hal yang menarik?"

"Ga ada, tapi Mama mau kita berdua bahagia hari ini."

Mengangguk patuh, Rafe terus saja memperhatikan gerak-gerik Mamanya. Elina tidak sadar, dia sibuk membuka bungkusan makanan yang dibawanya. "Ma, ada yang mau Rafe tanya. Apa boleh sekarang?"

"Tentu!" Jawab Elina dengan semangat, dia juga menjilati sari makanan di jarinya dan bereaksi makanan yang dibawanya benar-benar enak. Mengacungkan jempol di hadapan putranya, dan menyuruh putranya untuk mencobanya juga.

"Kalau, Rafe ingat semuanya gimana?"

Elina tidak mengerti maksud dari kata 'ingat semuanya'. Dia malah menatap putranya bingung, seakan mencari jawabannya. "Ingat apa?"

"Semua yang terjadi dulu."

Bagai tersambat petir. Elina terpaku di tempat. Dia tidak pernah berharap Rafe mengingat kembali semuanya yang telah terjadi. Walaupun dia terkesan egois dan serakah. Tetapi, itu hal terburuk yang tidak harus dikenang sedikitpun. "Apa kamu membenci Mamamu ini sekarang?"

"Ga sama sekali. Aku tau Mama punya reason sendiri kenapa ga mau ceritain semuanya. Tapi setelah diingat kembali, Papa ga pernah salah di sini."

Mengerngit bingung, Elina berusah tetap tenang dalam menjawab semua ucapan putranya. "Mungkin, tapi semua kejadian pasti ada sebabnya. Dia itu menipu Mamamu ini. Papamu selalu mengatakan bahwa dia bekerja di sebuah gedung tinggi dengan semua hal yang menyenangkan di dalam. Ternyata dia apa? Mafia ganja dan senjata api. Mereka illegal, tidak ada pembenaran. Semua yang menyerangmu dulu adalah musuh Papamu. Setelah itu apa? Dia di tahan karena perbuatannya sendiri."

"Dia di tahan bukan karena bunuh orang! Kenapa Mama anggap dia itu sehina itu."

"Karena di dalam sebuah hubungan harus ada kepercayaan. Bagaimana bisa Papamu berbohong, dan memberikan kejutan yang begitu hebat dengan luka di wajahmu. Semua orang meninggal kecuali kamu, Eliezer!"

Begitu kembali mendengar nama itu disebutkan. Ada kegelisahan dan bayangan bagaimana semua orang membunuh orang yang ada di rumahnya secara membabi buta. "Apa selama ini Mamamu ini tidak menderita? Semua orang melihatmu sebagai anak seorang penjahat dan pembunuh. Mereka semua mengatakan bahwa yanh membunuh Papamu. Semua stasiun televisi mencari kita berdua. Mamamu ini harus mengatakan apa? Semua bukti tidak bisa dilakukan. Karena semua aset dan harta di sita." Kembali membuka luka masa lalu, tangis Elina pecah.

ELRAENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang