7. Perundungan

123 19 0
                                        

_____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________
____




Di lapangan, Neona yang berlatih demi pertandingan persahabatan besok. Dibuat tidak fokus, dia selalu berharap Rafe mendatanginya dan mengatakan semangat. Walaupun tidak memberikan apapun. Tapi baginya itu cukup. Neona menuju kamar mandi, dengan tubuh pucatnya yang dipenuhi keringat.

Dia meraba wajahnya di depan cermin. "Masih terlalu chubby ya? Makanya Rafe ga suka atau liat gua?" Bertanya sendiri, tanpa ada yang menjawab. Neona mendapati jawabannya dari otaknya sendiri. Bahwa yang dia pikirkan barusan benar.

Selama menjadi cheerleader, berat badan Neona sudah turun drastis. Semua orang mengharapkannya kurus demi mudah diangkat dan dilempar. Selain itu juga, dia akan mendapat posisi center. Semua orang tertuju kepadanya dan memujinya. Seakan orang sekitarnya hanya pelengkap.

"Ne, ayo makan! Pelatih bawa makanan!" Mendengar makanan, Neona mendesah kesal. Dia tidak bisa dengan mudah makan. Ada perasaan takut berat badannya bertambah, yang mengakibatkan dia kadang memuntahkan makanannya.

Menjadi sempurna sungguh sulit. Di hadapan banyak orang, Neona akan berlaga tidak terjadi apapun. Namun, dibalik itu semua dia sedang berperang dengan dirinya sendiri untuk menerima seutuhnya.

"Jangan dimuntahin!" Ketus Galan yang berjalan ke arahnya dan menguatkannya. Neona menggeleng, dan bergegas menjauhi banyak orang.

Belum lagi, dia yang menjadi anak tunggal dan harapan satu-satunya orang tuanya. Banyak harapan yang dibebankan untuk Neona semenjak kecil. Harus jadi yang paling pintar, dan bersinar. Semua sudah dilakukan Neona, tetapi tidak ada rasa bangga sama sekali. Masih saja, dia dianggap kurang bekerja keras.

Huek

Huek

Huek

Air matanya mengalir. Dia hanya ingin menjadi anak sekolah biasa yang mendapati kebebasan dan cinta yang indah. Apa itu salah?

Ckrek

Semua orang di luar memotretnta. "Dugaan gua bener, lu hamilkan?" Para sahabatnya yang selama didekatnya tiba-tiba mengatakan hal yang paling tidak masuk akal.

"Maksud lu?"

"Halah! Ga usah ngeles lagi, Neona. Lu tuh murahan! Kasian anak lu nih, disiksa dengan rok span dan baju ngetat lu." Semua yang ada di sana tertawa merendahkannya, seakan semua yang dikatakannya memang benar.

"Lu ga bisa buktiin itu?! Jadi jangan nyebarin rumor murahan!"

"Bukti? Lu muntah-muntah. Bukan sekali gua dapetin lu lagi begini di kamar mandi." Sahabatnya menunjukkan video dirinya yang muntah dan direkam dari bilik sebelahnya.

ELRAENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang