26🔞

34.4K 1.4K 249
                                    

Ini chapter paling absurd.

Enjoy !

**********


"Kalo gitu, ayo mulai."

Ucapan Renjun membuat Mark dan Jaemin mengernyit aneh sedang Jeno menatap tajam.

Haechan sendiri sudah tersiksa gak karuan sehabis meminum jus jambu tadi. Dia beri tahu Renjun kalau jus jambunya ada obat perangsang. Dan mereka membuat kesepakatan.

Kesepakatan gila, Haechan bersumpah dia tidak bisa melawan Renjun apalagi Renjun juga terlihat sangat berbeda sekarang dari segi badan. Lihat dada bidang itu, Haechan bergairah seketika. Dia mendesah pelan diantara umpatan Jaemin.

Kesepakatannya adalah Haechan tidak boleh mendesah kencang dan menyentuh dirinya sendiri. Karena Renjun sudah tau mereka bertiga selingkuhan Haechan, maka Renjun akan membuat mereka babak belur setiap ketiga orang itu menyebut Haechan sayang dan juga terlihat peduli. Kasihan juga kan kalau tiga orang itu babak belur karena dia.

Makanya dari tadi Haechan menggeleng, dia tidak mau sampai terdengar mendesah walaupun kenyataannya desahaannya sudah terdengar pelan.

Sungguh, Haechan tersiksa!

"Berisik!"

Renjun menendang rahang Jaemin sampai terjungkal, Jaemin langsung mengerang sakit. Jeno melotot dan berdiri, dia melayangkan pukulan tapi bisa di hindari sangat bagus oleh Renjun, yang ada Renjun menendang perut Jeno.

Mark diam diposisinya sedari tadi. Kan, dia bilang apa. Mereka kuat tapi Renjun lebih ngerti tentang caranya berkelahi. Jeno yang paling bongsor aja bisa ia tumbangkan dengan mudah.

"Segini doang? Cemen amat." Ejek Renjun, dia menatap Mark.

"Giliran lo?"

Mark geleng dua kali terus tangannya dia angkat tanda menyerah, Renjun mendengus.

Tapi Renjun belum puas, semuanya kan belum babak belur. Sebelum maju, dia melirik Haechan yang sudah membungkuk memeluk perutnya sendiri sambil memejam, keringatnya jangan ditanya, sudah seperti mandi tapi justru membuatnya semakin menggoda.

Renjun terkekeh kecil, dia maju untuk merebut kerah baju Jeno dan memukulnya beberapa kali, Jaemin akan menolong tapi dia malah di tendang dengan mudah. Jeno tumbang, dia terlentang dengan terengah juga bonyok sana sini.

Renjun menarik tali yang ada di saku celana belakangnya dan mengikat tangan Jeno supaya tidak kabur. Setelahnya dia tersenyum miring menghampiri Jaemin.

Ketika akan kabur, Renjun udah narik lebih dulu kakinya dan berakhir babak belur seperti Jeno. Tangannya juga diikat kebelakang sama seperti Jeno.

Tinggal Mark, kejadian yang ia lihat terasa sangat cepat. Renjun seseram itu ternyata !

"Jadi, lo mau gimana, Mark-ssi?"

"Buat apa lo ngelakuin kayak gini?"

"Lo masih tanya padahal jawabannya udah jelas?"

Mark menatap Haechan, dia sungguh kasihan melihat Haechan yang tersiksa begitu. Tapi ya dia juga takut dengan Renjun.

Renjun menghampiri Mark dan tanpa basa basi dia mengikat Mark tanpa perlawanan, Renjun menendang kaki Mark dari belakang sampai Mark terjatuh bersimpuh. Dia tarik Mark agar duduk bersebelahan dengan Jaemin dan Jeno.

Renjun berdecak senang, dia menggeleng dengan wajah gembira. Menatap Mark, Jeno, dan Jaemin bergantian lalu tertawa pelan.

Renjun menyeret kursi sampai ke depan mereka, duduk di sana dan menyuruh Haechan untuk duduk di pangkuannya.

Si Seme Yang Di Uke KanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang