Extra yang lain

14.2K 1K 107
                                    

Haechan menatap Yangyang yang tengah berceloteh riang menceritakan tentang tugasnya. Katanya tugasnya diberi nilai B+, dan itu sejarah untuk dia.

"Tumben pinter."

"Sialan lo, gue emang pinter."

"Meh, nilai C semua apanya yang pinter," Haechan mengejek.

"Sialan, lo."

"Sayang."

Haechan dan Yangyang menoleh, Yangyang langsung mendengus melihat Jaemin yang datang sendirian menghampiri Haechan dengan senyuman.

"Gue cariin taunya disini, lo kagak godain pacar gue kan?" Jaemin menatap sengak Yangyang.

"Najis, gue gak sange liat pacar lo."

Haechan tertawa kencang, dia melemparkan tisu bekasnya pada wajah Yangyang.

"Sialan."

Yangyang acuh saja, dia menyedot minumannya dan menatap kearah lain. Karena Jaemin sekarang tengah mendusal manja diperpotongan leher Haechan.

"Yang."

"Hm."

Jaemin memeluk pinggang Haechan erat.

"Lo mau nginep dimana malam ini?"

Haechan melirik Jaemin sekilas, "kenapa emang?"

"Enggak, gue cuma nanya. Gue kangen."

Haechan menggeleng, dia mencomot ciki milik Yangyang. "Gak tau, Mark mungkin. Lo kan udah 3 hari yang lalu. Jeno juga udah kemarin, Renjun sebelum elo."

"Bang Mark lagi sibuk, yang. Biarin aja, elo sama gue malam ini."

"Gak tau gimana nanti aja, tau-tau Marknya nongol, kan."

"Elah, Mark sibuk banget, semester 6 yang lagi nguras otak itu."

Haechan menggeleng, "gak usah maruk, emang mau di protes sama yang lain?"

"Arghh, tapi gue kangen.."

"Terus yang lo peluk sekarang apa? Karung?"

Yangyang yang mendengarnya tertawa, "tolonglah. Jangan tebar adegan mesra, gue yang jomblo iri."

Haechan mendengus, membiarkan Jaemin lebih mendusal manja pada lehernya.

"Bukannya gue denger lo lagi deket sama senior Kun, ya?"

Alis Yangyang tiba-tiba menukik tajam, dia berdecak kesal dan melipat tangan di dada.

"Ogah banget gue sama kating galak begitu, dan ini semua gara-gara elo." Tunjuknya pada wajah Haechan, Jaemin langsung menepis tangan Yangyang sambil mendesis.

Yangyang berdecak lagi.

"Loh kok gue?" Haechan mengernyit heran.

"Sialan, lo. Ini semua gara-gara jus terkutuk itu. Dan lo mesti tanggung jawab."

Haechan makin mengerut heran, "jus? Jus apaan?"

Yangyang memicing, "yang waktu itu lo bawa, sial, lo kalo mau sange pilih-pilih tempat dong, masa jus di campur obat perangsang di bawa ke kampus, lo mau di keroyok masa?."

Haechan makin mengerutkan keningnya, jus? Perangsang? Kapan ia bawa jus begituan? Kepalanya menggeleng pelan, Haechan sama sekali tidak ingat.

Yangyang menghela kesal, "ck, gara-gara itu gue dihabisin sama senior Kun di gudang belakang. Sialan lo."

Jaemin tersenyum miring, "harusnya lo beruntung, kan biar kagak jomblo lagi, minta pertanggung jawaban sono."

"Najis, amit-amit. Denger ye, gue gak sudi liat muka nyebelin tu senior galak, pengen gue hiih." Yangyang memperagakan mencekik udara. Jaemin tertawa kencang sedang Haechan masih mengingat-ngingat jus yang dibicarakan Yangyang.

Si Seme Yang Di Uke KanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang