Saya udah bilang, kalau cerita ini tamatnya bakalan gak jelas. Tiba-tiba tamat aja, udah.
Tapiiii, karena kalian ngeboom buat extra chapter. Jadinya saya bikinin.
Enjoy, yaa ❤️❤️❤️❤️😘😘😘
***
Jam 1 dini hari, mereka semua masih melotot didepan tivi. Haechan duduk diapit Jeno di kanan dan Mark di kiri. Renjun di bawah kakinya dan Jaemin tiarap disebelah kiri Renjun.
Chenle dikanan Renjun baru Jisung di kanan Chenle.
Nah lho, bingung gak?
Pokoknya disofa dari kiri, Mark, Haechan, Jeno. Dibawah Jaemin, Renjun, Chenle lalu Jisung.
Mereka lagi nontonin horor di program app berbayar. Katanya horor ini digadang-gadang jadi horor yang paling seram tahun ini.
"Ow ow ow." Jisung mengkeret ke belakang Chenle.
Barusan jumpsacare suara yang benar-benar mengagetkan.
Haechan menghela napas, Mark membuatnya sesak karena terlalu memeluknya erat. Jeno.. Haechan memejam. Tangan si Jeno kagak bisa diem. Dari tadi tangannya ngelus-ngelus pahanya yang cuma koloran aja.
"Wow, SIAL."
Renjun berteriak kencang, dia melemparkan segenggam sukro ke arah layar tivi.
"Heh, nyampah lo."
"Kaget setan, barusan setannya kayak elo setan."
Jaemin mendelik sinis, menempeleng kepala Renjun kesal. Renjun balas menepuk punggung Jaemin kencang.
"Berisik!"
"Ini yang, si Jaemin yang mulai."
"Idih, gue lagi. Elo aja lebay."
Haechan berdecak, "sekali lagi ngomong mending keluar aja."
Renjun dan Jaemin langsung diem. Jeno terkekeh kecil. Kalau Chenle lagi ngambil kesempatan, dia memeluk Jisung yang udah bergetar ketakutan. Sekalian cium-cium kan, soalnya kalo lagi mode normal Jisung ini anak alim.
"Dan Jeno, lebih baik tangan lo diem sebelum gue patahin."
Jeno mencebik kesal. Beralih memeluk Haechan, tangannya tumpah tindih sama tangannya Mark.
Haechan kembali menghela napas kesal. Sesak. Dadanya sesak.
"Le, ajakin si Jisung ke kamar, kasian ketakutan."
Chenle menoleh kearah Haechan dan mengangguk. Dia agak menyeret Jisung untuk dibawa ke kamar disebelah kamar pribadi Jeno.
Dengan kesusahan Haechan meraih remot yang berada didekat kakinya. Lalu mematikan film yang belum selesai.
Semuanya menoleh ke arah Haechan dengan heran.
"Besok masih ada kelas, udah jam setengah 2 pagi, sekarang tidur."
Mereka mengangguk, Jeno merengkuh tubuh Haechan buat di pangku.
"Gue tidur bareng lo, ya. Kangen banget soalnya."
Haechan menatap Jeno, dia menghela pelan lalu mengangguk. Tapi sedetik kemudian menggeleng, tubuhnya mendadak kaku. Haechan teringat mimpinya yang tadi.
"Gak mau. Sendiri aja. Lo semua tidur di sini."
"Loh? Kan sekarang waktunya sama gue." Protes Jeno.
Renjun mendengus geli.
"Udah, biarin Haechan tidur sendiri, kasian lagi capek."
"Tapi gue juga gak bakal ngapa-ngapain Chan, serius cuma tidur doang. Gue pengen meluk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Seme Yang Di Uke Kan
FanfictionBerisi ucapan kotor dan adegan dewasa. Bagi yang masih bocil dilarang keras buat masuk. Kagak ada sinopsis, baca aja langsung ⚠️⚠️🔞🔞🔞🔞🔞 Ini bxb, gay, homo. Jadi jangan salah lapak. Nama yang dipakai hanya dijadikan karakter saja untuk kebutuha...