06 || MARRIED?

117K 5.5K 1.2K
                                    

Hallo

Selamat datang di cerita RAYDEN 💌

Don't forget to give a feedback🙌

Spam emot fav kalian di sini💐

🪐🪐🪐

     "Loh? Ko di luar nak?" Tanya seorang wanita mampu menyadarkan Rayden yang sepertinya tertidur.

     Rayden yang mendengar suara itu langsung beranjak, menyalami punggung tangan wanita itu.

     "Lora tau kamu di sini?" Tanyanya.

     "Lora?" Gumam Rayden.

     Wanita itu membuka pintu, tapi pintu masih terkunci, "Nak?" Panggil wanita itu.

     "Lora sayang? Ini Bunda." Ucap wanita itu.

     Tak lama Rayden mendengar pintu terbuka dan terpampanglah Alora dengan piama tidurnya.

     "Bunda? Udah lama?" Tanya Alora melihat kedatangan Bundanya.

     Alora mencium punggung tangan Bundanya, tapi Bundanya malah menggelengkan kepalanya.

     Ziya Ashana, Bunda Alora. Seorang wanita single parent.

     "Ini temen Lora?" Tanya Ziya.

     "I-iya." Balas Alora.

     "Kenapa gak di ajak masuk?"

     "Gak enak nda, nanti di omongin tetangga."

     Ziya menghela napas mendengar itu, "kalau gitu kamu kasih minum, temenin, tadi Bunda dateng temennya ketiduran di teras, kasian nak." Ucap Ziya.

     "Iya maaf nda." Ucap Alora.

     "Sama temen kamu, bukan sama Bunda." Ucap Ziya.

     Ziya berbalik arah untuk menatap Rayden, "nama kamu siapa nak?" Tanya Ziya.

     "Rayden." Balas Rayden.

     "Saya Ziya, Bunda Alora." Ucap Ziya memperkenalkan diri.

     "Ayo minta maaf ke temennya." Ucap Ziya.

     Alora menatap Rayden malas, Ziya yang melihat itu menggelengkan kepalanya, lalu menarik pelan tangan Alora hingga berdampingan dengan Rayden.

     "Eh? Kaki kamu kenapa nak?" Tanya Ziya melihat kaki Alora yang menggunakan perban.

     Alora menahan tubuh Ziya ketika Ziya akan menyentuh kakinya, "sini biar Bunda liat." Ucap Ziya.

     "Gak usah nda, Lora gak papa." Ucap Alora tersenyum menatap Ziya.

     Ziya menatap Alora, "kenapa bisa kayak gini?" Tanya Ziya.

     "Ditabrak orang gila." Balas Alora.

     "Orang gila?" Tanya Ziya memastikan.

     "Lora jalannya tengah-tengah?" Tanya Ziya.

     Alora menggelengkan kepalanya, "enggak nda, kan namanya juga orang gila, jadi main tabrak-tabrak aja." Balas Alora seraya menatap Rayden sekilas, tapi sayangnya laki-laki itu masih diam.

     Ziya mengusap pelan rambut Alora, "lain kali hati-hati ya nak, kamu sakit, Bunda lebih sakit."

     Alora mengambil tangan Ziya, lalu mengusap tangan Ziya lembut, tersenyum menatap Ziya, "iya, ini yang terakhir." Ucapnya.

     "Minta maaf yang bener sama temennya, Bunda tinggal, nanti harus udah baikkan." Ucap Ziya lalu meninggalkan kedua remaja itu.

     Rayden menatap Alora yang masih diam, "Lora ayo minta maaf sama gue. Kalau nggak, nanti gue aduin sama Bunda lo." Ucap Rayden.

RAYDEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang