Hallo
Silahkan follow akun wattpadku dulu karena cerita akan di privat acak. HAYO YANG BELUM FOLLOW, GAK BISA BACA.
Don't forget to give a feedback🙌
Jangan jadi silent readers please.
RAMEIN SETIAP KALIMAT MANIEZZZ.
🪐🪐🪐
"Sekarang setiap orang udah punya supir pribadi," ujar Shaka seraya melangkahkan kakinya menuju putri bungsunya, Cyra.
"Cyra ayo berangkat." Ajak Shaka pada Cyra.
"Roti Cyra belum habis Dad." Ucap Cyra.
"Kamu sarapan dulu shak sambil nunggu Cyra." Ucap Zee menatap Shaka.
Shaka tidak menggubris Zee sama sekali, Shaka menatap jam tangannya, "Cyra berangkat sama Rumi," ujar Shaka.
Shaka mengelus rambut Cyra, mencium kening Cyra, "Dad berangkat duluan." Pamit Shaka pergi begitu saja.
"Dad?" Panggil Cyra menatap punggung Shaka yang perlahan menjauh.
"Ayden udah." Ucap Zee melihat Rayden yang akan beranjak.
Rayden menatap Zee, "dia gak bisa gitu terus Mom, mau sampai kapan dia gitu terus?" Tanya Rayden terlihat emosi.
Zee menghela napas, beralih menatap Syana yang terlihat murung.
Sudah beberapa hari semenjak Syana kembali, Syana memilih untuk tetap bersama Zee karena Shaka tidak memberikan ijin untuk Syana ikut bersama Felix.
Awalnya Syana senang, tapi kesenangan itu tidak berlangsung lama karena Shaka yang terus menghindarinya.
"Lanjutin sarapan kalian lagi, nanti langsung berangkat, biar nanti Cyra sama Mommy, gak usah sedih lagi, Daddy emang lagi sibuk." Ucap Zee menatap putri bungsunya.
"Kak? aku berangkat sama kak Rayden ya," ujar Hugo melihat Rayden yang beranjak.
Rayden yang mendengar itu langsung menatap Hugo, "enggak." Ucap Rayden.
"Gue sama cewek gue." Lanjut Rayden membuat Hugo berdecak.
"Udah di sediain supir, pake sana," ujar Rayden.
Hugo berdecak mendengar itu, "gak asik, kan kalo berangkat sama kak Rayden aku keliatan keren." Jelas Hugo.
"Numpang nama lo sama gue," cibir Rayden.
Rayden mendekat ke arah Zee, Rayden menyalami punggung tangan Zee, lalu mengecup pipi Zee singkat, "Ayden berangkat Mom." Pamit Rayden.
"Ayden tunggu," ujar Zee.
Zee mengambil sesuatu dari arah dapur, lalu memberikan sebuah paper bag pada Rayden, "buat Alora." Ucap Zee.
"Mommy denger Ziya masih belum sadar, Mommy yakin Alora sering lupain makangitu aja." Ucap Zee.
"Makasih Mom." Ucap Rayden.
Zee menganggukkan kepalanya pelan, "hati-hati di jalan." Ucap Zee.
Rayden mensejajarkan tubuhnya dengan adik bungsunya, "mau berangkat sama kak Ayden aja?" Tanya Rayden menatap Cyra.
Hugo yang mendengar itu hampir melempar roti yang sedang ia makan pada Rayden.
Rayden mentah-mentah menolaknya, tapi dengan senang hati Rayden menawarkan diri pada adiknya.
Cyra menggelengkan kepalanya, "gak mau, Cyra mau sama Mommy." Balas Cyra.
Rayden menunjukkan pipi kirinya yang langsung mendapatkan kecupan singkat dari Cyra, begitupun pipi kanannya, "kak Ayden berangkat dulu," pamit Rayden.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYDEN (END)
Teen Fiction[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan membawa bencana untuknya. Bermula dari Alora yang takut akan tatapan intens Kakak laki-laki temannya...