32 || ALE

51.3K 3K 3.5K
                                    

Hallo

Vote dulu guys!!! Jangan jadi siders.

Silahkan follow akun wattpadku dulu karena cerita akan di privat acak. HAYO YANG BELUM FOLLOW, GAK BISA BACA.

Don't forget to give a feedback🙌

3k komen for next💐 bisa gakkk? Bisa ayo bisaaa🤝

VOTE NYA JANGAN LUPA DONG MANIEZZZZ BIAR AKU SEMANGAT 45 BUAT NULIS👀

🪐🪐🪐

Rayden langsung mendatangi kediaman Zale, Rayden juga sudah mengirim Mommy-nya pesan jika ia tidak akan pulang.

Rayden memutuskan untuk tinggal di rumah lagi dan hanya menggunakan apartemen untuk beberapa keperluan mendesaknya.

Zale yang melihat Rayden dan Fael sudah berada di rumahnya dengan masih mengenakan baju sekolah berdecak, "lo semua niat gak si?" Tanya Zale.

Fael menatap Rayden, "niat gak den?" Tanya Fael yang tidak mendapat balasan apapun dari Rayden.

"Lo juga mau ulang tahun ngomong mulu, gak bakal ada surprise lah." Ucap Fael.

"Barang kali lo semua lupa." Ucap Zale.

"Lo kalo ngingetin sekali dua kali oke, ini tiap pagi lo ngitungin mulu Ale." Ucap Fael berusaja sesabar mungkin.

Rayden yang mendengar itu tertawa, lalu beranjak, "gue laper, Mamlun masak apa?" Tanya Rayden.

"Kesukaannya si El." Balas Zale.

"Yang mau ulang tahun gue, kenapa malah masak kesukaannya si El, emang aneh." Ucap Zale.

Fael yang mendengar itu berdecak, "lo juga aneh." Ucap Fael kemudian langsung pergi menyusul Rayden.

Mau tak mau Zale menyusul teman-temannya.

"Dalam rangka apa masak kesukaannya El, mih?" Tanya Rayden sudah berada di meja makan.

"Dalam rangka si El harus semangat karena di suruh putus sama nyokapnya Starla." Timpal Zale membuat Fael menatap Zale jengah.

"Putus?" Tanya Rayden memastika.

Zale menganggukkan kepalanya, "dikira orang gak punya gara-gara waktu itu nganterin Starla pake motor, bener gak el?" Tanya Zale.

"Gak sepenuhnya bener." Balas Fael.

"Waktu itu gue pake motor, Starla jadi kehujanan, gue ngaku gue salah." Ucap Fael.

"Starla suruh gue buat masuk kedokteran kalo kita mau sama-sama terus." Ucap Fael tanpa menatap ke arah teman-temannya.

"Lo tau sendiri alasan gue." Ucap Fael pelan.

"Dan gue gak mungkin bilang alasan gue sebenernya sama Starla." Lanjut Fael.

"Tapi Starala bilang, sebisa mungkin kita bakal bareng-bareng terus." Ucap Fael.

"Lo percaya?" Tanya Rayden menatap keraguan di mata Fael.

"Jelas nggak." Balas Fael seraya terkekeh menatap Rayden.

Luna menatap Fael seraya tersenyum hangat, "gak boleh sedih-sedih, jodoh gak akan kemana, sekarang Mamih masak ini biar El gak sedih, jangan sedih lagi oke?"

Fael tersenyum menatap Luna, lalu menganggukkan kepalanya pelan.

Semuanya menikmati makan malam dengan di selingi obrolan-obrolan kecil, kemudian Fael dan Rayden pamit untuk kembali menuju kamar Zale, mereka akan menginap atas suruhan Zale.

RAYDEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang