Hallo
Selamat datang di cerita RAYDEN 💌
Hows your days guys?
Don't forget to give a feedback🙌
JANGAN JADI SILENT READRS, PLEASE. BIAR AKU SEMANGAT NULIS, GAK MALES NULIS.
Spam emot fav kalian di sini💐
🔥🔥🔥
🪐🪐🪐
Rayden dan Alora tetap berada di dalam mobil karena Alora yang tidak mau keluar.
"Sampai kapan lo mau di sini?" Tanya Rayden.
"Keluar satu-satu, jangan bareng." Balas Alora.
"kenapa?"
"Gak mau."
"Kenapa gak mau?"
Alora diam, tak membalas pertanyaan Rayden.
"Karena bareng gue?" Tanya Rayden.
"Kalo lo pacaran sama gue, gak ada yang salah, lo cewek gue cowok, kenapa nggak?" Tanya Rayden.
"Bukan gitu." Balas Alora.
"Terus?" Tanya Rayden menatap Alora.
Alora menatap Rayden, kemudian tersenyum menatap laki-laki itu, Rayden yang melihat itu menaikkan sebelah alisnya, curiga pada gadis itu.
"Gimana kalau kita backstreet?" Tawar Alora menatap Rayden penuh harap.
Rayden terdiam cukup lama.
Tak
Rayden menyentil kening Alora, hingga membuat gadis itu meringis.
"Nggak." Ucap Rayden tegas.
"Gue gak jelek, ngapain backstreet?" Tanya Rayden.
"Keluar atau lo mau di sini aja bolos berdua sama gue? Di dalem mobil? Gue gak jamin lo aman kalo lo mau gitu." Ucap Rayden menatap Alora lekat.
Alora yang mendengar itu langsung keluar, diikuti oleh Rayden.
Rayden terus menatap Alora yang berjalan cepat, seingat Rayden kaki gadis itu masih terluka, tapi Alora mampu berjalan cepat.
Rayden menyamakan langkah kakinya dengan Alora, mengambil tangan Alora, lalu menggenggamnya.
Alora menghentikan langkahnya, "emang harus kayak gini?" Tanya Alora.
Rayden menganggukkan kepalanya, "harus. Biar orang-orang tau lo punya gue." Balas Rayden.
Rayden melanjutkan langkahnya kembali dengan menggenggam tangan Alora. Rayden tidak peduli dengan orang-orang yang menatapnya, berbeda dengan Alora yang merasa tak nyaman.
"Aku bisa sendiri, kenapa harus dianter?" Tanya Alora.
"Udah gede, bisa sendiri." Ucap Alora.
Rayden yang mendengar itu menghentikan langkahnya, "gede apanya?" Ejek Rayden menatap Alora dari atas sampai bawah.
Alora yang melihat itu menyilangkan tangannya di depan dada, "gak sopan, mesum." Ucap Alora kesal.
"Tepos gitu." Ucap Rayden membuat Alora membulatkan matanya.
Rayden kembali menarik tangan Alora untuk ia genggam, Rayden melanjutkan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYDEN (END)
Teen Fiction[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan membawa bencana untuknya. Bermula dari Alora yang takut akan tatapan intens Kakak laki-laki temannya...