17 || PAINS

74.6K 4.4K 4K
                                    

Hallo

Vote dulu guys!!! Jangan jadi siders.

Silahkan follow akun wattpadku dulu karena cerita akan di privat acak. HAYO YANG BELUM FOLLOW, GAK BISA BACA.

Don't forget to give a feedback🙌

RAMEIN SETIAP PARAGRAF💢

🪐🪐🪐

- No one notices your tears, sadness, pains, but they all notices your mistakes-

🪐🪐🪐

Fael :

Rumah Ale sini.

     Satu pesan, tapi langsung membuat Rayden mengerti.

     Rayden langsung melajukan motornya ke rumah Zale setelah mendapat pesan dari Fael karena sejujurnya Rayden tidak tau harus pergi ke mana.

     Rayden langsung memasuki rumah Zale setelah memarkirkan motornya.

     "Eh? Ayden?" Panggil seorang perempuan yang sudah menginjak umur 40-an itu.

     "Mih?" Sapa Rayden tersenyum ke arah perempuan itu.

     Dia adalah Luna, Mamih Zale. Jangan bingung ketika Rayden maupun Fael memanggilnya Mamih karena bagi mereka, ibu Zale adalah ibunya juga.

     "Mau main ya?" Tanya Luna.

     "Langsung ke kamar Ale aja, udah ada El juga." Ucap Luna.

     "Ayden ke atas dulu ya, mih." Pamit Rayden.

     "Ayden mau Mamih masakin apa?" Tanya Luna tersenyum ke arah Rayden.

     "Terserah Mamih aja." Balas Rayden.

     "Yaudah, sekarang temanya makanan kesukaan Ayden." Ucap Luna bersemangat.

     Rayden yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah laku Luna.

     Rayden mengambil kucing Zale untuk ia bawa ke kamar Zale.

     Setelah melihat kepergian Luna, Rayden mulai melangkahkan kakinya menuju kamar Zale

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Setelah melihat kepergian Luna, Rayden mulai melangkahkan kakinya menuju kamar Zale.

     Baru saja membuka pintu, Rayden sudah melihat Zale dan Fael yang tengah beradu mulut.

     Rayden tak mempedulikan kedua orang yang tengah berdebat itu, Rayden langsung merebahkan tubuhnya di kasur Zale.

     "Ngapain bawa kucing obesitas?" Tanya Fael.

     "Enak aja mulut lo cok." Ucap Zale tak terima.

     "Markie gue bahagia hidup sama gue, jadi gendut." Ucap Zale.

RAYDEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang