49 || 49

37.8K 2.4K 4.2K
                                    

Hallo

Silahkan follow akun wattpadku dulu karena cerita akan di privat acak. HAYO YANG BELUM FOLLOW, GAK BISA BACA.

Don't forget to give a feedback🙌

Jangan jadi silent readers please.

RAMEIN SETIAP KALIMAT MANIEZZZ.

🪐🪐🪐

Alora tengah menunggu dengan perasaan gelisah, dirinya terus menangis, apalagi mendengar kabar jika Bundanya melakukan operasi.

"Tuhan, tolong selamatkan Bunda kali ini, Lora mohon." Batin Lora tak hentinya meminta keselamatan untuk Bundanya.

Alora menundukkan kepalanya, Alora takut, takut sekali, takut dengan apa yang akan terjadi dengan Bundanya.

Kecelakan yang di alami Bundanya adalah kecelakan yang cukup parah hingga menimbulkan korban tidak hanya Bundanya.

"Permisi dengan pihak keluarga nyonya Ziya Ashana?"

Alora yang mendengar itu langsung beranjak, Alora jelas tau jika itu dari pihak kepolisian, "iya, saya anak dari Ziya." Balas Alora.

Alora menatap Polisi itu yang tidak sendiri, di belakangnya ada wanita dewasa yang sedang menangis, "bisa ikut saya sebentar untuk ke kantor polisi?" Tanya polisi itu.

"Maaf, Bunda saya sendiri, saya harus menemani Bunda saya, Bunda tidak punya siapa-siapa lagi selain saya." Balas Alora.

Wanita dewasa itu tiba-tiba menarik kerah baju Alora membuat Alora terkejut, "gara-gara ibumu, anak saya tidak sadarkan diri, sekarang apa yang akan kamu lakukan jika anak saya tiada? Hah?" Tanyanya dengan terus menarik kerah baju Alora.

Polisi itu berusaha menarik wanita yang menarik kerah baju Alora, tapi rupanya tenaga wanita itu cukup kuat, hingga Alora tidak bisa melakukan perlawanan sama sekali.

"Bisa tolong ikut saya ke kantor polisi?" Tanya polisi itu kembali.

Alora mau tak mau mengiyakan, bahkan ketika wanita itu menghempaskan kerah bajunya begitu saja, Alora masih tetap diam.

Alora menuruti untuk datang ke kantor Polisi, bahkan Alora pergi bersama dengan wanita yang menarik kerah baju Alora.

Alora melihat cctv tentang kejadian apa yang di alami Bundanya, memang di cctv itu terlihat jelas Ziya menabrak anak dari wanita yang menarik kerah bajunya.

Alora keluar dengan lesu, Bundanya saja terluka begitu parah bahkan sampai tak sadarkan diri, dan kini wanita itu menuntut Bundanya.

Alora kembali menuju rumah sakit, Alora melangkahkan kakinya dengan begitu lesu.

"Tunggu," ujar seseorang yang suaranya tidak asing lagi untuk Alora.

Alora menghentikan langkahnya, "kamu bisa ikut saya," ujarnya melangkahkan kakinya lebih dulu.

Alora hanya mengikutinya saja karena wanita itu adalah orang tua dari anak yang Ziya tabrak.

Alora menghentikan langkahnya ketika wanita itu menghentikan langkahnya, "saya bisa mencabut tuntutan saya dan menyelesaikan masalah ini dengan cara kekeluargaan." Ucap wanita itu.

RAYDEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang