Hallo
Silahkan follow akun wattpadku dulu karena cerita akan di privat acak. HAYO YANG BELUM FOLLOW, GAK BISA BACA.
Don't forget to give a feedback🙌
Jangan jadi silent readers please.
RAMEIN SETIAP KALIMAT MANIEZZZ.
🪐🪐🪐
Alora memilih untuk tidak masuk ke dalam rumahnya, Alora melangkahkan kakinya menuju taman yang tidak jauh dari rumahnya.
Alora hanya duduk di sana, menatap langit yang benar-benar sudah gelap dengan pikiran yang entah ke mana.
Alora tidak tau ia harus senang atau malah sedih ketika tau jika Ayah yang Alora cari mencarinya.
Melihat Bundanya menangis tersendu-sendu membuat Alora sakit.
Alora menatap jam di handphonenya yang sudah menunjukan pukul sebelas malam, bertepatan dengan pesan yang Rayden kirimkan.
Alora menatap ponselnya tanpa minat ketika Rayden menghubunginya, tapi pada akhirnya Alora memilih menerima sambungan telpon dari Rayden.
"Kenapa belum tidur jam segini?"
"Kenapa lo pergi gak pamit sama gue?"
"Lo pulang sama siapa? Gue harap lo pulang sama Zale."
"Lora?"
"Mon amour?"
Alora sedari tadi terus menahan tangisnya, "kak Ayden?!" Panggil Alora dengan suara bergetar.
"Lo di mana?"
"Jawab gue, Lora!"
"Aku gak papa." Ucap Alora.
"Lo di tempat biasa?"
Setelah itu Alora tidak mendengar apapun lagi, Alora mengangkat kakinya, memeluk lututnya sendiri.
Alora menangis, menahan suara tangisnya agar tidak ada yang mendengar suara tangisnya.
Selama ini Alora bertanya-tanya tentang Ayahnya, mencari tau keberadaan Ayahnya, dan tak menyangka jika Ayah yang ia cari ternyata sangat menyakiti Bundanya.
Bundanya yang selama ini selalu bersamanya, Bundanya yang membesarkannya, Bundanya yang kuat tiba-tiba menangis tersedu-sedu hanya karena melihat Ayahnya.
Tanpa Alora sadari, memang Ayahnya sendiri yang memberikan luka yang begitu besar.
"Lora?!"
Alora menghentikan suara tangisnya, menurunkan kakinya secara perlahan, lalu menutup wajahnya menggunakan kedua tangan.
"Kak Ayden ngapain di sini?" Tanya Alora masih menutup wajahnya.
Rayden duduk di sebelah Alora, menatap Alora yang sedang menutup wajah.
Perlahan Rayden meraih tangan Alora yang menutup wajah, "come here mon amour, i'll hug you." Ucap Rayden menatap wajah sembab Alora.
Rayden langsung menarik Alora kepelukannya, " I wish I could hug you all the time when you're not okay." Ucap Rayden memeluk Alora.
Alora tidak mengeluarkan suara, Alora hanya menangis dalam pelukan Rayden.
"Kak Ayden?" Panggil Alora dengan suara yang begetar.
Rayden mengelus punggung Alora pelan, "nangis aja, gak papa." Ucap Rayden.
Alora membalas pelukan Rayden dengan begitu erat, "sakit banget denger Bunda nangis, selama aku sama Bunda, untuk pertama kalinya aku liat Bunda nangis, dan itu karena Ayah yang selama ini aku cari." Jelas Alora dengan isak tangisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYDEN (END)
Teen Fiction[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan membawa bencana untuknya. Bermula dari Alora yang takut akan tatapan intens Kakak laki-laki temannya...