Hallo
Silahkan follow akun wattpadku dulu karena cerita akan di privat acak. HAYO YANG BELUM FOLLOW, GAK BISA BACA.
Don't forget to give a feedback🙌
Jangan jadi silent readers please.
RAMEIN SETIAP KALIMAT MANIEZZZ.
🪐🪐🪐
Rayden berdecak, mungkinkah karena perempuan itu Alora tidak menghampirinya lagi?
Baik telfon maupun chatnya tidak ada respons apapun dari Alora membuat Rayden semakin kesal.
"Kenapa?"
Rayden menatap wanita yang duduk di tepi ranjang itu, "Mom?" Panggil Rayden menatap kedatangan Mommynya, Zee.
"Alora gak bisa dihubungin, ini udah malem, Ayden khawatir," ujar Rayden.
Zee memberikan handphonenya pada Rayden, "pake punya Mommy, siapa tau Alora mau angkat telfonnya kalo Mommy yang telfon." Ucap Zee.
Rayden langsung menerimanya, mencoba menghubungi nomor Alora, dan tepat seperti apa yang Mommynya katakan, Alora langsung menerima telfonnya.
"Hallo?"
"Tante Zee?!"
Zee menatap perubahan wajah Rayden, kemudian tersenyum melihat tingkah putranya.
"Ini gue, Rayden." Ucap Rayden.
"Lo matiin telfonnya, sekarang juga gue samperin lo." Ancama Rayden.
Rayden dapat mendengar Alora menghela napas, "Kenapa?" Tanya Alora.
Rayden tak habis pikir dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Alora, "kenapa lo bilang?" Tanya Rayden.
"Lo yang kenapa?" Tanya Rayden dengan nada yang begitu kesal.
"Gak bales chat gue, gak angkat telfon gue," ucap Rayden.
"Aku gak sempet pegang hp,"
"Sekarang apa? Buktinya lo bisa angkat telfon Mommy gue." Ucap Rayden.
"Lo sengaja ngehindarin gue?" Tanya Rayden.
"Enggak."
"Iya."
Rayden tidak percaya dengan apa yang Alora katakan, Alora selalu berbohong dengan apa yang ia rasakan, dan Rayden harus terus mendesak Alora.
"Tadi Grace emang ke sini, tapi gue gak ngapa-ngapain, gue tidur, Mommy gue saksinya." Jelas Rayden.
Rayden akan menjelaskan apapun meskipun Alora tidak bertanya padanya, Rayden tidak ingin ada kesalah pahaman dalam hubungannya.
"Lo juga gak akan cemburu sama manusia modelan begitu kan?" Tanya Rayden.
Rayden mendengar suara tawa Alora di sebrang sana, "tadi aku gak bisa ke sana karena emang lagi sibuk bantuin Bunda buat kue." Jelas Alora.
"Kue?" Tanya Rayden.
"Iya, maaf banget, aku gak marah atau apapun sama kamu." Balas Alora.
"Buatin gue kue, kue ulang tahun, khusus buatan lo tanpa bantuan Bunda lo." Jelas Rayden.
"Jam 7 malam, gue jemput lo," Ucap Rayde.
"Jangan, kita ketemu di cafe biasa aja, tempat pertama kali kak Ayden ajak aku, aku suka tempat itu." Ucap Alora.
"Oke, berarti itu cafe favorit kita, kalo lo mau di cafe itu, gak papa, tapi gue tetep jemput lo," ujar Rayden.
"Enggak kak, nanti kuenya bukan surprise lagi kalo kamu jemput aku." Ucap Alora.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYDEN (END)
Teen Fiction[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan membawa bencana untuknya. Bermula dari Alora yang takut akan tatapan intens Kakak laki-laki temannya...