16 || PAINFUL

75K 5K 4.2K
                                    

Hallo

Vote dulu guys!!! Jangan jadi siders.

Silahkan follow akun wattpadku dulu karena cerita akan di privat acak. HAYO YANG BELUM FOLLOW, GAK BISA BACA.

Don't forget to give a feedback🙌

RAMEIN SETIAP PARAGRAF💢

🪐🪐🪐

     Alora langsung keluar kelas mencari Rayden setelah mendengar apa yang Zale ceritakan.

     Alora juga membawa kotak p3k kecil yang selalu berada di tasnya, Zale mengatakan Rayden telah berkelahi, jadi Alora membawanya.

     Alora menemukan laki-laki itu sedang duduk seorang diri, perlahan Alora melangkahkan kakinya untuk mendekat.

     "Kak Ayden?" Panggil Alora, tapi tak ada respons apapun dari sang pemilik nama.

     Alora berjalan semakin dekat dengan Rayden, Alora terkejut ketika mengetahui Rayden sedang merokok di kawasan sekolah ditambah terdapat beberapa lebam di wajahnya yang Alora pikir tidak sebanyak itu.

     "Lo pergi! Gue gak mau diganggu." Ucap Rayden tanpa menatap sedikitpun ke arah Alora.

     Bukannya menjauh, Alora justru duduk di samping Rayden, membuka kotak P3K yang Alora bawa.

     Memalingkan wajah Rayden agar menatap ke arahnya, "aku obatin," ujarnya.

     Rayden langsung mematikan rokoknya, lalu menginjak puntung rokoknya.

     Alora dengan telaten mengobati luka Rayden, sedangkan Rayden menatap wajah Alora yang tengah serius.

     "Udah." Ucap Alora ketika sudah mengobati Rayden.

     "Makasih." Ucap Rayden, Alora hanya menganganggukkan kepalanya.

     Rayden mengambil kotak P3K yang berada di tangan Alora, kemudian menyimpannya di bawah.

     Rayden merebahkan tubuhnya dengan paha Alora sebagai bantalan, "Lora?" Panggil Rayden.

     Rayden mengambil tangan Alora, membawanya ke arah kepala, "usap kayak gini, Lora." Ucap Rayden yang langsung dituruti oleh Alora.

     "Kalau lagi butuh aku, aku gak ke mana-mana kak, I always still here for you." Ucap Alora.

     "Lora?" Panggil Rayden.

     "Gue benci Shaka Fucking Tanuwijiya." Ucap Rayden.

     Rayden mengatur tangan Alora untuk menyentuh bagian belakang telinganya, Alora dapat melihat bekas luka di sana.

     "Sakit?" Tanya Alora.

     Rayden menggelengkan kepalanya pelan, "lukanya gak sakit, tapi kejadiaannya yang bikin gue sakit." Balas Rayden.

     "Gue pernah di lempar gelas sama bokap gue, sampe pecah, kena belakang telinga gue waktu gue ngehindar." Jelas Rayden.

     "Rayden?!" Ucap Rayden tiba-tiba.

     Rayden terkekeh, "gue gak suka." Ucap Rayden.

     "Suaranya masih gue inget, gue benci." Ucap Rayden.

     "Kejadiannya waktu gue masih kecil, tapi sampe sekarang gue masih inget." Ucap Rayden.

     "Menurut gue orang yang panggil gue Rayden itu orang asing, jadi gue suruh lo panggil gue Ayden, biar gue gak ngerasa asing sama lo." Lanjut Rayden.

RAYDEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang