54 || 54

37.3K 2.3K 4.2K
                                    

Hallo

Silahkan follow akun wattpadku dulu karena cerita akan di privat acak. HAYO YANG BELUM FOLLOW, GAK BISA BACA.

Don't forget to give a feedback🙌

Jangan jadi silent readers please.

RAMEIN SETIAP KALIMAT MANIEZZZ.

🪐🪐🪐

Shaka menghela napas lelah ketika Zee terus mengikutinya, "lebih baik kamu pulang." Ucap Shaka.

"Mau ke mana kamu?" Tanya Zee.

"Urusan saya bukan urusan kamu." Balas Shaka.

Zee menarik tangan Shaka agar menatapnya, "bercanda kamu?" Tanya Zee.

"Pulang Zeefanya." Ucap Shaka menatap Zee.

"Saya masih marah karena kamu menyembunyikan rahasia sebesar itu." Jelas Shaka.

"Shak? Segitu susah kamu kasih maaf?" Tanya Zee. "Kalo aku ngasih tau kamu dari awal, emang bakal ada bedanya? Enggak kan? Kamu malah semakin jauh sama Syana, bukan cuma kamu, tapi Mamih kamu juga." Jelas Zee.

Shaka menghela napas, "saya suami kamu, saya ingin kamu menghargai saya," ujar Shaka.

"Apa yang kamu lakukan itu salah." Ucap Shaka.

Shaka langsung mengangkat tubuh Zee dengan Zee yang memberontak, "diam!" Titah Shaka yang langsung di turuti oleh Zee.

"Lebih baik kamu beristirahat di rumah, biarkan Rayden yang menjaga Syana." Ucap Shaka.

Semarah-marahnya Shaka, Shaka tidak akan mengaibaikan kesehatan istrinya.

Shaka menjatuhkan tubuh Zee ke dalam mobil, melajukan mobilnya menuju kediamannya, "di rumah masih ada anak-anak yang perlu kamu perhatikan." Ucap Shaka mengingatkan Zee.

Shaka tiba di kediamannya, "turun!" Titah Shaka.

"Kamu mau pergi ke mana lagi?" Tanya Zee menatap Shaka.

"Turun Zeefanya." Ucap Shaka menatap Zee tajam yang langsung di turuti oleh Zee.

Shaka mencengkram stir mobil begitu kuat, Shaka tidak ingin melakukan ini, tapi Shaka marah, dan bingung akan dirinya sendiri.

Shaka selalu takut akan kejadian di masa lalu yang di sebabkan oleh perempuan itu, karena ulahnya Shaka hampir kehilangan Zee seumur hidupnya.

Shaka melihat Zee yang sudah benar-benar masuk ke kediamannya, Shaka memutar arah menuju ruang bawah tanah yang tidak di ketahui oleh siapapun kecuali pekerja kepercayaannya.

Begitu Shaka memasuki ruang bawah tanah, Shaka langsung di sambut oleh Max, "bagaimana?" Tanya Shaka terus melangkahkan kakinya.

"Sesuai intruksi." Balas Max.

Shaka memasuki sebuah ruangan yang begitu gelap, Shaka menatap seorang anak laki-laki seusia putra pertamanya yang tidak sadarkan diri.

"Hasil tes DNA." Ucap Max memberikan selembar kertas pada Shaka.

Hasil tes DNA : Shaka Tanuwijaya, Syana Nathania Tanuwijaya

Tidak cocok.

Shaka berdecak, lalu meremas kertas itu, meskipun Shaka tau jika ia di bohongi, Shaka tetap mengecek keakuratan itu.

Shaka memang salah karena tidak melakukan itu dari beberapa tahun yang lalu, Shaka akui itu karena Zee melarangnya.

Mungkin Shaka bisa melakukannya secara diam-diam, tapi Shaka tidak ingin menghancurkan keharmonisan keluarganya, meskipun sekarang Shaka marah karena kebohongan Zee.

RAYDEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang