Hallo
Vote dulu guys!!! Jangan jadi siders.
Silahkan follow akun wattpadku dulu karena cerita akan di privat acak. HAYO YANG BELUM FOLLOW, GAK BISA BACA.
Don't forget to give a feedback🙌
2k komen for next💐 bisa gakkk? Bisa ayo bisaaa, aku lagi usahain per chapternya 2k komen😭 mohon bantuannya guys👀
VOTE NYA JANGAN LUPA DONG MANIEZZZZ BIAR AKU SEMANGAT 45 BUAT NULIS👀
RAMEIN SETIAP PARAGRAF💢
🪐🪐🪐
Rayden mengantarkan Alora pulang, tapi Rayden mengernyitkan keningnya ketika melihat mobil yang tidak asing lagi menurut Rayden, itu mobil Daddy-nya.
Rayden menghela napas, kemudian menghentikan langkahnya karena Rayden memarkirkan mobilnya jauh dari kediaman Alora.
"Kenapa?" Tanya Alora melihat Rayden yang menghentikan langkahnya.
"Gue gak bisa nganter lo sampe rumah, gue baru inget harus ngambil motor gue yang di gadai sama Hugo." Balas Rayden.
"Gak papa kan?" Tanya Rayden menatap Alora.
Alora menganggukkan kepalanya pelan, "gak papa, hati-hati ya." Pesan Alora.
Rayden tersenyum singkat, mengelus pelan puncak kepala Alora, "titip salam buat Bunda, gue pergi." Ucap Rayden kemudian pergi meninggalkan Alora.
Alora tidak mempermasalahkan hal itu karena Rayden memiliki kesibukannya tersendiri.
Alora melanjutkan langkahnya, kemudian mengernyitkan keningnya ketika menyadari ada mobil yang terparkir di depan rumahnya.
Alora semakin mempercepat langkahnya, ketika Alora akan masuk, Alora berpapasan dengan orang yang tidak asing.
Alora tersenyum singkat seraya menunduk ketika berpapasan dengan orang yang hanya menatapnya secara sekilas.
Alora semakin mempercepat langkahnya untuk menemui Bundanya, "Bunda?!" Panggil Alora karena Alora melihat Bundanya yang terdiam entah memikirkan apa.
Alora memegang bahu Bundanya, "Bunda?!" Panggil Alora kembali.
"Eh? Udah pulang?" Tanya Ziya yang tersadar.
"Kamu habis dari mana nak?" Tanya Ziya menatap Alora.
"Habis dari luar." Balas Alora.
Alora masuk ke dalam rumah, menyimpan ikan yang Rayden berikan.
"Bunda kenal tadi siapa?" Tanya Alora.
"Kenapa?" Tanya Ziya masih berdiri di luar.
Alora pergi menuju kamarnya untuk mengambil aquarium bulatnya yang sudah lama tak terisi.
"Itu Ayahnya Kak Rayden." Balas Alora seraya duduk di sofa.
Ziya yang mendengar itu terdiam, lalu menghampiri Alora, "kenapa kamu gak bilang dari awal?" Tanya Ziya.
Alora yang mendengar itu mengernyitkan keningnya, "emangnya kenapa nda?" Tanya Alora.
"Terus kenapa tadi Ayahnya kak Ayden ketemu Bunda? Bunda kenal?" Tanya Alora.
Ziya menggelengkan kepalanya, "Bunda gak kenal." Balas Ziya cepat.
"Kamu kenal sama mereka udah lama?" Tanya Ziya.
Alora menggelengkan kepalanya, "nggak juga, Kak Ayden baru kemarin ngajak aku buat ke rumahnya." Balas Alora.
"Jangan terlalu dekat sama mereka." Ucap Ziya
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYDEN (END)
Teen Fiction[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan membawa bencana untuknya. Bermula dari Alora yang takut akan tatapan intens Kakak laki-laki temannya...