39 || 39

45.5K 2.7K 4K
                                    

Hallo

Silahkan follow akun wattpadku dulu karena cerita akan di privat acak. HAYO YANG BELUM FOLLOW, GAK BISA BACA.

Don't forget to give a feedback🙌

Jangan jadi silent readers please.

RAMEIN SETIAP KALIMAT MANIEZZZ.

🪐🪐🪐

Alora memilih untuk tidur bersama Bundanya, Ziya.

Alora memeluk Ziya, sedangkan Ziya mengelus pelan rambut Alora, Alora sangat menyukai momen seperti ini, "Bunda waktu pagi jutek banget sama Kak Ayden," ujar Alora.

Ziya menatap putrinya, "iya kah?" Tanya Ziya.

Alora mengerucutkan bibirnya lalu menatap Ziya, "iya tau, kayak bukan Bunda." Balas Alora membuat Ziya tertawa.

"Tolong sampaikan maaf Bunda untuk Rayden." Ucap Ziya tersenyum ke arah Alora.

Alora kembali memeluk tubuh Ziya dengan begitu erat, "hubungan kamu sama Rayden gimana?" Tanya Ziya.

"Gimana apanya?" Tanya Alora bingung.

"Bahagia atau malah tidak bahagia?" Tanya Ziya.

"Emangnya kenapa?" Tanya Alora.

"Kalau menjalin hubungan itu harus bisa buat kamu lebih bahagia dibanding kamu sendiri." Balas Ziya.

"Kalau banyak sedihnya, buat kamu stress, memberatkan kamu, mending gak usah pacaran." Jelas Ziya.

"Sebenernya Lora gak tau sih nda," ujar Alora membuka suara.

"Hari-hari Lora yang tadinya cuma itu-itu aja, nunggu Bunda pulang kerja, sekarang agak beda sejak kenal Kak Ayden," jelas Alora.

Ziya menatap putri semata wayangnya, lalu tersenyum tipis, "hari-hari anak Bunda jadi lebih berwarna?" Tanya Ziya.

Alora menganggukkan kepalanya, "mungkin?" Tanya Alora kembali dengan nada yang terdengar ragu, "soalnya Kak Ayden itu tingkahnya ada aja setiap harinya nda." Lanjut Alora.

Alora kembali menatap Ziya, "Kak Ayden lakuin apa yang gak aku dapet dari kecil," ujar Alora.

"Dulu aku pernah minta gula-gula sama Bunda, Bunda dulu sibuk banget kerja, Lora gak masalah sebenernya, tapi Kak Ayden beliin itu, ternyata Lora lain di dalam diri Lora senang nda." Jelas Alora.

"Bunda? Lora takut kecewa, Lora udah doktrin diri sendiri buat gak suka sama Kak Ayden, tapi Lora ternyata gak bisa nda." Ucap Alora.

Ziya mengusap pelan rambut Alora, "kita gak bisa menghindari rasa kecewa terhadap manusia, Lora juga gak bisa nyalahin diri sendiri kalo Lora udah mulai suka sama Rayden." Ucap Ziya.

"Sejalannya aja, Bunda yakin kamu bisa lewatin semuanya." Lanjut Ziya.

"Kak Ayden itu jahat, udah pasti bakal buat Lora kecewa, tapi Lora gak tau kenapa Lora bisa suka sama cowok modelan Kak Ayden." Jelas Alora.

Ziya hanya tersenyum tipis menanggapi itu, memeluk erat tubuh putrinya, Alora selalu terbuka padanya, dan Ziya sangat senang akan hal itu, "bukan jahat, tapi dia manusia, tindakan yang gak sesuai sama apa mau kamu, kamu katain Rayden jahat?" Tanya Ziya membuat Alora menganggukkan kepalanya.

"Jangan katain orang jahat lagi ya? Gak baik," bisik Ziya membuat Alora tertawa.

Ziya bisa menjadi ibu sekaligus teman untuk anaknya.

🪐🪐🪐

Keesokan paginya Rayden menyiapkan sarapan untuk teman-temannya yang masih tertidur.

RAYDEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang