12 || RULES

78.6K 4.7K 2.2K
                                    

Hallo

Selamat datang di cerita RAYDEN 💌

Don't forget to give a feedback🙌

Silahkan follow akun wattpadku dulu karena cerita akan di privat acak. HAYO YANG BELUM FOLLOW, GAK BISA BACA.

RAMEIN SETIAP PARAGRAF💢

🪐🪐🪐

     Rayden berdecak ketika melihat gadis itu tidak berada di kelasnya.

     Niat Rayden ingin menunggu gadis itu ketika jam istirahat, tapi club tembak nya itu sangat mengganggu. Niat dijadikan hobi, Rayden malah sering disuruh ikut lomba.

     Rayden segera berlari menuju kantin, mungkin gadis itu berada di kantin ketika jam istirahat.

     Dugaan Rayden benar, gadis itu sedang bersama adiknya, Syana.

     "Gue mau ngomong sama lo." Ucap Rayden membuka suara tepat di hadapan Alora.

     Rayden kini menjadi sorotan karena tidak biasanya Rayden menghampiri seorang gadis, biasanya gadis-gadis yang menghampiri Rayden.

     Rayden terus menatap Alora yang enggan menatapnya.

     "Lo budek?" Tanya Rayden.

     "Gue mau ngomong sama lo." Ulang Rayden.

     "Ngomong aja, masih bisa denger." Ucap Alora.

     Syana selaku adik Rayden bingung, ia harus beranjak atau tidak.

     Mendengar apa yang baru saja Alora katakan sedikit membuatnya takut. Tidak pernah ada yang mengabaikan Rayden, hanya Alora yang sejauh ini berani melakukannya.

     "Gue minta maaf soal kemarin." Ucap Rayden.

     "Minta maaf beneran atau cuma formalitas?" Tanya Alora.

     Rayden yang mendengar itu mengernyitkan keningnya, "maksud lo?"

     Alora menggelengkan kepalanya pelan, Rayden menarik tangan Alora begitu saja, tangan yang tadinya menarik Alora kita berubah menjadi menggenggam tangan gadis itu.

     "Kita mau ke mana?" Tanya Alora melihat Rayden membawanya ke tempat yang Alora duga Base Camp Rayden bersama teman-temannya.

     "EL?!" Panggil Rayden.

     "ALE?!" Panggil Rayden kembali.

     "Keluar lo semua!" Titah Rayden, Rayden tau teman-temannya itu sering bersembunyi di base camp.

     "Jangan sampe gue ngulang apa yang gue omong." Ucap Rayden karena teman-temannya tak kunjung keluar.

     Tak lama Fael keluar diikuti Zale, keduanya keluar dari tempat persembunyiaan mereka dengan santai.

     "Keluar!" Titah Rayden.

     "Jangan apa-apain anak orang den." Ucap Zale sebelum pergi mengikuti Fael.

     Selepas kepergian teman-temannya, Rayden langsung mengunci pintu, Alora yang melihat itu sebisa mungkin santai, meskipun ada rasa was-was tersendiri untuknya.

     Rayden besedekap dada, menatap Alora, "kenapa lo marah sama gue?" Tanya Rayden.

     "Harusnya gue yang marah sama lo." Ucap Rayden.

     "Enak banget lo berduaan sama cowok." Ucap Rayden.

     "Selingkuh lo?" Tanya Rayden.

     "Selingkuhan lo jelek, minimal cari yang di atas gue." Ucap Rayden.

RAYDEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang