Chapter 5 - Pertarungan

88 17 0
                                    

"Rick, sebaiknya kita percepat evakuasi para penduduk sebelum sihirku lepas. Aku merasakan energi besar dari Ramuda," ujar Kinar.

Rick setuju dengan apa yang Kinar katakan, dia yang dibantu oleh George pun mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman.

Tidak hanya mereka berdua yang membantu warga, Karin pun ikut serta membantu. Sedangkan, Karen sudah berada di tempat evakuasi dan membantu beberapa orang yang terluka.

Tiba-tiba saja ledakan energi terjadi di sekitar mereka, semua orang yang ada di sana terperanjat. Ledakan energi itu berasal dari Ramuda.

Kinar dikejutkan dengan Ramuda yang sudah terlepas dari sihirnya dan perlahan postur Ramuda lebih tinggi dan besar dari siren lain pada umumnya.

Rick bergegas menghampiri Kinar yang masih membeku melihat Ramuda berwujud seperti itu, dia mengajak Kinar untuk berlindung.

"Tidak, Rick. Aku harus menyelesaikan apa yang telah kumulai," kata Kinar.

"Apa?! Apa kau tidak melihat dia jadi monster seperti ini?"

"Ini salahku! Aku harus bertanggung jawab dan menghentikan ini."

Rick hendak menyanggahnya lagi, tapi Kinar tak memiliki banyak waktu lagi. Dia pun menempelkan jempolnya di kening Rick yang seketika membuat mata Rick bercahaya hanya satu detik saja.

"Pergi dan lindungi para penduduk! Jangan biarkan mereka terluka sedikit pun!" perintah Kinar.

Rick menurut dengan apa yang Kinar perintahkan, yang sebenarnya terjadi saat ini adalah Rick berada di dalam pengaruh sihir Kinar yang akrab disebut dengan oboedite mihi yang dimana jika Kinar menerapkan sihir tersebut pada seseorang, maka orang tersebut akan menurut apapun perintah Kinar. Kini dia menerapkannya pada Rick.

"Dimana Kinar?" tanya Karen yang melihat Rick kembali tanpa kakaknya.

"Dia tak ingin ikut bersamaku dan menyuruhku untuk melindungi kalian," balas Rick.

"Apa?! Kau meninggalkannya? Kami tak butuh perlindungan darimu, pergi dan bawa kakakku kemari!" tegas Karen.

"Karen! Dia dalam pengaruh sihir Kinar, kau tahu sendiri sihir Kinar seperti ini akan sulit dilepas selain Kinar sendiri yang melepaskannya. Kau tetaplah di sini dan bantu siren yang terluka, aku akan membantu Kinar," tutur Karin.

Mau tak mau, Karen tak memiliki pilihan lain lagi, dia merelakan Karin untuk membantu Kinar melawan Ramuda dan pasukannya.

Pasukan Atlantis sendiri tak berani untuk melawan Dark Siren karena kekuatan Dark Siren jauh diatas mereka yang masih berlatih menjadi seorang prajurit.

Di sisi lain, Ramuda sudah sepenuhnya berubah wujud menjadi siren yang lebih menyeramkan dengan postur yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Kinar mengepalkan telapak tangannya, energi berwarna biru mengelilingi sekitar lengannya itu. Tak berlama-lama lagi, dia menyerang Ramuda lebih dulu.

Pertarungan berlangsung sengit. Namun, Kinar kesulitan saat dimana pasukan Dark Siren lainnya juga ikut terlepas dari sihirnya dan ikut serta menyerang dirinya.

Karin tiba-tiba datang dengan kedua pedangnya membantu menghabisi pasukan Dark Siren lainnya. Sedangkan, Kinar kembali berfokus menahan serangan Ramuda dan menyerangnya balik.

Selama lima puluh tahun lamanya, Kinar, Karin, dan Karen berlatih sangat keras agar mereka bisa berguna saat dalam keadaan seperti ini. Sesuai janji mereka pada Melody, mereka akan selalu membantu para warga dan membangun lebih besar lagi Underwater City yang kini pindah ke Atlantis.

Latihan mereka selama berpuluh-puluh tahun itu tak sia-sia, mereka tumbuh menjadi pribadi yang kuat. Kinar kini menjadi siren penyihir terbaik yang Atlantis miliki saat ini, Karin menjadi siren prajurit terkuat saat ini, dan Karen yang menjadi siren medis untuk membantu orang-orang terluka. Karen menjadi salah satu siren yang unik karena dia menggunakan sihir dalam pengobatannya, tak seperti siren lainnya yang hanya bermodalkan keterampilan saja untuk menangani pasiennya.

Kinar terhempas cukup jauh oleh serangan Ramuda yang dahsyat, baru kali ini dia melawan siren sekuat ini. Sebelumnya dia hanya latihan saja dan melawan siren-siren nakal biasa.

"Sial!" umpat Kinar saat dimana dia melihat Ramuda melihat ke arah adiknya yang sedang melawan pasukan Dark Siren lainnya.

Kinar bergegas kembali bangkit dan menghampiri Karin saat melihat Ramuda mengumpulkan energi berwarna hitam itu dan melemparkannya ke arah Karin.

"Clamamus," gumam Kinar. "KARIN AWAS!" teriaknya.

Dengan mantra yang baru saja dia rapalkan, walaupun dia jauh dari Karin, adiknya itu bisa mendengar teriakan kakaknya. Karin pun menyadari akan adanya serangan yang datang. Akan tetapi, dia tak sempat menghindar sepenuhnya, lengannya terkena dan seketika menimbulkan luka bakar yang membuat Karin kesakitan.

Ramuda sudah tak peduli pada pasukannya sendiri, dia melemparkan serangan itu pada Karin, tapi pada akhirnya dia sendiri yang memusnahkan pasukannya.

"Karin, kau baik-baik saja?" tanya Kinar.

"Aku tak apa, Karen bisa mengatasi ini. Apa yang harus kita lakukan? Kekuatannya tak sepadan dengan kita," balas Karin.

"Aku tak tahu, andai saja Clara ada di sini, aku yakin Rachel akan membantunya. Tapi sekarang aku mohon kau pergilah dari sini! Aku akan menangani ini!" pinta Kinar.

Karin tentu saja tak akan meninggalkan kakaknya yang saat ini sedang dalam kesulitan. Kinar hendak menggunakan sihir oboedite mihi pada Karin. Namun, Karin langsung menangkisnya.

"Jangan lakukan itu padaku! Aku akan tetap di sini bersamamu."

Kinar kembali merasakan serangan Ramuda melayang ke arah mereka berdua. Lantas Kinar mendorong Karin dan berhasil menghindari serangan itu.

"Karin, ini percobaan terakhirku. Jika berhasil, kau harus pergi dari sini," kata Kinar.

Tak menunggu jawaban dari adiknya itu, dia kembali berhadapan dengan ramuda.

"Vinculum!" tegasnya sembari mengarahkan kedua tangannya pada Ramuda.

Tiba-tiba saja terdapat tiga lingkaran berwarna biru di sekitar tubuhnya dan tiga lingkaran lagi di bagian bawah atau ekornya.

Kinar mengepalkan kedua tangannya yang membuat seketika lingkaran tersebut mengecil dengan tiba-tiba sehingga Ramuda kini terikat dan tak bisa berbuat apa-apa.

"Kekuatanmu bagus juga, anak muda," kata Ramuda sembari berusaha keluar dari ikatan yang Kinar berikan.

"Karin, pergilah!" perintah Kinar.

Karin terus menerus menolak, lantas Kinar pun memerintahkan Rick untuk membawa Karin. Dia berbicara pada Rick melalui telepati yang sehingga Rick menghampirinya dan membawa paksa Karin dari sana.

"Aku akui kekuatanmu memang bagus, tapi kau tetaplah bukan tandinganku," kata Ramuda.

Ramuda pun terlihat seperti mengumpulkan energi beberapa detik dan langsung melepaskannya yang membuat dia berhasil keluar dari sihir Kinar.

Kinar sudah terlihat pasrah, dia tak bisa apa-apa lagi. Ramuda pun memanfaatkan kesempatan itu.

"Kenapa kau terlihat begitu pasrah? Apa mau memang sudah ingin mati?" tanya Ramuda.

"Aku yang melawanmu dan membuatmu sampai mengeluarkan kekuatanmu sejauh ini. Kumohon! Bunuh saja aku dan jangan sakiti yang lain," balas Kinar.

Ramuda tertawa terbahak-bahak. "Aku tak mengeluarkan banyak kekuatanku hanya untuk melawan semut sepertimu. Aku memang lebih menyukai wujud asliku yang seperti ini dibanding menjadi kecil sepertimu. Tapi sayangnya kau membuatku sedikit kerepotan dan berhasil membuatku kesal, aku akan menghabisimu."

Ramuda kali ini memperkuat energinya hanya untuk membunuh Kinar. Sedangkan, Kinar hanya bisa pasrah karena tak bisa melawannya lagi.

Satu serangan kuat diluncurkan ke arah Kinar. Namun, tiba-tiba serangan tersebut hilang dan seseorang mencekik Ramuda lalu melemparkannya ke dasar laut dengan sangat kencang.

Di tengah pandangan yang mulai terhalang oleh pasir, Nereids muncul menghampiri Kinar.

"Bawa semua orang keluar dari sini! Aku akan mengatasi siren sampah ini," perintah Nereids.

To Be Continued

Siren's Curse : Battle of Atlantis (TELAH TERBIT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang