Di sisi lain, Ryan dan Ronald sedang menyaksikan kegiatan eksekusi siren yang akan segera dilaksanakan. Seharusnya acara ini sudah berlangsung, tapi banyak warga yang masih sibuk dan ingin menontonnya, John pun memberikan beberapa menit sebelum memulainya.
Ryan tak tahu harus bagaimana lagi, kedua orang tuanya hadir dalam acara itu hanya ingin melihat siren mati. Sedangkan, mereka tak tahu bahwa yang di dalam siren itu ialah Rika.
Sudah tiba saatnya, John tak ingin mengulur waktu lebih lama lagi. Ryan hanya bisa pasrah ketika melihat neneknya akan dibunuh oleh sahabatnya sendiri, Ronald. Sedangkan, Ronald yang sudah mengetahui Rika berubah menjadi siren, sebenarnya tak ingin membunuhnya, tapi Mike yang kini kondisinya sudah membaik walau masih duduk di atas kursi roda meminta Ronald untuk membunuh siren yang telah membuatnya terluka.
"Perkenalkan nama saya John, saya merupakan pemimpin dari komunitas bernama Siren Hunter. Kemarin kami baru saja mengalami penyerangan oleh beberapa siren yang tidak punya hati, banyak korban dalam tragedi ini, termasuk anak saya yang saat ini kondisinya sudah mulai membaik dan hadir di sini untuk melihat hukuman atas perbuatan apa yang mereka lakukan, ..."
John memulai pidatonya dengan panjang lebar, kedua orang tua Ryan terperanjat saat mengetahui adanya penyerangan siren di pesisir.
Setelah John menyelesaikan pidatonya, dia pun langsung ke inti acara, yaitu penghukuman siren. Dia menghitung mundur selama tiga detik lalu membuka kain di atas akuarium itu.
Semua orang yang menyaksikan terkejut bukan main, mereka semua mengenal Rika karena Rika merupakan orang yang paling lama tinggal di daerah itu.
"What the fuck?" gumam John.
Chelsea dan Zack tak menyangka ibunya ternyata adalah siren, Chelsea langsung maju dan protes untuk membatalkan acara penghukuman ini.
"Tidak bisa, aku sudah berjanji akan memperlihatkan pada putraku kematian salah satu siren yang telah membuatnya seperti ini," ujar John.
"Tapi dia sudah terlalu tua, John. Dia berusia 79 tahun, aku yakin ibuku bukan salah satu dari mereka!" tegas Chelsea. "Kau mengatakan kemarin kau telah menangkapnya, apa yang kau lihat adalah ibukum!?" lanjutnya.
"Yang kemarin aku tangkap memang bukan ibumu, tapi saat ini rahasia ibumu terbongkar, dia adalah siren. Aku tak peduli dia ibumu atau bukan, aku akan tetap melakukannya."
Pandangan Chelsea beralih pada putranya, Ryan.
"Ryan! Nenek mengurusmu dari kecil sampai saat ini, dimana hati nuranimu saat melihat nenekmu hendak dibunuh!? Apa kau hanya membiarkannya saja!?"
Ryan tak mengeluarkan sepatah kata pun, dia hanya menatap balik ke arah ibunya yang penuh emosi karena Ryan tak kunjung mencegah acara itu.
"Dia berada di pihakku. Jadi, mundurlah!" perintah John.
Chelsea hendak menghampiri Ryan dan ingin sekali menamparnya, tapi seorang pria yang merupakan anak buah John membawanya ke belakang dan mendorongnya pada Zack. Zack pun langsung memegangi istrinya.
Menggunakan peralatan yang sedemikian rupa, Siren Hunter segera memulainya. Mereka mengikatkan tali pada ujung ekor Rika, di dalam akuarium Rika sama sekali tak melawan karena usianya juga sudah sangat tua, dia tak mungkin melawan balik. Salah satu dari mereka memutarkan tuas yang membuat Rika naik dan tergantung di udara dengan terbalik.
Melihat itu, Chelsea menangis dan memeluk suaminya, dia tak tega melihat ibunya yang mulai kesulitan bernafas dan akan segera kehilangan nyawa dengan cara seperti ini. Sedangkan, Ryan yang berada di depan langsung pergi ke belakang, John membiarkannya karena dia mengerti apa yang Ryan rasakan jika melihat neneknya tewas. Akan tetapi, rasa egonya lebih besar dari kasihan, dia akan tetap melanjutkannya. Sepuluh menjaga melingkar untuk menjaga warga agar tidak ada yang maju dan terbawa emosi untuk membunuh Rika. Namun, warga sama sekali tak merasa emosi setelah melihat bahwa siren itu adalah Rika.
"Aku percaya padamu," kata Mike pada Ronald yang sudah menghampirinya hendak mengambil senjata di meja yang terletak di samping Mike.
"Aku akan menggunakan senapan," ucap Ronald sembari hendak membawa sebuah senapan di meja itu.
Mike memegangi tangannya lalu berkata, "tidak, aku ingin kau menggunakan panah, aku ingin melihat dia menderita sebelum tewas."
Ronald menatap Mike dan berpikir beberapa detik. Sampai pada akhirnya dia menurut apa kata Mike.
"Baiklah, kau yang meminta ini."
Mike tersenyum saat Ronald memutuskan untuk membawa panah.
"Terima kasih," kata Mike.
Rika semakin kesulitan bernafas, Ronald pun sesegera mungkin pergi ke hadapanya dan membidik Rika. Dia membidiknya dengan hati-hati karena Rika tak mau diam.
"Maafkan aku," gumam Ronald.
Dia melepaskan anak panahnya. Akan tetapi, bukan pada Rika, melainkan dia langsung memindahkan bidikannya pada John dengan cepat dan menembak lehernya. Sedangkan, tiba-tiba Ryan memotong tali yang mengikat neneknya dan Rika pun kembali berada di dalam akuarium
Lima penjaga mengangkat senjata apinya pada Ronald secara bersamaan hendak membunuh Ronald saat itu.
"JATUHKAN!" tegas Sena.
Ternyata kelima penjaga yang menodongkan senjatanya pada Ronald kembali ditodong oleh Sena dan kawan-kawannya, yaitu Dom, Valentine, Eli, dan Leon.
"Ayah!" teriak Mike sembari menjatuhkan dirinya dari kursi roda saat melihat John sekarat.
Zack datang dengan tiba-tiba dan merebut senjata dari salah satu penjaga, kemudian menodongkannya pada warga yang hendak protes pada Ronald karena telah melakukan pembunuhan hanya demi membela siren. Seketika para warga terdiam saat melihat Zack mengangkat senjata pada mereka. Akan tetapi, suasana sangat kacau dan berisik.
Di sisi lain, George yang baru sampai heran dengan apa yang dia saksikan.
"Ahh ... apa aku gagal menyelamatkannya?" tanyanya pada diri sendiri.
"Tapi tunggu sebentar, kenapa mereka saling menodong satu sama lain?"
Tak lama setelah itu, dia melihat akuarium yang didorong ke arahnya. Lantas dia pun menyelam ke bawah karena tak ingin ketahuan oleh manusia.
Mereka menjatuhkan akuarium itu ke laut, untung saja George menjaga jarak dan tak tertimpa oleh akuarium itu, tapi dia melihat seorang siren wanita yang keluar dari sana dan tampak kebingungan. Lantas dia pun langsung menghampirinya.
"Hey, um ... aku George, aku di sini ditugaskan untuk membawamu pada Clara dan aku yakin kau adalah orangnya."
"Membawaku kemana?" tanya Rika.
"Di sana ada tempat khusus siren yang tidak akan pernah dijangkau oleh manusia. Jadi, kau akan aman tinggal bersama kami."
"Tidak, aku akan tinggal di sini, bersama anak dan cucuku."
"Di sini tidak aman, walaupun kau berasal dari sini, jika kau itu siren. Mereka akan tetap membencimu."
Apa yang George katakan benar, Rika mengingat orang-orang yang protes karena Ryan telah menyelamatkannya.
Beberapa kali dia mendengar Ryan memanggilnya dari permukaan, lantas dia langsung pergi ke atas dan menemui cucunya.
"Ya Tuhan kau membuatku takut, Nek."
"Tak apa, Ryan. Nenek bertemu dengan satu siren di sini dan dia menungguku dari tadi. Aku akan pergi bersamanya."
"Apa? Tidak, kau tak harus percaya pada mereka. Kau tinggal di sekitar sini saja."
"Tidak, tidak aman untukku tinggal di sini. Mereka akan dengan mudah memburu dan menangkapku."
"Tapi bagaimana jika aku, ibu, dan ayah ingin menemuimu?"
"Nenek akan ke sini setiap tengah malam."
Ryan pun tak bisa menghalangi neneknya, apa yang dikatakannya mungkin memang benar. Pasti akan ada rasa dendam dari komunitas Siren Hunter untuk kembali memburu neneknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren's Curse : Battle of Atlantis (TELAH TERBIT!)
Fantasy[Adventure, Fantasy] {Sequel Kutukan Siren} { Update Setiap Hari! Support Dengan Vote Untuk Membuat Author Semangat} 50 tahun telah berlalu, Clara sudah bisa merelakan kepergian Rita, ibunya. Namun, kematiannya meninggalkan teka-teki yang membuat Cl...