Jeritan Sirena telah membuat siapapun yang menunggu di luar terkejut. Clara bergegas masuk untuk melihat apa yang terjadi di dalam ruang medis.
Dia menutup mulutnya dengan satu tangan dan matanya membulat, tak menyangka apa yang telah terjadi di hadapannya. Terlihat Sirena tewas dengan keadaan kepala yang terpisah dari tubuhnya. Sedangkan, George berdiri membelakanginya.
"Clara, apa yang ter-" Mira tak melanjutkan ucapannya setelah melihat apa yang Clara lihat.
Rick dan Flo menyusulnya masuk karena khawatir dengan apa yang terjadi di dalam sana.
"Oh, shit," gumam Flo.
"George, apa yang telah kau lakukan?" tanya Clara.
George hanya menoleh ke arah samping, melihat Clara dan yang lainnya hanya melalui ekor matanya.
"Apa yang telah kulakukan? Bukankah kau menyuruhku untuk menghabisi monster-monster seperti ini, Clara?"
Rick, Mira, dan Flo terperanjat saat George mengatakan hal itu. Bahkan Flo sendiri kecewa karena merasa telah dihianati.
"Flo, dengarkan aku! Apa yang diucapkannya tidaklah benar, aku tak pernah menyuruh siapapun untuk membunuh para coldlight." Clara berusaha meyakinkan Flo bahwa pernyataan George itu sepenuhnya omong kosong.
"Dia berbohong padamu, Flo. Kau pikir apa yang kami bicarakan di luar kota ini sebelum ada siren yang menusukku? Dia memintaku untuk membersihkan tempatnya dari monster sepertimu dan teman-temanmu," timpal George yang kemudian membalikkan badannya.
Mata Flo mulai berkaca-kaca, dia mulai menyesali tindakannya karena telah membawa kaumnya kemari.
"Memang seharusnya aku tak percaya pada siren," ucap Flo. Kemudian dia menarik jasad Sirena dan membawa kepalanya pergi dari sana.
"Kalian berdua, tolong halangi Flo untuk tidak bertemu dengan kaumnya sementara waktu! Akan terjadi masalah besar jika dia memberi tahu mereka," pinta Clara.
Rick dan Mira masih bertanya-tanya apa yang terjadi sebenarnya. Namun, mereka menjalankan tugas dari Clara terlebih dahulu karena jika Flo memberi tahu coldlight lainnya, maka akan terjadi peperangan antara siren dan coldlight.
"George, apa yang sebenarnya kau lakukan? Kenapa kau mengadu domba kami? Apa ini karena kau belum mendapat jawaban mengenai hubungan kita?" tanya Clara. Kini di ruangan itu hanya ada Clara dan George saja.
"Tidak, tidak. Ini tak ada sama sekali hubungannya dengan pembicaraan kita sebelumnya, aku hanya mengabdi pada Pontus, Sang Dewa Laut sesungguhnya. Dia memintaku untuk menghabisi ciptaannya yang gagal, ya, para coldlight yang ada di sini. Tapi, kurasa aku tidak perlu menghabisinya dengan tanganku sendiri, kaummu bisa menghabisi sampah-sampah itu. Sedangkan, aku akan mencari udara segar di luar sana," tutur George. Kemudian dia pergi dari sana dan meninggalkan kota.
Clara benar-benar dibingungkan dengan George yang tiba-tiba berubah sikapnya menjadi seperti itu. Di satu sisi dia curiga George menjadi seperti itu pengaruh dari sihir Karin yang diterapkan dengan cara menusuknya, tapi di sisi lain, dia tak merasakan adanya energi Karin dalam tubuh George.
***
"Flo, dengarkan aku! Kumohon jangan lakukan itu, jika kau melakukannya akan memicu peperangan di kedua belah pihak," ujar Rick yang ada di belakangnya seorang diri.
Flo membalikkan badannya. "Kalian telah menghianati kami, bagaimana mungkin aku tak memberi tahu bangsaku sendiri."
"Aku yakin sesuatu telah mengontrol George, dia tak seperti itu, sikapnya berubah saat dia ditusuk."
"Konyol, penusukkan itu tak akan berpengaruh pada perubahan sikap seseorang. Dia hanya memberi tahu kebenarannya padaku."
Tak memberi kesempatan pada Rick untuk berbicara lagi, dia berbalik hendak pergi meninggalkan Rick.
"Sleep!" Mira tiba-tiba ada di hadapannya dan menempelkan jarinya tepat di jidat Flo. Sihirnya berhasil membuat Flo tertidur seketika.
Rick bergegas menangkap jasad Sirena beserta kepalanya yang terlepas dari tangan Flo.
Tak lama kemudian, Flo terbangun di sebuah ruangan yang tertutup rapat. Dia terkejut karena jasad Sirena yang dibawanya hilang.
"Hey, keluarkan aku dari sini!" teriaknya sembari memukul-mukul pintu.
"Maaf, Flo, kami tak bisa melakukannya. Ini demi kebaikan kaum kita masing-masing, kami tak ingin ada peperangan antara siren dan coldlight," ujar Mira.
"DASAR PENGHIANAT!! Kalian telah membunuh temanku! Aku menyesal karena telah percaya pada kalian!"
Rick dan Mira hanya bertatapan saja, mereka sebenarnya tak tega melakukan ini, tapi jika mereka tak melakukannya, peperangan tak dapat terhindarkan lagi.
"Ingat apa yang kukatakan! Aku akan membunuh semua siren di sini! Ingat itu!!"
Mereka berdua tetap berusaha untuk mengabaikan teriakan Flo. Setelah beberapa saat mengabaikannya, Flo terdiam tanpa suara dalam waktu yang cukup lama.
"Apa dia pingsan?" tanya Rick.
"Aku tak tahu, tapi mungkin saja ya."
"Apa aku boleh memeriksanya?"
"Tidak, kau tak perlu memeriksanya," balas Mira.
Beberapa menit mereka menunggu, Flo masih tak bersuara, mereka mulai berpikir mungkin Flo sudah menerima hukumannya. Tak lama setelah itu, Clara datang menghampiri mereka.
"Dimana dia?" tanya Clara.
"Dia di dalam sana, kami menguncinya," balas Rick.
"Baguslah, aku ingin bicara dengannya sebentar."
Mira pun mempersilakan Clara jika memang ingin bicara pada Flo. Namun, setelah dibuka pintunya, Flo terlihat sedang tidur.
Mira masuk hendak membangunkan Flo, tapi Clara melarangnya.
"Tak apa, biarkan saja, aku akan kembali saat dia sudah bangun. Dia mengalami hari yang berat hari ini, biarkan saja dia istirahat."
"Baiklah, kami akan terus menjaganya," balas Mira.
Clara pun beranjak dari sana untuk kembali memastikan tak ada seorang pun yang curiga atas hilangnya Sirena. Selain itu, dia juga ingin menemani Kinar yang masih belum sadarkan diri.
***
"Apa-apaan ini!? Siapa yang melakukan ini padanya!?" Seorang pria coldlight terlihat sangat marah saat melihat jasad Sirena yang terlepas kepalanya. Tak hanya dia, semua coldlight yang ada di ruangan itu pun dibuat terkejut sekaligus marah besar akan hal itu.
"Para siren yang melakukannya, mereka menyergap Sirena saat sedang bekerja. Maafkan aku, aku tak tahu mereka akan berhianat," balas Flo.
"Lupakan!! Satu hal yang harus kita lakukan saat ini juga, habisi para siren di sini!!" tegas pria itu.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren's Curse : Battle of Atlantis (TELAH TERBIT!)
Fantasy[Adventure, Fantasy] {Sequel Kutukan Siren} { Update Setiap Hari! Support Dengan Vote Untuk Membuat Author Semangat} 50 tahun telah berlalu, Clara sudah bisa merelakan kepergian Rita, ibunya. Namun, kematiannya meninggalkan teka-teki yang membuat Cl...