PRESENT DAY
"Sial! Gua ini panjang sekali," gerutu Mira.
Kinar, Mira, dan Rita sudah memasuki gua itu dan belum menemukan ujungnya, padahal mereka sudah menyusurinya cukup dalam.
"Sebentar lagi kita akan melihat ada apa di depan sana," ucap Flo yang memimpin jalan mereka sembari memberi penerangan.
Tak berapa lama kemudian, mereka berhasil menemukan ujung gua itu dan keluar dari sana. Seketika mereka tertegun melihat pemandangan di hadapan mereka.
"Wow, aku tak percaya di dunia ini ada dua Atlantis," cetus Kinar.
Ya, pemandangan yang mereka lihat adalah sebuah kota yang dikelilingi tiga cincincincin, kota tersebut sangat mirip dengan Atlantis, tempat dimana Clara dan siren lainnya tinggal. Namun, Atlantis di sini terlihat sudah terbengkalai karena semua bangunan sudah terdapat lumut dan banyaknya ikan-ikan berseliweran di sana.
"Flo, apa ini?" tanya Mira.
"Ini Atlantis, di sana merupakan singgasana Neptunus dan Salacia." Flo menunjuk ke sebuah kursi yang ukurannya sangat besar.
"Tapi dimana siren lain? Kenapa tempat ini terbengkalai?" tanya Kinar.
"Kita tak memiliki banyak waktu untuk membahas itu, Kin, kita harus fokus pada Clara," timpal Mira.
"Dia benar, kita tak memiliki banyak waktu di sini. Sebaiknya kita menyebar mencari Clara sebelum Ezekiel memerintahkan para coldlight untuk menangkap kami," sambung Flo.
Tak banyak berbasa-basi lagi, mereka setuju dengan ide itu. Kini mereka semua menyebar ke setiap penjuru Atlantis, tak terkecuali dengan Mira dan Rika, mereka tetap bersama karena Mira tak ingin Rika terluka atau bahkan tewas karena jika Rika tewas, maka Clara akan kehilangan sebagian energinya.
Di sisi lain, Karin sedang berjuang keras melawan Ezekiel dan pasukannya hanya bermodalkan dua pedang. Sedangkan, Karen berada di balik rerumputan untuk membantu memulihkan kakaknya dari kejauhan dan bersembunyi agar tak seorang pun dapat mengganggunya.
"Ayolah, Karin! Kau pasti bisa!" gumam Karen sembari memainkan tangannya untuk terus menerus memulihkan energi dan juga luka kakaknya yang sedang bertarung habis-habisan.
"Mors exacuere vade!" teriak Karin.
Dia berhasil menebas leher Ezekiel hingga kepalanya putus. Karen yang melihatnya pun merasa bangga pada kakaknya itu.
"Ahh ... lumayan juga trikmu, aku terkecoh dengan gerakan cepatmu."
Karin dan Karen terperanjat mendengarnya. Walaupun kepala Ezekiel sudah terpisah dari kepalanya, tapi dia masih bisa berbicara.
Tiba-tiba saja kepala Ezekiel melayang hendak kembali ke badannya. Terbesit di kepala Karin untuk memanfaatkan kesempatan itu untuk membunuhnya dengan cara menusuk kepalanya.
Ledakan terjadi saat ujung pedang Karin baru saja menyentuh sedikit kulit Ezekiel, hal itu membuat Karin terpental cukup jauh. Tak hanya Karin saja, Karen pun ikut terpental hingga berguling ke dasar laut.
Karen bergegas kembali bangkit dan berusaha menyingkirkan pasir yang menghalangi pandangannya.
KREK! KREK!
Ezekiel meregangkan tulang lehernya dan saat itu juga kepalanya berhasil kembali menyatu.
Dia melihat ke arah Karen sekilas, gadis itu pun kembali bersembunyi di balik rumput laut. Setelah beberapa detik bersembunyi, dia kembali mengintip Ezekiel. Namun, pria itu tak ada di sana, nafasnya merasa lega karena dia tak merasa dicurigai.
Tanpa sepengetahuan Karen, ternyata Ezekiel sudah berada di belakangnya menunggu Karen berbalik. Benar saja, Karen berbalik dan terkejut melihat Ezekiel yang tiba-tiba berada di hadapannya.
Ezekiel langsung mencekiknya dan membawa Karen dari tempat persembunyiannya. Dia melemparkannya ke dasar laut hingga banyak pasir yang mengapung di air. Akan tetapi, Karen tak bisa memanfaatkan kesempatan itu karena setelah Ezekiel melemparnya, sesuatu sudah mengikat tangannya dan ekornya juga tak bisa bergerak sama sekali akibat sihir dari Ezekiel.
Ezekiel berenang ke atas dan menarik Karen menggunakan sihir telekinesisnya.
"Sudah kuduga pasti ada orang ketiga di pertarunganku tadi. Siapa kalian dan apa kedatangan kalian kemari?" tanya Ezekiel.
"Kau tak perlu tahu siapa kami, tapi sudah dapat dipastikan kami akan membunuhmu," balas Karen.
"Ouch! Itu mengerikan, tapi siren-siren bodoh seperti kalian tak akan mampu mengalahkanku."
"Kami memang tak akan mengalahkanmu, tapi Clara bisa menghabisimu sampai tak tersisa," balas Karen.
Mendengar penuturan Karen. Ezekiel baru teringat bahwa sebelumnya dia hendak membunuh Mira, Rika, dan Flo. Akan tetapi, dia tak melihat mereka bertiga di sana.
"Shit!" Pandangannya beralih pada para coldlight. "Prenasledujte a chyťte ich všetkých v jaskyni!!"
Beberapa coldlight yang telah dipersenjatai bergegas pergi ke gua untuk menangkap para siren yang menyusup.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren's Curse : Battle of Atlantis (TELAH TERBIT!)
Fantasía[Adventure, Fantasy] {Sequel Kutukan Siren} { Update Setiap Hari! Support Dengan Vote Untuk Membuat Author Semangat} 50 tahun telah berlalu, Clara sudah bisa merelakan kepergian Rita, ibunya. Namun, kematiannya meninggalkan teka-teki yang membuat Cl...