50 tahun silam, Clara kehilangan ibu tercintanya, Rita. Kematian Rita meninggalkan teka teki yang membuat Clara bingung, hingga dia diganggu oleh bayang-bayang wanita yang selalu mengamatinya dimana pun dia berada.
Setelah keruntuhan Underwater City yang memakan satu jiwa, seluruh siren tak ingin lagi tinggal di sana. Namun, Clara begitu yakin bahwa kematian ibunya bukan karena bencana yang menimpanya saat itu, melainkan dibunuh oleh siren bernama Thalassa.
"Kita harus mencari tempat lain, Clara. Mereka trauma tinggal di sini," ucap George pada Clara yang terlihat kebingungan seorang diri.
"Tidak, George. Aku tidak mau mengambil risiko, di luar sana tidak aman untuk siren. Aku tak mau berurusan dengan manusia."
"Kita tak akan berurusan dengan manusia, kita harus mencari tempat lain, tapi masih di kedalaman yang mustahil dijangkau oleh manusia."
Clara pun memikirkan ucapan George. Dia mulai berpikir untuk kembali ke Atlantis dan membangun ulang kota tersebut. Namun, Clara harus bernegosiasi dengan para penduduk Underwater City. Tidak semua siren ingin pindah ke Atlantis.
Benar saja, ketika Clara mengumumkan akan memindahkan para penduduk ke Underwater City, tak sedikit dari mereka menolak untuk pindah. Justru mereka lebih memilih mati di sini daripada harus kembali ke Atlantis.
Ditambah adanya provokator yang membuat situasi semakin memanas, membuat Clara semakin bingung dan geram.
"DIAM!!" tegas Clara. Seketika suasana yang sebelumnya kacau menjadi sunyi.
"Dengarkan aku! Aku memutuskan untuk pindah ke Atlantis karena tidak ada tempat yang lebih aman lagi untuk kita. Di situasi seperti ini, kalian memaksaku untuk mencari tempat aman untuk kita. Tapi setelah aku menemukannya, kalian malah menolak dan memilih mati di sini! Jika seperti itu cara kalian, silakan cari pemimpin yang lebih bijak dan bisa membuat kalian aman kapan pun dan dimana pun," lanjut Clara. Gadis berambut pirang itu begitu geram dengan para penduduk, tak seperti biasanya mereka seperti itu hingga membuat Clara kesal.
Setelah berkata demikian, Clara pun meninggalkan mereka dan kembali ke kamarnya untuk menenangkan pikirannya. Rick yang belum pernah melihat Clara semarah itu, dia langsung menghampirinya.
"Apa yang kau sembunyikan, Clara?" tanya Rick.
"Aku butuh waktu untuk sendiri, bisakah kau keluar dari sini?" Clara malah mengusir Rick yang berusaha menenangkannya.
"Tidak, Clara. Kau tak butuh waktu untuk sendiri, tapi kau membutuhkan teman untuk menceritakan masalahmu." Rick yang sudah berteman dengan Clara berpuluh-puluh tahun, tak ingin meninggalkan Clara dengan keadaan seperti ini.
Setelah dibujuk beberapa kali, Clara bercerita pada Rick. Ternyata Clara terus dihantui dengan kematian ibunya yang terus menerus menyebut nama Thalassa. Clara yakin bahwa siren bernama Thalassa itu adalah bayang-bayang wanita yang selalu mengganggunya. Namun, Clara masih belum pernah melihat wujud asli Thalassa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren's Curse : Battle of Atlantis (TELAH TERBIT!)
Fantasía[Adventure, Fantasy] {Sequel Kutukan Siren} { Update Setiap Hari! Support Dengan Vote Untuk Membuat Author Semangat} 50 tahun telah berlalu, Clara sudah bisa merelakan kepergian Rita, ibunya. Namun, kematiannya meninggalkan teka-teki yang membuat Cl...