"Sial! Kenapa dia harus datang saat aku memindahkan sebagian kutukanku pada Rika!" gerutu Clara.
"Karena sudah lama mengincarmu, Poseidon," timpal Thalassa.
Clara terperanjat saat dimana wanita yang ada di hadapannya berkata demikian seolah merespon apa yang dia katakan.
"Ah ... apa kau lupa kalau aku lebih kuat darimu? Aku bisa mendengarmu walau kau berbicara sangat pelan, bahkan aku bisa mengetahui isi hatimu saat ini," tutur Thalassa.
"Apa maksudmu? Aku tidak mengenalmu dan kenapa kau membunuh ibuku?!" tanya Clara dengan tegas.
Di sisi lain, Rick dan George sudah menemukan keberadaan Clara. Akan tetapi, mereka berhenti sebelum mendekati perahu yang Clara tumpangi.
"Apa kau melihatnya?" tanya Rick.
"Apa? Pusaran air itu? Ya, aku melihatnya, itu terlihat aneh karena pusarannya berasal dari atas permukaan," balas George.
"Itu bukan berasal dari permukaan, bodoh, tapi bentuk pusaran seperti itu menandakan adanya makhluk yang kekuatannya lebih besar dari kita, bahkan dia jauh lebih kuat."
"Baiklah, kalau begitu kita sebaiknya kembali, Clara tidak di sini."
"Tidak! Clara pasti di atas perahu itu, aku yakin," sanggah Rick.
"Mustahil, dia itu siren, Rick. Kenapa dia harus memakai perahu?" tanya George.
"Aku merasakan energi Clara tidak seperti biasanya, pasti ada yang salah, ayok kita bantu dia!" Rick bergegas pergi dari sana tanpa meminta persetujuan George.
"Eh, tunggu!" George tak ingin ditinggal sendirian, dia pun menyusulnya.
Clara yang mendengar bahwa Thalassa membunuh Rita hanya untuk memancingnya keluar, merasa geram.
"Mortem percutiens!" teriak Clara sembari mengarahkan kedua tangannya ke arah Thalassa. Akan tetapi, tak terjadi apapun.
Thalassa tertawa dengan sinis setelah menyaksikan hal konyol tersebut. Kini dia beranggapan bisa membunuh Clara dengan sangat mudah, dia mengangkat tangannya dan air yang berada di hadapannya terangkat ke udara dan berbentuk tombak, seketika itu air itu tak hanya berbentuk tombak, tapi menjadi sebuah tombak sungguhan. Dia pun mengarahkan tangannya ke arah Clara yang membuat tombak besar itu melayang ke arah gadis malang yang berada di atas perahu seorang diri.
"Sial!" umpat Clara yang disusul dirinya melompat ke dalam air.
Satu serangan dari Thalassa menyebabkan gelombang yang cukup dahsyat dan menghancurkan perahu Clara.
Clara yang baru melompat ke dalam air, langsung dipegangi tangannya oleh Rick dan George untuk dibawa ke tempat persembunyian baru mereka. Akan tetapi, kondisi Clara yang kini tak bisa bernafas di dalam air dia berusaha memberontak. Namun, Rick dan George tak menyadarinya dan membawanya dengan cepat.
Kedua tangan Clara memunculkan cahaya biru pertanda akan menyerang, dia pun melakukan serangan ringan pada kedua temannya itu dan berhasil melepaskan tangannya.
"Aww! Clara, ada apa?" tanya Rick.
Clara hanya menjawabnya dengan menggelengkan kepala, lalu berenang hendak ke permukaan.
Lantas Rick dan George pun mengikutinya dan langsung menanyakan alasan Clara menyerangnya seperti itu seolah tak ingin dibawa oleh mereka berdua.
"Ceritanya panjang, tapi aku membutuhkan satu orang diantara kalian untuk pergi ke pesisir," balas Clara.
"Apa!?" Rick dan George terkejut dalam waktu bersamaan setelah Clara mengatakan itu.
"Apa maksudmu? Dimana kekuatanmu? Aku merasakan energi yang aneh di dalam tubuhmu," tanya Rick.
"Rick, kita tak memiliki waktu untuk membahas itu. Sepertinya kita sedang dikejar," timpal George.
Rick dan Clara pun melihat ke arah dimana George melihatnya. Benar saja, Thalassa mengubah wujudnya menjadi siren berukuran normal dan berenang dengan cepat mengejar mereka bertiga sehingga dapat dilihat dari permukaan dari gelombang air yang bergoyang.
"Geroge, aku percaya padamu," kata Clara.
"Apa maksudmu?"
"Selamatkan siren yang akan dieksekusi oleh manusia di pesisir, kumohon!"
George tak bisa menolaknya, mau tak mau dia harus memenuhi keinginan Clara walau sebenarnya dia sendiri takut diburu oleh manusia.
"Tunggu di sini!" pinta Rick. Dia pun langsung menyelam dan melihat ke arah Thalassa yang sudah mendekat.
Dia saling menghadapkan telapak tangannya seakan mengumpulkan energi. Setelah Thalassa semakin mendekat, dia melepaskan serangannya pada Thalassa yang menyebabkan wanita itu kembali terpental. Rick kembali ke permukaan.
"Tak akan lama dia kembali, kita harus segera pergi!"
George diperintahkan pergi lebih dulu, kini hanya tinggal Rick dan Clara saja.
"Berapa lama kau bisa menahan nafasmu?" tanya Rick.
"Aku tak tahu, tidak lebih dari lima menit mungkin," balas Clara.
"Bagus, itu akan cukup untuk membawamu."
Rick pun membawanya menyelam dan berenang dengan cepat menggunakan kekuatannya. Akan tetapi, secepat apapun Rick, kekuatannya tetap saja tak sebanding dengan Thalassa. Kini Thalassa sudah berenang di sampingnya. Siren dengan rupa sangat menyeramkan itu melemparkan energi hitam pada Rick sehingga membuat Rick dan Clara terpental.
Kini Clara terlepas dari Rick, tapi Rick sebagai sahabatnya sejak dulu, dia hendak menghampiri Clara. Akan tetapi, dengan sihir yang kembali Thalassa lemparkan membuat dirinya terpental sangat jauh.
"Menyerahlah!" kata Thalassa sembari mengikuti Clara yang hendak berenang ke permukaan.
Clara mengabaikannya, dia sudah tak bisa menahannya lebih lama lagi akibat serangan Thalassa sebelumnya. Baru saja dia hendak sampai ke permukaan, Thalassa menarik kakinya dan berenang dengan cepat menuju dasar laut. Setelah dekat dengan dasar laut, Thalassa berhenti lalu melemparkan Clara ke dasar laut hingga terbentur sangat keras.
Kini Clara mengapung dan sudah sangat pasrah, pandangannya terhalang oleh pasir. Dia mulai menyerah dan merasa bersalah pada ibunya karena tak bisa membalaskan dendam pada Thalassa.
Dia mulai kejang-kejang karena meminum air laut dan tenggelam di kedalaman yang mustahil dijangkau manusia biasa tanpa peralatan.
Seorang wanita tiba-tiba datang dan memegang kening Clara. Clara spontan merasakan bahwa dirinya bisa bernafas, dia pun mencobanya dan benar saja, dia bisa bernafas di dalam air dan seketika kakinya berubah kembali menjadi ekor siren yang indah.
Bersamaan dengan pasir yang sudah hilang dari pandangannya secara perlahan, dia melihat seorang siren dengan rambut berwarna merah.
"Mira?"
"Ya, lama tak bertemu denganmu, Clara," balas Mira.
"Mira, awas!" teriak Clara yang melihat Thalassa berenang dengan cepat ke arah Mira. Akan tetapi, walau Thalassa menggunakan kecepatannya, seorang wanita tiba-tiba menghadangnya dari samping.
"Siapa itu?" tanya Clara.
"Kau akan melihatnya."
"Kita harus membantunya," sambung Clara.
"Tidak, dia tak sebanding denganmu. Kita bisa melihat siapa yang unggul dari sini."
Mereka berdua menyaksikan pertarungan hebat antara dua siren itu. Benar saja, wanita yang melawan Thalassa berhasil Thalassa kerepotan dan memutuskan pergi. Hal itu membuat Clara kagum karena dia sendiri merasakan energi kuat dari Thalassa.
Clara melihat wanita itu menghampirinya dan hanya dengan satu kedipan mata dia sudah ada di hadapan Clara. Lantas matanya membulat, dia tak menyangka yang membantunya adalah musuh lamanya, Poseidon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren's Curse : Battle of Atlantis (TELAH TERBIT!)
Fantasy[Adventure, Fantasy] {Sequel Kutukan Siren} { Update Setiap Hari! Support Dengan Vote Untuk Membuat Author Semangat} 50 tahun telah berlalu, Clara sudah bisa merelakan kepergian Rita, ibunya. Namun, kematiannya meninggalkan teka-teki yang membuat Cl...