Pagi itu, Rika mengatakan pada Ryan bahwa dirinya ingin menemui Clara. Akan tetapi, Ryan tak bisa mengabulkan permintaan neneknya yang satu ini karena dia tak punya hak sama sekali sebelum memiliki izin John, pemimpin para pemburu siren atau yang akrab dikenal SH (Siren Hunter).
"Ryan, nenek mohon. Dia tak seperti siren lainnya," kata Rika.
"Kita belum mengetahuinya, Nek, bisa saja dia sama saja dengan mereka yang menghabisi orang-orang di pantai," balas Ryan sembari bersiap-siap hendak berangkat ke kantornya untuk bekerja.
Rika dan cucunya beradu argumen mengenai Clara dan Dark Siren yang menyerang pantai secara tiba-tiba dan menghabisi banyak korban.
"Jika Clara sama dengan siren lainnya, lalu kenapa dia menolong orang-orang di pantai dan membunuh siren lainnya?"
"Itu karena dia berpura-pura, dia hanya sudah mengetahui dirinya akan ditangkap. Dia melakukan itu untuk mengambil kepercayaan semua orang, tapi tidak dengan para pemburu siren," balas Ryan.
"Apa? Aku telah bertemu dengannya lima puluh tahun lalu, Ryan! Sebelum kau lahir dan bahkan sebelum ibu dan ayahmu menikah, aku sudah menemuinya lebih dulu. Jika kau tidak mempertemukanku dengan Clara hari ini, aku tak akan menganggapmu sebagai cucuku," ujar Rika dengan sedikit emosi.
Mendengar itu, Ryan yang hendak berangkat kerja menghentikan langkahnya tepat di depan pintu keluar. Baru kali ini neneknya berkata demikian.
Rika menyangka cucunya itu akan berubah pikiran setelah dirinya berkata seperti itu sampai membuat Ryan berpikir sejenak. Akan tetapi, Ryan ternyata kembali melanjutkan langkahnya dan pergi dari sana dengan raut yang terlihat kesal.
"Ryan? Ada apa?" tanya seorang wanita yang mengenakan topi pantai berbentuk bulat itu.
(Topi yang dimaksud)
"Ada apa dengannya?" tanya seorang pria brewok yang ada di samping wanita itu yang melihat Ryan tak menjawab pertanyaan si wanita.
"Aku tidak tahu, ayo kita cari tahu!"
Kedua pasangan itu masuk ke dalam rumah Rika.
"Ibu! Kami pulang!" sapa si wanita saat memasuki rumah.
Rika yang sedang mencuci piring bergegas menemui suara yang tak asing di telinganya itu.
"Chelsea, Zack. Aku merindukan kalian." Rika memeluk mereka berdua secara bergantian.
"Kami merindukanmu juga, Bu. Maaf kami baru bisa berkunjung, Zack baru bisa mendapatkan liburannya saat ini," tutur Chelsea.
"Tak apa, yang terpenting saat ini aku bisa bertemu dengan putri kesayanganku satu-satunya," balas Rika.
"Oh ya, apa Ryan membuat masalah di sini? Tadi Chelsea bertanya padanya sebelum dia pergi, tapi dia mengabaikan kami begitu saja," tanya Zack.
"Ah, ya, ada yang harus kujelaskan. Duduklah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren's Curse : Battle of Atlantis (TELAH TERBIT!)
Fantasía[Adventure, Fantasy] {Sequel Kutukan Siren} { Update Setiap Hari! Support Dengan Vote Untuk Membuat Author Semangat} 50 tahun telah berlalu, Clara sudah bisa merelakan kepergian Rita, ibunya. Namun, kematiannya meninggalkan teka-teki yang membuat Cl...