Hanya tinggal Clara yang harus pergi ke Atlantis. Namun, masih terasa berat baginya untuk meninggalkan Mira di gua yang hendak runtuh itu.
Mau tak mau, dia tetap harus pergi dari sana dan memeriksa keadaan warga yang tersisa.
"Akhirnya aku bisa kembali ke sini," gumamnya saat berada di dekat Telford, lubang besar menuju Atlantis.
Sebelum masuk ke sana, tiba-tiba dia teringat akan sahabatnya, Clarissa, yang sudah tewas. Dia melihat ke sekelilingnya, mengingat kenangan-kenangannya bersama Clarissa di sana. Tak mengulur waktu lagi, dia bergegas masuk ke Telford dan berharap masih banyak siren yang dapat diselamatkan.
Sesampainya di Atlantis, dia tertegun melihat pemandangan yang sangat berantakan. Semua siren masih berkumpul di satu titik karena tak tahu apa yang harus mereka lakukan.
"Sepertinya kita tak bisa tinggal di sini, Clara," kata Rick yang menghampirinya.
Clara tak tahu harus menjawab apa, dia pun kebingungan saat melihat seluruh bangunan Atlantis rusak.
"Siapa yang melakukan ini? Dark siren?" tanya Clara.
"Kemungkinannya seperti itu, Nereids datang membantu kami saat Ramuda, pemimpin dark siren, mengamuk."
"Nereids? Mengapa dia membantu kami?"
"Mungkin karena dia penjaga lautan, tak hanya menjaga para nelayan yang berlayar, tapi menjaga makhluk laut seperti kita."
"Itu tidak masuk akal, Rick. Jika dia memang menjaga seluruh lautan bersama makhluknya. Kenapa dia tak menjaga kerajaan Pontus?"
Seketika Rick dibingungkan dengan pertanyaan Clara seperti itu. Apa yang ada di pikiran Clara kini Rick pun memikirkan hal yang sama, yaitu hancur dan terbengkalainya Atlantis milik Pontus. Seandainya kala itu ada peperangan di kerajaan Pontus, kenapa Nereids tak membantunya? Seperti itulah pemikiran mereka saat ini.
Melewati percakapan itu, Clara beranjak menghampiri para warga. Terlihat banyak dari mereka yang mengalami luka-luka. Hatinya merasa teriris saat melihat pemandangan itu, dia merasa marah dan kecewa pada dirinya sendiri. Seandainya saat itu dia tak menghampiri Rika ke permukaan, mungkin kerajaannya tak akan berakhir seperti ini.
"Apa yang harus kita lakukan, Clara? Rumah kita sudah hancur," tanya seorang wanita yang terlihat begitu pasrah.
"Kita harus kembali memperbaikinya bersama, maafkan aku karena telah meninggalkan kalian. Kali ini aku berjanji tak akan meninggalkan tempat ini dalam waktu lama lagi. Jadi, apa kalian bersedia membangun ulang Atlantis dan mengembangkannya bersama-sama?"
Walaupun tak begitu banyak siren yang tersisa, mereka tetap ingin melanjutkan hidup dan mulai bergerak untuk kembali membangun Atlantis yang sudah hancur.
***
TIGA HARI KEMUDIAN
Dikarenakan banyak siren tipe sihir dan medis berguguran, hal itu menyebabkan pembangunan Atlantis sangat lambat, tapi mereka berhasil menyelesaikannya dalam tiga hari.
"Bagaimana? Apa kau menemukan jejak mereka?" tanya Clara pada George yang baru saja datang.
"Maafkan aku, aku tak bisa menemukan mereka. Bahkan tak ada sedikit pun jejak mereka di luar sana," balas George.
"Ah, baiklah, sebaiknya kau istirahat, George. Pasti kau sangat kelelahan mengelilingi lautan seharian."
George pun beranjak dari sana, sebelumnya dia ditugaskan untuk mencari jejak si kembar. Namun, dia kembali tanpa membuahkan hasil.
Malam itu, Clara berinisiatif untuk menjaga Atlantis seorang diri. Namun, Rick datang menghampiri dengan alasan menemaninya untuk berjaga.
Clara yang memahami kondisi Rick, lantas dia menyuruhnya untuk kembali beristirahat.
"Tak apa, aku sudah sedikit membaik sekarang," sanggah Rick yang tak ingin membiarkan sahabatnya berjaga sendirian.
"Oh, ya, aku ingin bertanya sesuatu padamu," sambungnya.
"Bertanya apa?"
"Saat George membunuh Sirena di ruang medis, dia mengatakan bahwa kau menyuruhnya untuk menghabisi para coldlight, apa itu benar?"
"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja itu tak benar, dia hanya ingin mengadu domba saja."
"Lalu kenapa dia bisa seperti itu? Selama aku mengenalnya, dia anak yang baik."
"Aku tak tahu, sikapnya sudah sangat berubah semenjak pembunuhan Sirena. Dia mengatakan bahwa Pontus memerintahkan dia untuk membunuh para coldlight, tapi dia tak ingin melakukannya, justru dia mengadu domba kita agar kita yang membunuh para coldlight," tutur Clara.
Rick percaya apa yang dikatakan Clara, dia mulai paham bahwa tujuan George hanyalah untuk mengadu domba. Namun, dia masih kebingungan dengan sikap George yang berubah drastis.
Clara mengatakan dirinya sangat yakin bahwa yang membuat George seperti itu ialah Karin dengan energi gelapnya karena saat itu Clara hendak memukulnya, tapi Karin berubah menjadi tinta.
Di tengah obrolan mereka, tiba-tiba Clara berenang mendekat ke arah Telford.
"Ada apa?" Rick menyusulnya.
"Ada yang masuk ke sini," balas Clara. "Rick, bantu aku untuk evakuasi warga untuk berjaga-jaga."
Rick bergegas dari sana dengan cepat untuk mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman dan menjauh dari Telford.
Tak lama kemudian, seorang siren berambut biru muncul dari lubang Telford tak terkendali hingga membentur dasar laut. Inilah keunikan Telford sejak dulu, lubang ini memiliki arus yang kuat.
Clara sontak mengikuti kemana arah pria itu terdampar dan sudah menyiapkan energi di tangannya untuk menyerang jika ternyata siren pria itu jahat.
"Ezekiel?"
Ternyata pria yang terdampar di Atlantis itu ialah Ezekiel.
"Clara? Kumohon bantu aku."
"Kenapa aku harus membantumu? Kau saja sudah menjebakku untuk bertemu dengan Pontus."
"Maafkan aku, tapi kali ini ada hubungannya dengan temanmu yang kembar itu."
"Siapa? Karen? DIMANA DIA?" Clara masih tak ingin menurunkan lengannya karena masih tak percaya pada Ezekiel.
"Dia bekerja sama dengan Black Rose, sekarang mereka dalam perjalanan kemari untuk menyerangmu."
Satu nama yang membuat Clara tertegun, yaitu Black Rose. Black Rose merupakan salah satu alter ego paling kuat yang pernah dia lawan, bahkan dulu dia melawan sahabatnya sampai tewas karena dalam pengaruh Black Rose. Dia merasa setelah rela membunuh sahabatnya itu, Black Rose sudah mati. Namun, yang menjadi pertanyaannya kini hanya satu, apakah Emilia sebenarnya masih hidup?
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren's Curse : Battle of Atlantis (TELAH TERBIT!)
Fantasy[Adventure, Fantasy] {Sequel Kutukan Siren} { Update Setiap Hari! Support Dengan Vote Untuk Membuat Author Semangat} 50 tahun telah berlalu, Clara sudah bisa merelakan kepergian Rita, ibunya. Namun, kematiannya meninggalkan teka-teki yang membuat Cl...