TWENTY FIVE THOUSAND YEARS AGO
"Yang Mulia, aku bisa memperbanyak jumlah siren untuk memperkuat pertahanan kita," ucap seorang siren pria tampan dengan rambut berwarna biru.
"Tidak, Ezekiel, kita tak harus memperbanyak kaum kita dengan cara menyakiti manusia."
"Tapi kita tidak menyakiti mereka, kita hanya memberi mereka kehidupan baru," sanggahnya.
"Merenggut kehidupan manusia sama saja merusak kebahagiaan mereka dan menyakitinya."
"Jika kau memiliki pemikiran seperti ini terus menerus. Mohon maaf, Yang Mulia. Maka, Atlantis tidak akan pernah berkembang."
Mendengar perkataan Ezekiel yang terkesan tak sopan, siren pria tua dengan memakai pernak-pernik emas beranjak dari singgasananya sembari memegang trisula emas juga, dia adalah Neptunus, Sang Dewa Laut.
"Jika kau berkata seperti itu padaku sekali lagi, aku tak akan segan mengusirmu dari sini," ancam Neptunus.
Melihat Neptunus yang mulai marah, Salacia sebagai Ratu Atlantis yang ada di sampingnya pun memegang bahu suaminya dan meminta untuk tak melakukan kekerasan.
"Maafkan aku, Yang Mulia." Kepala Ezekiel terus menunduk.
Setelah diperintahkan pergi oleh Neptunus. Ezekiel pun beranjak dari sana dan melanjutkan pekerjaannya untuk berpatroli.
Saat itu Atlantis tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa siren saja di sana karena Neptunus tak ingin menambah jumlah kaumnya dengan cara mengutuk manusia menjadi siren.
Di sisi lain, Ezekiel sudah bertugas beberapa jam dan tak ada siapapun yang menyelinap ke Atlantis. Dia memutuskan untuk menghampiri seorang siren yang pertama kalinya menyusup ke Atlantis.
"Lepaskan aku dari sini!" teriak siren wanita dengan rambut berwarna merah setelah melihat kedatangan Ezekiel.
"Sudah bisa berbicara sekarang, ya?"
"Lepaskan aku dari sini atau~"
"Kau akan menghancurkan tempat ini. Aku sudah bosan mendengarnya, kau mengatakan itu lebih dari seratus kali. Jika kau bisa keluar dari penjara ini, kenapa kau tidak keluar saja dan hancurkan tempat ini? Di sini tidak ada siren kuat selain aku," tutur Ezekiel.
"Apa maksudmu?" tanya wanita itu yang sudah mulai bisa berbicara dengan tenang setelah Ezekiel berkata demikian.
Ezekiel tersenyum sinis. "Apa kau bisa menambah jumlah siren dengan cara mengutuk manusia menjadi seperti kami?"
"Tentu saja aku bisa, aku mendapatkan kekuatan ini bukan karena Neptunus, tapi karena memang aku yang sudah ditakdirkan untuk menjadi Dewa Laut," balas wanita itu dengan percaya diri.
"Aku suka semangatmu, aku akan mematikan pengamanan di sini. Setelah kau merasa energimu kembali, kau langsung saja keluar dan aku akan menunggumu."
***
Ezekiel beranjak dari sana dan kembali hendak menemui Neptunus. Akan tetapi, di singgasananya hanya ada Salacia saja, lantas dia pun bertanya kemana perginya Neptunus.
"Dia di dalam ruangannya dan tak ingin diganggu oleh siapapun," balas Salacia.
"Ada sesuatu yang harus kukatakan padanya, Yang Mulia, ini menyangkut dengan keamanan Atlantis."
"Apa itu? Katakan saja padaku dan aku akan mengatakannya pada suamiku."
"Maaf, Yang Mulia, tapi berita yang kubawa hanya untuk Dewa Neptunus saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren's Curse : Battle of Atlantis (TELAH TERBIT!)
Fantasia[Adventure, Fantasy] {Sequel Kutukan Siren} { Update Setiap Hari! Support Dengan Vote Untuk Membuat Author Semangat} 50 tahun telah berlalu, Clara sudah bisa merelakan kepergian Rita, ibunya. Namun, kematiannya meninggalkan teka-teki yang membuat Cl...