Chapter 26 - Sekarat

60 11 0
                                    

"Kinar, tunggu!"

Kinar tak memperdulikan dengan panggilan Mira, dia merasakan sesuatu yang buruk mungkin terjadi pada kedua adiknya.

"Bagaimana sekarang? Dia pergi sebelum kita menemukan Clara, apa kita akan melakukan pencarian untuk kedua kalinya?" tanya Flo.

"Ya, kalian lakukanlah pencarian lagi, aku akan menyusul Kinar. Aku khawatir terjadi sesuatu pada si kembar," balas Mira.

"Kalau begitu aku ikut dan biarkan Rika mencari sendiri."

"Tidak, Flo. Rika membutuhkanmu, aku percayakan Rika padamu."

Flo tak bisa memaksa untuk ikut, mau tak mau dia pun harus melakukan tugasnya untuk menemani Rika mencari Clara di Atlantis yang sudah terbengkalai sejak lama ini.

Di sisi lain, Kinar yang sudah kembali ke dalam gua pun berpapasan dengan tiga coldlight.

"Minggirlah! Aku tak ingin menyakiti kalian," ucap Kinar.

"Nikdy nám nemôžeš ublížiť," balas seorang coldlight wanita dengan menggunakan bahasanya yang tak bisa dipahami oleh Kinar.

"Aku tak mengerti apa maksudmu, tapi maaf, aku tak punya banyak waktu untuk ini." Kinar langsung menyerang wanita itu.

Coldlight wanita itu menahan serangan Kinar dan kedua coldlight yang berada di belakangnya langsung menyerang Kinar secara bersamaan.

***

Karen yang sudah diselimuti oleh kemarahan, matanya bercahaya menjadi berwarna hijau seperti apa yang terjadi pada Karin sebelumnya.

"Apa yang akan kau lakukan, siren mungil?" tanya Ezekiel.

Karen memainkan tangannya dan tiba-tiba rumput laut dari belakangnya bergerak menyerang Ezekiel.

Gadis itu menyerang Ezekiel secara bertubi-tubi, kali ini Ezekiel benar-benar dibuat kerepotan oleh serangan Karen.

"Sial! Bagaimana mungkin dia bisa bertambah kuat seperti ini," gumam Ezekiel sembari terus menahan serangan Karen menggunakan trisula.

Untuk pertama kalinya Karen menyerang Ezekiel sampai kesulitan, bahkan Ezekiel tak diberi waktu untuk berhenti sedetik pun.

Karen berhasil menemukan titik celah Ezekiel dan berhasil menghempaskan Ezekiel cukup jauh dari sana.

Dia melihat ke arah Karin, perlahan kakaknya itu berubah menjadi buih lautan. Pemandangan seperti itu tidak membuatnya berhenti, melainkan amarahnya semakin memuncak dan ingin membunuh Ezekiel dengan tangannya sendiri.

Di sisi lain, Kinar berhasil melawan dua coldlight yang menyerangnya. Akan tetapi, terdapat satu coldlight yang terlihat cukup kuat untuk menjadi lawannya.

"Siren dengan tipe sihir, sudah lama aku ingin melawan siren sepertimu," kata wanita itu yang kali ini menggunakan Bahasa Inggris.

"Kalau begitu kau akan bernasib sama seperti kedua temanmu," balas Kinar.

Mendengar Kinar berbicara demikian, coldlight itu langsung menyerang Kinar menggunakan kedua pedangnya yang terlihat sangat tajam.

Kinar yang sudah berlatih selama puluhan tahun, tentu saja dapat menahan serangan biasa itu.

"Venenum," gumam Kinar sembari melemparkan serangan berwarna hijau pada wanita itu.

Tak semudah apa yang dia kira, wanita itu justru menahan serangan Kinar. dengan pedangnya dan bergerak cepat sehingga berhasil melukai lengan Kinar.

"Sialan!" umpat Kinar sembari melihat lukanya.

"Kenapa? Kau ingin menyerangku dengan racun? Sebelum aku yang merasakannya, kau harus merasakannya terlebih dahulu," ujar si wanita coldlight itu disertai dengan tawanya yang terdengar sinis.

Dalam hitungan detik, Kinar sudah merasa lemas dan pucat, dia hanya bisa menatap lawannya yang terus mengejeknya.

"Ahh ... tadi kau tak ingin menyakitiku, kan? Bagaimana sekarang? Apa kau ingin membunuhku?" Wanita itu terus menerus mengejek Kinar dan menertawainya.

Tak lama setelah itu, tombak es tajam berukuran sangat kecil melayang sangat cepat ke arah wanita itu dan menusuk sampai masuk ke dalam tubuhnya. Ternyata serangan itu berasal dari Mira yang datang menyusul Kinar.

"Ah, kau berusaha menyerangku? Kenapa seranganmu selemah ini?" ejek wanita itu pada Mira.

"Itu bukan serangan lemahku, melainkan serangan terkuatku." Mira memainkan sedikit jarinya dan tiba-tiba saja tombak es yang masuk ke dalam tubuh wanita itu membesar seketika dan membuat tubuhnya tewas seketika.

"Wow, sangat mengerikan ..." lirih Kinar.

"Apa yang terjadi padamu?"

"Aku berasumsi pedang wanita itu bisa menyerap seranganku dan menggunakannya sebagai serangan balik padaku."

"Kalau begitu bagaimana cara agar racunnya bisa dikeluarkan?" tanya Mira yang sudah mengetahui bahwa Kinar terkena racun.

"Karen, hanya Karen yang bisa melakukannya."

Tak berpikir panjang lagi, Mira bergegas membawa Kinar untuk segera keluar dari sana dan menemui Kinar.

Untung saja Mira bisa berenang lebih cepat kali ini karena sudah mengetahui jalannya. Sesampainya mereka berdua di luar, mereka dikejutkan dengan pertarungan Karen dan Ezekiel yang sangat hebat. Bahkan kilatan energi kerap terlihat di medan pertempuran.

"Energi hijau? Siapa dia?" tanya Mira.

"Karen, dia melepasnya," balas Kinar.

Mira dibuat bingung dengan jawaban Karen dan bertanya apa maksud Karen berkata seperti itu.

"Nanti kujelaskan, bisakah kau membantu adikku terlebih dahulu, sepertinya aku akan segera tewas jika racun ini tak dikeluarkan secepatnya."

Mendengar penuturan Kinar seperti itu, Mira bergegas membawa gadis itu ke tempat persembunyiannya dan bergegas membantu Karen.

Siren's Curse : Battle of Atlantis (TELAH TERBIT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang